I Need An Explain

7.8K 708 24
                                    

Bohong jika Seulyoung mengatakan dia tidak memikirkan tawaran Wooshin waktu itu. Terlebih sejak ia bertanya pada Jungkook tentang bagaimana perasaan pemuda itu jika perusahaan ayahnya itu kembali. Memikirkan bagaimana keadaan Jungkook sekarang dan juga bagaimana seandainya ia menerima penawaran Wooshin membuat Seulyoung banyak melamun akhir-akhir ini.

“Kau sedang ada masalah?” Chanhee datang membawa coklat hangat dan duduk di samping adiknya. Chanhee akhir-akhir ini memang sedang sibuk dengan pekerjaannya, namun bukan berarti dia tidak memperhatikan sikap Seulyoung yang diam.

“Tidak..”

Jawaban Seulyoung yang lirih justru membuat Chanhee tahu bahwa gadis itu sedang berbohong.Tangannya terangkat untuk mengusap kepala adiknya itu.

“Apa terjadi sesuatu saat aku tidak ada?”

Seulyoung terkekeh pelan walaupun wajahnya tetap tidak menunjukkan ekspresi senang. “Memang kau habis darimana?”

“Kau, kutinggal sebentar sudah berani menyembunyikan sesuatu.” Canda Chanhee. Tapi itu sama sekali tidak berpengaruh pada adiknya yang sekarang jusrtu merebahkan dirinya dipangkuannya.

Seulyoung yang sangat jarang bersikap seperti ini pun membuat Chanhee semakin khawatir. “Kau bertengkar dengan Jungkook?”

“Kami bertengkar setiap hari.” Jawab Seulyoung apa adanya. Chanhee lupa, Seulyoung dan Jungkook bertengkar itu sudah biasa. Dan mereka berdua selalu berbaikan saat itu juga. Jadi, apa sebenarnya masalah Seulyoung?

“Oppa~”

“Hmm?”

”Apa ayah tidak bisa membantu perusahaan paman Jeon untuk kembali seperti dulu?” Chanhee tidak langsung menjawab pertanyaan Seulyoung. Ia diam beberapa saat.

“Kenapa?” Chanhee ingin tahu alasan Seulyoung menanyakan hal itu.

“Tidak. Aku hanya berpikir jika ayah bisa membantu, mungkin itu akan lebih baik.”

“Aku rasa, itu sulit. Perusahaan ayah dan paman Jeon berada di bidang yang berbeda. Kalaupun bisa, perubahannya tidak akan menunjukkan hasil yang berarti untuk perusahaan paman.”

Seulyoung menghela nafasnya berat mendengar jawaban kakaknya. Pikiran untuk menerima tawaran Wooshin terus berputar di kepalanya saat ini. Andai saja, ayahnya bisa membantu, maka ia tidak akan pernah memikirkan tawaran bodoh itu. Ya, andai saja.

-----

Seulyoung menopang dagu ditangannya sambil menatap lekat pemuda yang duduk di depannya. Ia terkekeh melihat Jungkook yang sedang memakan makan siangnya dengan lahap. Jungkook sepertinya sedang sangat lapar.

“Kau tidak sarapan tadi pagi?” Jungkook menjawab pertanyaan Seulyoung dengan sebuah gelengan disertai cengirannya. Seulyoung berdecak tidak suka melihatnya.

“Aku bahkan tidak makan tadi malam.”

“Apa? Ya~ yang benar saja! Kenapa bisa tidak makan, hah?” Seulyoung mencubit lengan Jungkook dengan gemas. Bukan gemas karna Jungkook lucu atau imut, okay?

“Yaa~ sakiiittt~. Aku pulang larut malam dan kelelahan jadi langsung tidur. Lalu aku bangun agak siang jadi tidak sarapan.”

“Jungkook~~” Suara Seulyoung yang sarat akan kekhawatiran itu membuat Jungkook menunduk, merasa bersalah karna telah membuat Seulyoung khawatir pada dirinya. Terlebih saat melihat tatapan sendu Seulyoung.

“Jangan pernah mengabaikan kesehatanmu Jungkook. Kau membuatku khawatir. Aku tidak mau kau sakit.” Lirih Seulyoung.

“Iya, aku mengerti. Maaf.”

YoungKook Series (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang