Pos Ronda

200K 4K 117
                                    

"Gue paling gak bisa dibohongi, lynn" orang itu berdiri dan langsung meninggalkan Aurlynn.

Aurlynn menarik tangan orang itu. "Tunggu---"

"Kenapa?"

"Gue minta maaf, mikh. Gue tau gue salah. Gak seharusnya gue bohong ke lu tapi ada beberapa hal yang gak bisa gue jelasin ke lu" ucap Aurlynn pada Mikha.

"Gue ini sahabat lu bukan?" tanya Mikha.

Aurlynn mengangguk, "Iya.."

"Gue gak pernah maksa buat selalu cerita tentang masalah lu. Gue tahu lu itu punya privasi. Gue gak akan ganggu privasi lu. Tapi gue gak suka kalau ada yang bikin lu nangis. Gue paling benci itu, lynn. Gue aja gak pernah bikin lu nangis masa ada orang yang tega bikin lu nangis."

Apa yang dikatakan Mikha memang ada benarnya. Aurlynn menangis karena Gusta tapi itu semua karena dia mencintai-nya. Ada pepatah yang mengatakan kalau orang yang bikin kamu menangis adalah orang yang paling kamu cintai.

"Gue gak mau komentar kalau soal itu, mikh. Intinya Jangan pernah tinggalin gue apapun keadaannya"

Mikha memeluk erat tubuh Aurlynn.

Gue akan selalu disini, lynn. Gue akan jadi orang pertama yang meluk lu ketika ada orang yang nyakitin lu, batin Mikha.

"Gak akan pernah gue ninggalin lu, lynn" ucap Mikha dengan pelan.

Mereka kembali ke kelas masing-masing.

•••

Pukul dua siang.

Aurlynn menunggu Mikha di parkiran. Mereka akan pergi ke pos ronda ketika mereka pertama kali bertemu. Mereka ingin mengingat masa-masa kecil waktu itu.

"Ariel?" Aurlynn tersenyum ke arah Mikha.

"Gue udah lama tau nunggu nya" ucap Aurlynn dengan sedikit kesal.

"Gitu aja marah. Tadi tuh guru nya lama ngajar nya jadi ya agak lama. Maaf deh. Ice Cream mau?"

"Ih paling pinter bujuk cewe marah tuh ya gini. Ditawarin ice cream. Ya maulah, mikh"

"Yaudah buruan masuk ke mobil. Kita beli ice cream terus ke pos ronda waktu kita kecil"

"Siap bosku!" Aurlynn masuk ke dalam mobil. Mereka pun berangkat.

Selama perjalanan, Aurlynn bimbang dengan perasaan nya pada Gusta. Aurlynn ingin mencari solusi pada Mikha tapi dia takut untuk memulainya.

"Mikh?"

"Hem?" aurlynn menatap mikha.

"Menurut lu kalau gue cinta sama seseorang gimana?"

Semoga lu punya solusi buat gue mikh, batin Aurlynn.

"Gimana apa maksudnya?" mikha menatap ke arah aurlynn. Kebetulan mereka sedang berhenti dilampu merah.

"Ya menurut lu gimana gitu"

"Ya kan itu perasaan lu. Kenapa lu tanya ke gue?"

Benar juga sih tapi kan gue lagi bimbang, batin Aurlynn.

"Tapi gue butuh pendapat lu sebagai sahabat gue mikh"

Mikha terdiam sesaat, "Gak ada pendapat dan saran" mikha kembali fokus menyetir.

Aurlynn kesal. Aurlynn ingin tahu pendapat sahabatnya tapi justru dia tidak mau memberikan pendapatnya.

Aurlynn menyetel radio yang ada didalam mobil.

Sexy girl Vs Nerd boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang