Pembukaan

26.8K 694 15
                                    

Bocah laki - laki itu menarik bajunya dengan keras mencoba menahan kepergian wanita itu. Dengan tersenyum wanita itu berjongkok di hadapannya

"Jangan pergi mama" ujarnya pelan

Wanita itu mengelus rambut putra semata wayangnya dengan sayang "jangan cengeng, kau adalah anak laki - laki tunjukkan kekuatanmu"

"Don't leave me alone mama" rengeknya kemudian menangis sekencang - kencangnya. Wanita itu menarik bocah laki - laki kedalam pelukkannya, lalu perlahan menggendongnya

"Berhentilah menangis boy! Mama tak suka melihatmu menangis"

"Jangan pergi" rengeknya sekali lagi

Wanita itu mencium kedua pipi bulatnya, anaknya begitu tampan seperti ayahnya. Berat untuk meninggalkan Indonesia terutama putranya ini, namun pekerjaan membuatnya harus meninggalkan putra semata wayangnya. Dia percaya ayahnya mampu menjaga putranya dengan sangat baik. Wanita itu menurunkan putranya yang masih setia menangisi kepergiannya

"Aku ikut sama mama" ujarnya lagi. Membuat wanita itu menatapnya tajam

"Dengar son! Mama hanya pergi sebentar, tetaplah disini bersama ayahmu! Mama akan kembali, dan jangan cengeng seperti ini!!"

Pemberitahuan penerbangan pesawat menuju Amerika memotong pembicaraan atau lebih tepatnya perpisahan antara ibu dan anak ini. Sekali lagi wanita itu mencium puncak kepala putranya dengan sayang.

"Take care baby" ujarnya kemudian melangkah pergi meninggalkan sang putra yang masih terus menangis. Menangis dan semakin kencang.

Seorang wanita mendekati bocah laki - laki yang menangis itu "Berhentilah menangis sayang" bujuknya. Alih - alih berhenti menangis, anak itu menatap wanita itu tajam

"Bunda yang buat mama pergi!!" ujarnya dengan nada tinggi. Wanita itu tersentak kaget dengan sikap arogan putra sulungnya. "Bundaku tidak buat mama pergi! Kakak jangan seperti itu" bujuk anak perempuan di sebelah wanita itu

"Kalian semua, kalian memisahkan aku dengan mamaku!!" teriak anak laki - laki itu kencang.

Plak!!

Sebuah tamparan mengenai pipi mungilnya. Tangisnya berhenti dia menatap pelaku utama yang menamparnya. Hatinya kecewa mengetahui siapa yang menamparnya. Laki - laki dewasa yang begitu dikaguminya. Entahlah rasa kagum itu kini menguap begitu saja

"Ayah! Kamu apa - apaan kenapa kamu tampar dia?" omel wanita itu. Anak laki - laki itu memandang dengan sorot kebencian. Lalu berlari dengan cepat meninggalkan dua orang dewasa dan seorang anak perempuan

"Kakak..." panggilnya keras

Tbc

Oke gak ya? Uh!

My love My Brother (END) 20+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang