15

2.1K 410 174
                                    

HomeLima Belas

POV Changes babes, watch out. Sorry for typos. Enjoy and don't forget to give me some feedbacks and maybe some critics? Thank you, I love you


Recommend Song;
Shadow - Austin Mahone

Louis's POV

Bukannya itu Calum?

"Louis?!" sahut Megan kaget melihat keberadaanku.

"Jadi selama ini lo cuma pura-pura suka sama gue?!"

"Hah? Dan lo selingkuh dari gue sama si bopung ini?!" aku menunjuk Calum dengan daguku.

"Gu-gue.. Gue bisa jel--" Aku memotong ocehannya,

"Stop! Lo tau? Mulai sekarang kita putus, dan lo bopung! Ambil tuh jalang lo! Badannya juga jelek gitu, pake baju gih, malu!"

Dia hanya melongo, aku menutup pintu apartemennya dengan kencang, dan berjalan keluar dari bangunan laknat itu.

Sialan. Dia mengkhianatiku. Dasar jalang. Seharusnya aku sadar dari awal kalau dia hanya ingin merendahkanku, dia pikir dia mendapatkanku? Oh tidak!

Jelas tidak, jalang. Hatiku selamanya hanya untuk satu, dan satu orang saja.

Aku melajukan mobilku dengan kecepatan di atas rata-rata, amarahku memuncak hingga ke ubun-ubunku. Bisa-bisanya aku dibodohi oleh si jalang itu.

Aku kacau.

Aku membanting stirku dengan cepat, Aku tidak melihat ada mobil yang menghalangi jalanku.

Dan, semuanya hitam.

-------

Olivia's POV

"Tumben Luke gak ngabarin gue? Biasanya dia ngesms atau ngeLine gue," aku bergumam pada diriku sendiri.

"Bodo ah, lagian gue bukan siapa-siapanya, ngapain juga dia ngabarin gue?"

Aku memasukkan handphoneku ke saku celanaku.

Aku memutuskan untuk pergi ke dapur, dan membuka kulkas. Aku menemukan ice cream green tea kesukaanku, lalu aku memakannya.

TING! Bel rumahku berbunyi.

Siapa sih?

Aku menaruh ice cream tadi di kulkas lagi. Lalu melenggang ke pintu rumahku,

Kutemukan Luke, mendongak dan tersenyum ketika dia melihatku.

Dia membawa sebuket bunga mawar putih. Entah untuk apa dan siapa. Tapi, kenapa perasaanku jadi tidak enak, ya?

Aku melipat kedua tanganku di depan dadaku, memutar bola mataku, dan berpura-pura marah.

"Yang dari kemaren nggak ada kabar, ngapain kesini?" tanyaku ketus.

Luke tersenyum miring, "Jadi nungguin gue ngabarin, nih?" lalu terkekeh.

"Ih, maksud gue nggak gitu,"

"Cepetan mau apa?"

"Gue gak disuruh masuk dulu, nih?"

Aku menggeleng, "Kaga, sebel gue sama lu,"

home » lwtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang