Bagian 26 (repost)

6.4K 178 6
                                    

Kaget ya ngepost banyak? Iya nih, aku mau cerita ini kelar! Soalnya aku kehilangan mood sama cerita ini haha.
Aku mau lanjut Gadis Panggilan dan Move On niih, tapi mau kelariin ini dulu ya
Selamat membaca
Tapo jangan lupa d vote dan di comentar. Kan aku post banyak haha 💋🙏😸

Suksma
Salam sayang
Intan lestari

****
Author Pov

"Brengsek! Pokoknya kalian harus temukan Teta dan juga kakaknya! Bagaimana mereka bisa hilang tanpa jejak??" Dave menggebrak meja di depan anak buahnya. Sejak 5 hari lalu Teta menghilang dan dia tidak bisa menemukan calon istrinya itu

Seluruh kota Jakarta telah di ubrak abrik olehnya, namun Teta tak bisa juga ditemukan. Dave sudah melaporkan kepolisi, tapi semasih tidak ada bukti bahwa Teta itu di culik Polisi tidak bisa menangkap Diftan.

"Mel! Kamu bantu aku cari Teta, jangan diem aja! Cari bukti bahwa si kutu kupret itu nyulik calon istriku"

Amel bangkit dan meraih tasnya "kamu meminta aku kesini buat melakukan hal itu? Maaf ya, aku sudah tidak mau terlibat dengan urusanmu itu! Kita sudah putus bukan? Jadi kau urus saja sendiri!" Amel berjalan mendekati pintu namun Dave menarik tangannya

"Kau tidak mau membantuku??" tanyanya penuh penekanan

"Tidak! Aku malah senang melihat Diftan menculik Teta, setidaknya dia terbebas dari manusia terkutuk macam kamu!"

"Apa katamu?" Amel menepis lengan Dave dengan keras

"Aku sudah tidak berurusan lagi denganmu! Teta gadis yang baik, dan dia temanku! Aku malah menyesal pernah menghianatinya demi pria brengsek sepertimu" Tangan Dave melayang hendak menampar pipi Amel, tapi tangannya berhenti

"Mau tampar? Tampar aku! Kamu tidak pernah mencintaiku! Kamu hanya memanfaatkan aku untuk balas dendammu!!"

"Diam! Kamu gak tau apa - apa!!!!"

Amel tertawa sinis "Tidak tau apa - apa? Aku tau kamu mau balas dendam karena kematian Shanti? Kamu berpikir bahwa Diftan yang membuatnya meninggal? Tidakkah kamu menyadari bahwa Diftan tidak tau apa - apa dengan kejadian itu??"

"Aku bilang Diam Amel!!" Dave membentak Amel.

"Tidak! Aku selama ini sudah selalu diam, tapi kamu tidak menghargaiku! Coba kamu pikir, Diftan memang telah merenggut keperawanan Shanti, tapi Shanti dengan ikhlas menyerahkannya. Kamu tau itu, Shanti meninggal itu murni bunuh diri!!! Bukan dibunuh oleh Diftan!!"

"HEI!! DIA PENYEBAB ADIKKU MENINGGAL!!"

"Kau terlalu picik! Apa setelah membalas dendam pada Teta, Shanti akan hidup lagi hah??" Amel menatap Dave garang. Dia sekuat tenaga menahan air mata yang akan jatuh. Dia memang mencintai Dave, tapi dia tersiksa melihat Dave tersiksa dengan dendam tanpa alasan jelas.

Dave terduduk lemas mengusap wajahnya "Pergi kamu!! Aku tidak ingin melihatmu lagi!!" usir Dave

"Kamu pikir aku yang ingin kesini? Kau yang memintaku kesini, aku dengan senang hati akan menuruti maumu! Tidak mau melihatku lagi" ujar Amel dengan hati berdarah yang ditutupi dengan emosinya. Amel keluar ruangan dan pergi begitu saja.

"Shanti, maafkan kakak. Kakak tidak tau apa yang sebenarnya terjadi padamu. Kakak tidak akan biarkan dia, hidup bahagia dengan adiknya!!"

******

Diftan Pov

Omlete dan segelas susu sarapan yang aku buat untuk Teta. Sudah 5 hari inu dia aku isolasi, keadaanya belum berubah drastis. Dia masih histeris, bahkan dia membenciku.

Tak apa, aku hanya ingin dia kembali sehat. Walau aku harus rela di benci olehnya. Aku membuka pintu kamar Teta. Aku melihatnya terduduk di ranjang dengan pandangan lurus kedepan.

Aku membelai rambutnya "Sayang makan dulu" tawarku. Dia diam tak menyahut bahkan tak menoleh kearahku. Aku menyendokkan omlete ke mulutnya namun

Brak!!

Dia menepis suapan yang aku berikan bahkan membuat piring itu terjatuh kelantai. Syukur piring plastik jadi tidak menyebabkan pecah

"Kamu kenapa? Kamu harus makan" bujukku lagi. Dia masih diam.

"Kamu ingin sembuh kan? Kamu ingin bertemu ayah kan?" tanyaku. Dan dia menatapku. Aku tersenyum

"Tadi mama menelpon, dia bilang kondisi ayah sudah jauh lebih baik dan-"

"Aku tidak punya keluarga! Tidak punya ayah! Tidak punya mama, tidak punya kakak! Pergii kamuu...." teriaknya keras. Matanya memerah.

"Tenanglah sayang, aku mohon. Aku melakukan ini demi kebaikanmu"

Dia tertawa keras "Kebaikanku?? Sejak kapan kamu mementingkan kebaikanku? Dan apa dengan menyiksaku seperti ini menurutmu membuatku lebih baik??" tanyanya. Aku hanya diam.

"Dengar! Rasanya sakit! Kau tau? Aku serasa di panggang, tulangku serasa diremuk dan aku tak tahan!!!!" ujarnya dan mulai terisak. Aku memeluknya mendekapnya erat.

Beberapa saat tangisannya mereda, dia tertidur di dalam pelukanku. Aku merebahkan kembali tubuhnya di ranjang. Setiap malamnya dia merasakan tersiksa dengan kondisi ini, pasti membuatnya sangat lelah, tidak bisa mengintrol emosi dan susah tidur. Aku meninggalkannya di ruangannya.

Dreett.. Dreet.. Dreett..

"Ya Halo?"

"Maaf pak, ada Nona Amelia ingin bertemu dengan bapak"

"Siapa dia? Aku tak kenal! Aku sudah bilang aku sibuk"

"Nona Amelia adalah sahabat juga sekaligus kekasih gelap Dave" aku menegakkan tubuhku. Amelia? Wanita itu? Wanita yang tinggal dengan Teta?

"Mau apa dia?"

"Bertemu tuan, ada yang ingin dibicarakan"

"Jangan beritahu dimana aku berada! Nanti setelah aku di Jakarta aku akan menghubunginya!" ujarku

"Tapi tuan-"

"Tidak ada tapi, lakukan saja sesuai perintahku!!"

Amelia? Mau apa wanita itu mencariku? Apa dia disuru Dave untuk mencari tahu keberadaan Teta? Tidak! Aku tidak akan biarkan si brengsek itu mendekati wanitaku!!

"Aaaaaa!!! Keluarkan aku!! Kakak!! Lepasiin akuu aaaaahh" Aku mendengar suara gaduh dari kamar Teta. Aku mendekat dan aku merasakan dinding itu bergetar. Teta pasti menghantamkan dirinya kearah matras itu. Dia kumat lagi

"Lepasin aku kak! Tolongg.. Sakiitt.." rintihnya. Aku hanya bisa mendesah pelan. Hatiku sakit mendengar nada tersiksa dari suaranyam aku merasa pria paling kejam dengan menyiksanya seperti ini. Rasa sesal dalam diriku semakin besar, karena akulah penyebab semua ini terjadi

"Kamu harus bisa sayang"

"Kakak?? Kakak!! Lepasiin aku lepasiin aku mohoon kakakaakk" teriaknya lagi.

Maafiin aku Teta, semua ini salahku.

Tbc

My love My Brother (END) 20+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang