Bagian 5

12.5K 422 31
                                    

Perhatian! Bagian 4 itu sudah aku revisi sedikit, dibagian akhir ada yang kepotong banyak sebenernya, karena ilang dan aku lupa, akhirnya aku menambahkan sedikit saja yg aku ingat.

************
Rama terlihat panik di depan ruang UGD rumah sakit ini, berkali - kali dia seperti setrikaan yang mondar mandir tak jelas. Tangannya meremas kuat pertanda dia sangat takut.

"Halo tuan, maaf. Nona Teta pingsan tak sadarkan diri"

"Apa? Kenapa bisa? Baiklah aku akan segera kesana"

"Baik Tuan"

Melihat kondisi Teta yang kaku terbaring di atas karpet rumahnya membuat Rama seketika panik. Cucunya yang satu ini mengalami kebocoran pada jantungnya sehingga membuat jantungnya lemah tidak seperti orang normal kebanyakan.

Rama baru saja kehilangan menantunya, dia juga melihat kondisi Lenno yang kian memburuk, ditambah dengan Teta yang kini sedang tak sadarkan diri di ruang UGD. Beberapa team ahli dokter jantung berkumpul untuk berusaha menyelamatkan Teta.

"Ya Tuhan, jangan ambil cucuku. Dia masih terlalu muda! Lebih baik kau ambil saja diriku"

Rama memejamkan matanya memohon kesembuhan kepada Tuhan untuk cucu keduanya.

Sementara itu....

Diftan menghisap rokok kelimanya, menikmati hingar bingar musik di club ini. Selain merokok aktif, Diftan juga sering berkunjung ke club - club besar. Dirinya yang notabene memiliki uang banyak, karena kekayaan kedua orang tuanya membuat dia bisa sesuka hati menghamburkan uangnya

"Hai bro" sapa seseorang sembari duduk di sebelah Diftan. Diftan melirik sekilas lalu mengangguk

"Ada barang baru nih!!" ujarnya pelan. Diftan melirik dengan rasa penasaran dengan 'barang baru' yang dikatakan temannya itu

"Tapi sebelum itu, gue mau kasih loe bonus!!" Diftan tersenyum mendengar tawaran menarik dari temannya

"Bonusnya oke gak?" tanya Diftan menenggak minuman beralkhol tinggi di hadapannya

"Santai bro! Loe itu langganan gue, langganan club gue ini! Gue pasti akan kasih 'barang' oke punya di tambah bonus yang bakal bikin loe puas!!" ujarnya tersenyum. Diftan mengangguk paham

"Harganya? Seperti biasa atau spesial?"

"Ini harganya 5 juta bos per paket, paketnya isi 5 bungkus"

Diftan mendelik kaget "Berarti per bungkus sejuta?"

"Ya, itu sudah terbilang murah, di tambah gue ngasih bonus oke ke elo, virgiin men!!" ujarnya lagi

Diftan mencibir "Virgin bisa operasi sama aja!!"

"Gak gue jamin yang ini beda, fresh from oven" mereka berdua tertawa terbahak.

"Oke gue ambil, uangnya biasa gue transfer" ujar Diftan

"Beres bos! Lo bisa nikmatin bonus loe di kamar VVIP seperti biasa" Diftan tersenyum dan mengangguk

"Barangnya ada di laci bawah loe lihat aja oke"

"Oke thanks ya Ferdian" ujar Diftan kemudian berjalan meninggalkan teman barunya untuk menikmati bonusnya malam ini.

Cklek!

Diftan membuka pintu dan menampaklah seorang gadis cantik duduk dengan kepala menunduk ke bawah. Tampilannya tidak seperti wanita - wanita penghibur lainnya yang mengenakkan pakaian super mini dan sexy terbuka dimana - mana menonjolkan setiap lekuk tubuh mereka. Gadis ini berbeda, rambutnya di kepang dua, dengan berkemeja cream dengan tangan panjang dan celana jeans biru besar. Wajahnya tetap menunduk tak berani mengangkat

My love My Brother (END) 20+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang