Should I?

9K 733 20
                                    

Hari ini Jungkook dan  Seulyoung pergi ke kafe tempat Jimin bekerja. Bukan untuk berkencan ataupun makan di sana. Mereka akan meminta tolong pada Jimin untuk memberi Jungkook kesempatan untuk bekerja di kafe ini. Jungkook sepertinya serius ingin mencari pekerjaan paruh waktu.

Keduanya tersenyum saat melihat Yoonji muncul bersama Jimin. Mereka berdiri dan membungkuk hormat untuk menyapa Jimin.

“Duduklah.” Kata Jimin.

Kedua pasangan itu duduk berhadapan.

“Oppa, bagaimana? Apa ada pekerjaan untuk Jungkook?” Tanya Seulyoung tidak sabaran. Jimin tersenyum melihatnya.

“Ada. Tapi aku hanya akan memberikannya jika Jungkook serius dengan pekerjaan ini. Meskipun hanya sebagai pekerja paruh waktu, kau harus tetap mematuhi peraturan di sini dengan baik.” Jimin bukan lah pemikik kafe ini. Tapi ia sudah di percaya oleh sang pemilik kafe bahkan untuk merekrut perkerja paruh waktu seperti ini.

“Itu pasti akan kulakukan hyung.” Ucap Jungkook bersemangat.

“Kalau begitu, besok kau mulai bekerja. Jangan sampai terlambat, okay?”

“Baik hyung~! Terimakasih.“

“Aku kembali bekerja dulu. Hati-hati saat pulang. Maaf tidak bisa mengantarmu.” Ucap Jimin yang ditujukan untuk Yoonji. Gadis itu hanya mengangguk dan tersenyum saat Jimin mengusak rambutnya dan pergi untuk melanjutkan pekerjaannya.

“Yoonji, kami benar-benar berterimakasih.” Ucap Seulyoung tulus sambil menggenggam tangan Yoonji.

“Kau banyak membantu Yoonji. Terimakasih.” Jungkook menambahkan.

“Ya~ jangan bicara seperti itu. Aku senang bisa membantu kalian.” Jawab Yoonji.
.
.
Motor Jungkook berhenti di depan rumah keluarga Lee. Seulyoung pun segera turun dan melepas helmnya. Jungkook sudah menengadahkan tangannya untuk menerima helm yang dilepas Seulyoung. Dan ia terpaksa menurunkan tangannya kembali saat Seulyoung malah mendekap helm itu.

“Setelah sampai kau harus langsung tidur. Jangan sampai terlambat di hari pertamamu. Jimin oppa sudah memberikan kepercayaannya padamu. Kau harus bersyukur karena itu.”

“Iya, aku tahu sayang.” Seulyoung mendecih pelan karna Jungkook memangginya sayang, sedangkan Jungkook malah cengengesan.

“Kau tidak mau bertemu Ibu dulu?” Jungkook melirik rumah keluarga Lee sebentar lalu menggeleng.

“Besok saja. Ini sudah malam.”

“Baiklah. Hati-hati.” Seulyoung maju untuk menyerahkan helmnya dan dengan cepat Jungkook meraih kepala gadis itu lalu menciumnya pelan.

“Aku pulang dulu. Kau juga jangan tidur terlalu malam.” Gadis itu tersenyum dan mengangguk.

Seulyoung menghela nafasnya pelan saat Jungkook sudah pergi dengan motornya. Keputusan Jungkook untuk bekerja paruh waktu membuatnya sedikit khawatir. Seulyoung takut Jungkook tidak bisa membagi waktu untuk kuliah dan kerjanya nanti. Dan juga tentang kesehatan Jungkook. Seulyoung takut Jungkook kelelahan. Kuliah sambil bekerja tidak semudah yang kalian bayangkan.

-----

Siang itu Seulyoung sedang duduk sendirian di kantin dengan ditemani notebooknya dan juga segelas jus mangga. Jungkook libur kuliah hari ini dan tentu saja ia sedang ada di kafe sekarang. Ini sudah terhitung 5 hari sejak Jungkook  diterima di kafe itu. Dan Jungkook sepertinya menikmati pekerjaan paruh waktunya.

Seulyoung mengalihkan pandangannya dari notebook saat dia merasa ada orang lain yang duduk di sampingnya. Awalnya ia pikir itu adalah Yoonji. Tapi sekarang lihatlah bagaimana reaksi Seulyoung saat melihat siapa yanga ada di sampingnya itu..

YoungKook Series (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang