Sial..

398K 8.7K 140
                                    

"Aurlynn?" terdengar suara seorang perempuan. Siapalagi kalau bukan sahabat Aurlynn, Titania Ladissa.

Aurlynn membalikan badan. "Kenapa tan?" Aurlynn menatap Titan dengan bingung.

"Gue mau cerita sama lu, lynn" Aurlynn menaikkan alisnya. "Cerita aja, tan" mereka duduk di bangku yang ada di depan kelas-kelas.

"Gue bingung, lynn. Yoga nembak gue, dan gue gak tau harus jawab apa. Gue nyaman sama Yoga tapi gue bingung sama perasaan gue sendiri" Titan tertunduk lesu dihadapan Aurlynn. Aurlynn menepuk-nepuk bahu Titan.

"Alasan lu bingung dengan perasaan lu apa tan?" Aurlynn mencoba untuk memahami permasalahan yang dihadapi Titan.

"Gue juga gak tau, lynn. Apa mungkin karena umur? Yoga berumur dua puluh tahun sedangkan gue baru berumur enam belas tahun. Dan yoga itu dewasa banget, lynn" Titan menatap ke arah Aurlynn dengan sayu. Titan memiliki banyak masalah dihidupnya.

"Menurut gue, jangan jadikan umur sebagai alasan lu dan Yoga gak bisa bersatu. Kalau lu sayang sama Yoga, lu terima dia apa adanya, jangan nuntut yang macem-macem. Jangan lu gantungin perasaan cowo, atau lu bakal nyesel waktu dia udah dapet yang lain. Lu tahu kan kalau perasaan itu bisa berubah kalau gak ada kepastian. Lu juga tahu kalau se-sayang-nya cowo sama cewe yang disayanginya, pasti ada batasan nya. Kecuali kalau lu udah nikah. Nikah pun suka ada yang masih melanggar batas" Titan hanya mengangguk mendengar perkataan Aurlynn.

"Oke, gue paham maksud lu, lynn. Tapi kayaknya gue belum mau nerima Yoga dulu. Gue mau lihat keseriusan dia. Gue mau lihat sampai kapan Yoga dapat bertahan tanpa adanya kepastian dari gue. Setelah dia bener-bener menyerah, barulah gue yang akan berjuang untuk dia" Titan meyakinkan dirinya sendiri. Titan yakin dengan perasaan nya pada Yoga, tapi dia belum siap untuk menjadi seseorang yang ada dihidup Yoga.

Aurlynn tersenyum saat mendengar jawaban dari Titan. Aurlynn yakin bahwa titan bisa mengatasi masalahnya sendiri.

"Ya udah. Gue ke kelas dulu ya tan" Aurlynn berdiri.

"Makasih ya lynn" Titan tersenyum lega. "Urwell tan"

Aurlynn jalan ke kelasnya. Kelasnya berada di lantai dua. Aurlynn terpaksa harus melewati koridor kelas dua belas. Koridor kelas dua belas adalah koridor yang paling dibenci aurlynn. Di koridor itu banyak cowo-cowo yang mesum dan suka berbuat aneh-aneh.

"Hai aurlynn"

Aurlynn diam.

"Hai sexy"

"Hai sexy girl"

Aurlynn tak menanggapi.

"Hai Aurlynn sexy"

"Hai sexy. Muaahhh"

Menjijikkan, batin aurlynn.

"Hai cewe bahenol"

"Hai Cesy"

"Apaan Cesy?" tanya yang lainnya.

"Cewe Sexy, bego!"

Aurlynn ingin tertawa, tapi dia menahannya.

"Hai sexy-ku"

Akhirnya, Aurlynn berhasil melewati koridor kelas dua belas dengan aman.

Aurlynn masuk ke dalam kelasnya. Aurlynn mendapat tatapan tajam dari salah seorang cewe yang tidak menyukainya.

"Heh cewe murahan!"

Aurlynn tak menanggapinya karena dia merasa bukan cewe murahan.

"Heh Aurlynn!"

Sexy girl Vs Nerd boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang