Bagian 18

7.5K 335 22
                                    

Tiga Tahun kemudian

Teta Pov

Keringat bercucuran, mimpi itu datang lagi. Mimpi buruk yang selalu mengahantuiku. Aku terbangun dan memeluk tubuh mungilku. Menggeleng dan mencoba menghapus bayangan menyeramkan itu.

"Kakak.. Ayah... Mama... Aku merindukan kalian" aku benar - benar merasa kesepian. Aku tidak punya siapa - siapa lagi. Dan hanya mimpi buruk itu yang selalu hadir membayangi setiap malamku.

Tok tok tok

Seorang wanita cantik masuk ke kamarku dan tersenyum kearahku "Ayo sarapan dulu" ajaknya. Aku tersenyum dan mengangguk.

Amel namanya, dia temanku, dia sahabatku. Dia yang selalu menemaniku di saat terpuruknya aku. Saat aku sendiri tanpa seorangpun yang menemani aku. Amel juga yang membantuku untuk selalu bangkit dan bertahan. Membantuku menghilangkan trauma besar yang aku alami.

"Muka kamu pucat, mimpi buruk lagi?" ujarnya sembari memberikan aku sepotong roti dengan selai kacang

"Iya, aku gak bisa lupa kejadian malam itu"

Amel mendesah dan duduk di sebelahku, "Itu semua bukan salah kamu. Kakek Rama meninggal juga bukan salah kamu. Kamu jangan terus - terusan menyalahkan diri begitu" ujarnya lembut

Aku mengangguk "Mimpi itu terasa nyata, aku sangat takut. Bayangan kejadian malam itu selalu menghantui aku Mel"

"Banyak - banyak berdoa, kirim doa sebanyak - banyaknya untuk kakek. Dan ingat, tragedi penculikan itu bukan sepenuhnya salah kamu. Percaya semua akan baik - baik saja"

Tin.. Tin.. Tinn..

"Itu Dave sudah dateng jemput, kamu berangkat kerja saja sekarang. Jangan pikirkan hal macem - macem oke. Semangaat" ujar Amel memberikan semangat padaku. Aku tersenyum.

Aku melangkah menuju mobil sport hitam milik Dave. Dave dan Amel terlalu banyak membantuku. Aku beruntung bisa bertemu dengan mereka di saat aku benar - benar terpuruk.

"Pagii sayang, sudah lebih baik? Apa kamu mimpi buruk lagi? Dan bagaimana perutmu apa sudah lebih baik?" Dave selalu seperti ini jika bertemu denganku. Menanyaiku macam - macam dan sangat mengkhawatirkan keadaanku

"Aku baik - baik saja Dave. Sebaiknya kita berangkat sekarang sebelum terlambat" ujarku mengalihkan pembicaraan

Dave mendesah pelan dan mengacak rambutku, entah mengapa setiap kali Dave mengacak rambutku aku teringat Kakak. Aku merindukannya. Entah dimana dan bagaimana kabarnya aku tidak tau lagi

"Mukamu pucat sekali, apa kamu sakit?" tanya sembari menempelkan tangannya di dahiku. Aku tersenyum

"Aku gak apa - apa aku sehat" ujarku meyakinkan

"Apa perlu kita ke dokter Ine?" aku menggeleng. Dokter Ine? Siapa lagi tuh! Dia dokter pribadiku yang merawatku selama 3 tahun ini. Kenapa bukan tante Rizta? Tanta Rizta ikut menyusul mama dan ayah ke Singapura. Dan mereka semua seperti hilang ditelan bumi. Tanpa kabar.

"Heii! Kenapa melamuun?"

"Ayolah Dave, fokus menyetir ! Aku bisa terlambat" protesku

Dave tertawa "Siapa yang mau memecatmu? Sementara bossmu ada di sebelahmu?" ujarnya. Oh dia mulai lagi! Dia selalu tidak bisa profesional dalam bekerja, walaupun aku menyandang kekasihnya tapi di kantor dia tetaplah BOS kan? Tapi kalian tau, dia malah menjadikan ku begitu special dikantor

Kalian pasti bertanya bagaimana nasib perusahaan ayahku? Perusahan ayahku mengalami kebangkrutan sejak kakek meninggal malam itu. Dan Dave yang membeli perusahaanku, mengembangkannya walaupun belum berkembang pesat tapi ada perubahanlah. Setidaknya tidak jadi bangkrut.

"Baiklah tuan Bos!" ujarku ketus

"Hei pacarku sayang, jangan cemberut gitu ah! Ohya, nanti malam mama mengundang kamu makan malam. Mau kan?" aku hanya mengangguk mengiyakan ajakan Dave. Sejujurnya aku malas, tapi aku harus pergi. Terlalu banyak yang mereka lakukan untukku.

Setiba dikantor aku segera masuk kedalam kamar mandi. Tubuhku sudah sangat sakit dan nyeri dan aku tidak tahan lagi. Namun tanganku di cekal kuat. Aku menoleh dan mendapati Dave menatapku tajam

"Mau pakai obat itu lagi? Kau berjanji akan berhenti bukan!" tegasnya

"Sakit Dave! Ini sakit sekali! Aku butuh obat itu!!" Dave menggeleng kuat.

"Ingat obat itu barang haram! Kalau kau masih memakainya aku akan membuatmu berada di rehabilitasii Teta!!"

Tubuhku semakin parah

My love My Brother (END) 20+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang