Bagian 33

7K 306 18
                                    

Teta Pov

"Ceritan padaku! Tidak usah berbasa basi lagi" bentakku halus. Aku memang mulai terpancing emosi.

"Dave memiliki seorang adik cantik, Shanti namanya. Adiknya itu satu sekolah denganmu. Dia sangat menyukai Diftan. Bagaimana kronologisnya, Diftan meniduri Shanti. Kau tau sendiri tabiat buruk Diftan dulu kan?" Aku mengangguk paham kakak dulu memang suka bermain wanita. Dia hidup di dunia gelapnya. Aku tau itu. Dan aku tak menyangka adik Dave adalah salah satu korbannya

"Seusai bercinta, Diftan meninggalkannya begitu saja. Shanti masih terus memohon pada Diftan, tapi Diftan itu kaku dan berhati dingin, dia sama sekali tak menghiraukan Shanti. Sampai pada akhirnya Shanti bunuh diri karena depresi" aku kaget mendengar cerita Amel. Separah itukah? Dan kakak sama sekali tidak perduli? Adik Dave menjadi korban sakit hati karena kakak?

Amel mendesah pelan lagi "Aku tau saat Shanti meninggal karena aku dan Dave sudah berteman dekat. Dan kami sudah memutuskan pacaran saat itu. Aku melihat Dave begitu terpuruk saat Shanti hampir meregang nyawa" aku hanya mampu geleng - geleng kepala.

"Shanti menyebut nama Diftan berulang kali, di tangannya ada foto Diftan. Ada foto telanjang mereka berdua juga. Dave marah. Dan dia bersumpah akan mencari laki - laki itu untuk membalaskan dendam kematian Shanti"

"Lalu kalian memanfaatkan aku? Keadaan keluargaku??"

Amel menunduk pelan "Saat Dave bertemu denganmu di rumah sakit, dia belum tau kamu adalah adiknya Diftan. Aku tau saat itu dia tengah jatuh cinta padamu. Aku melihat pandangan berbeda Dave padamu. Sampai suatu ketika dia pulang dengan marah, karena tau bahwa kamu adalah adik Diftan" aku masih diam mendengarkan apa yang dikatakannya. Biarlah!

"Dave mulai melancarkan aksinya dengan mendekatimu, saat dia tau Diftan dan keluargamu pergi ke Singapura di sanalah kesempatannya"

Aku mulai bergetar, rasa hatiku sakit mendengar pengakuannya "Apa yang kalian lakukan"

Amel menatapku penuh rasa bersalah, sialan! "Kecelakan itu, kecelakaan malam itu. Itu..."

"Itu ulah kalian??" teriakku penuh frustasi

Amel mengangguk "Dave membuat rem mobil kalian blong. Hingga menyebabkan kecelakaan itu"

"Dan kalian datang sebagai dewa penyelamatku???? Setelah menjadi iblis dalam hidupku hah? Kalian keparat!!" teriakku penuh emosi. Amel menangis tersedu. Persetan dengan tangisan buayanya! Aku muak!!

"Maafkan aku, maaf. Aku begitu mencintai Dave. Hingga tidak sadar bahwa ini salah"

Aku menahan emosiku "Apa lagi yang kalian lakukan hah??"

"Aku dan Dave bekerja sama dengan Ihsan untuk menggelapkan seluruh dana perusahaan, membuat perusahaanmu bangkrut"

"Apa katamu??? Jadi perusahaanku...." aku duduk dengan lemas. Dadaku remuk. Sungguh ini mengecewakan. Kenapa mereka membalas dendam padaku?

"Mengertilah keadaan Dave, yang begitu marah pada Diftan. Dia ingin membuat Diftan sakit hati"

"Dengan memanfaatkan aku hah?? Apa yang Dave dan kamu dapat setelah melakukan ini semua? Shanti hidup kembali??"

Amel menggeleng "Maafkan aku Teta"

Aku menggeleng keras "Kalian hebat! Kalian datang menghancurkan hidupku, membuat kakekku meninggal, masih belum cukup? Kalian merebut perusahaanku dan datang kembali sebagai dewa penolong? Inikah taktik kalian mendapatkan perusahaan keluargaku?"

"Maaf Teta. Ribuan maaf mungkin tidak akan bisa mengubah apapun. Dan aku ingin kesalah pahamanmu dengan keluargamu hilang"

"Apa maksudmu?"

"Aku yang memblokir akses keluargamu bisa menghubungimu. Aku membuat seolah mereka semua melupakanmu. Padahal tidak. Nyonya Syahnaz selalu mencoba mengirimkanmu pesan, mencari keberadaanmu dan Tuan Rama. Tapi aku dan Dave memblokirnya. Membuat kalian tidak bisa saling terhubung"

"Jadi. Ini ulah kalian? Kalian membuatku durhaka dengan mama dan kakakku? Kamu memang kejam!!"

"Maafkan aku, sampai akhirnya Dave melamarmu. Aku benar - benar tidak terima ditambah lagi aku hamil anak Dave. Tapi aku sadar, Dave sebenarnya sangat mencintaimu. Dia tertutup rasa dendam"

"Cinta? Bulshit!! Apapun alasan kalian, ini sudah tindakan kriminal! Pergi kamu" usirku. Amel menangis lalu berlutut d kakiku

"Maafkan aku Teta. Penjarakan aku, tapi tolong maafkan aku. Maafkan aku aku mohon" aku menarik kakiku paksa

"Tidak perlu meminta maaf! Kalian sudah berhasil membuat hidupku berantakan! Pergi!!"

Aku melangkah meninggalkan Amel yang terus memohon pengampunan dariku. Entahlah! Saat ini aku begitu marah dan kecewa. Tidak bisa berpikir jernih

Tbc

My love My Brother (END) 20+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang