Hari pertama Jungkook hidup di Seoul tanpa orang tuanya. Rasanya benar-benar berbeda. Hampir saja ia terlambat masuk kuliah jika saja Seulyoung tak menelfonnya tadi. Well, biasanya ibunya lah yang menjadi alarm untuknya dipagi hari. Oh bahkan ia belum memakan apapun sampai siang ini. Terlalu terburu-buru untuk masuk kelas tadi.
"Kau belum makan?" Jungkook hanya mengangguk saat kekasihnya bertanya dengan wajah iba.
Seulyoung mengelus rambut Jungkook. Merasa prihatin karna Jungkook terlihat seperti anak sebatang kara.
"Ayo makan. Kau bisa sakit."
Seulyoung menyeret Jungkook ke kantin dan mendudukkan pemuda itu disalah satu bangku kosong. Menyuruhnya untuk menunggu sebentar karna dia akan yang akan memesan makanan.
Seulyoung kembali dengan nampan berisi makanan kesukaan Jungkook dan dua gelas jus mangga. Ia tersenyum ketika melihat Jungkook yang juga tersenyum ke arahnya.
"Kau baik sekali hari ini." Seulyoung segera menoleh saat mendengar Jungkook berkata seperti itu.
"Hari ini? Jadi kemarin-kemarin aku jahat begitu?"
"Well, kau kan selalu memukulku." Balas Jungkook dengan santainya.
"Cih, kalau kau tidak menggodaku terus, aku tidak akan melakukan itu! Bocah tengik!" Seulyoung berkata dengan sewot. Jungkook memang kadang-kadang mengesalkan.
"Suapi aku~" Jungkook merengek seperti anak kecil dan itu membuat Seulyoung ingin sekali memukulnya, lagi.
"Tidak mau!"
"Kalau begitu aku tidak mau makan!" Jungkook menunjukkan ekspresi ngambeknya.
"Ya sudah. Sudah untung aku beri makan." Seulyoung menanggapinya dengan enteng.
"Ya ya ya. Bersiap saja, besok kau akan mendapatkan kabar bahwa kekasihmu pingsan karna tidak makan seharian. Dan itu karna kau tidak menyuapinya makan!"
"Ck! Buka mulutmu!"
Jungkook tersenyum penuh kemenangan saat tangan Seulyoung bergerak untuk menyendok makanan didepannya. Percayalah, Seulyoung tidak akan tega membiarkan Jungkook untuk tidak memakan makanannya. Terlebih saat mengingat keadaan pemuda itu sekarang.
"Kau harus terbiasa Jungkook. Dan ingat, jangan terlalu mengandalkanku."
"Iya Seulyoungie~"
Gadis itu langsung mempoutkan bibirnya saat dipanggil seperti itu. Dan dia tidak sadar bahwa Jungkook tengah mendekatkan wajahnya dan...
Cup~
....
"Ya! Jeon Jungkook! Ada minyak di bibirmu! Ish!" Itu adalah Seulyoung yang mengamuk karna Jungkook tiba-tiba mencium pipinya. Seulyoung tentu tidak akan mempermasalahkannya andai saja tidak ada minyak dibibir Jungkook. Dan lihatlah sekarang, pipinya juga ikut terkena minyak itu. Menyebalkan!
-----
Seulyoung berjalan dengan sangat terburu-buru saat ini. Ponselnya yang berbunyi beberapa kali ia abaikan karna sudah tahu siapa yang menelponnya. Min Yoonji. Hari ini memang Seulyoung dan Yoonji mempunyai janji untuk bertemu di kedai kopi tempat Park Jimin, kekasih Yoonji bekerja.
"Ck! Iya Yoonji~ Aku sebentar lagi sampai." Seulyoung berkata dengan cepat dan langsung memutuskan sambungan telepon itu.
Entah Seulyoung yang terlalu terburu-buru atau pemuda ini yang tidak memperhatikannya. Mereka bertabrakan di dekat pintu masuk kafe yang dituju Seulyoung. Seulyoung tentu saja berinisiatif untuk meminta maaf terlebih dahulu. Ia tidak mau memperpanjang masalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
YoungKook Series (COMPLETED)
FanfictionLee Seul Young and Jeon Jung Kook "When you fallin' love with your bestfriend.."