Bagian 21

7.8K 312 20
                                    

Diftan Pov

Aku punya firasat buruk pada dua manusia yang berada dekat dengan Teta. Entahlah, sejak pertama kali melihat Dave berkunjung kerumah bersama Teta aku sudah merasa dia memiliki maksud tersembunyi. Tapi bagaimana caranya membuktikannya? Dan satu lagi, kenapa Teta begitu membenciku? Apa salahku?

"Maaf tuan, saya sudah dapat berita mengenai kakek anda" aku menoleh kepada salah satu orang kepercayaanku. Aku mengangguk dan duduk di sofa apartemenku.

"Maaf tuan, ada kejadian 3 tahun lalu. Kecelakaan mobil. Kakek Rama dan Teta ada di mobil itu. Kakek Rama, meninggal karena tergencet atap mobil sementara Teta mengalami luka parah di bagian perut hingga kakinya. Sempat lumpuh sementara sekitar beberapa bulan dam akhirnya bisa berjalan lagi"

Kepalaku mendadak sakit mendengar berita yang dibawakan oleh anak buahku ini. Pasalnya aku dan mama mengetahui kecelakaan itu, tapi tidak ada satupun berita mengenai meninggalnya kakek. Anak buah kakek di Indonesia tidak ada yang berkabar juga, bahkan satupun tidak bisa dihubungi.

Boy ini adalah orang kepercayaanku. Sayangnya saat kejadian dia juga berada di Singapura. Menjaga mama dan ayahku. Aku memintanya mencari informasi sebanyak - banyaknya mengenai kakek Rama dan perusahaan milik ayah. Kenapa bisa sampai jatuh ke tangan si brengsek Dave!

"Dan untuk mengenai perusahaan milik tuan Rama, sempat mengalami penurunan pemasukan, hanya saja tidak terlalu parah. Dan setelah kakek Rama meninggal, perusahaan tiba - tiba Anjlok dan secara kebetulan pula, Dave membeli perusahaan itu dengan harga sangat murah" Aku geram mendengar informasi Boy. Jadi Dave memanfaatkan situasii merebut perusahaanku seolah - olah menyelamatkannya? Kurang ajar!

"Apa kamu dapat informasi mengenai penyebab anjloknya perusahaan yang tiba - tiba?" aku sedikit ragu jika perusahaan sebesar itu terlilit hutang dan mengakibatkan bangkrut. Adhirajasa Grup itu perusahaan kuat mustahil bila bisa dijatuhkan begitu saja oleh orang luar.

"Saya rasa ada penghianat di dalam perusahaan tuan" Aku menatap Boy. Penghianat? Siapa? Dan kenapa? Apa motifnya menghianati aku dan keluargaku?

"Siapa?"

"Saya belum tau pasti tuan, tapi yang jelas saya sudah meminta orang menyusup ke perusahaan itu dan mencari tau, siapa dalang di balik ini semua. Karena rasanya bagi saya mustahil Adhirajasa bisa bangkrut secara tiba - tiba, dan terjual tanpa persetujuan pemiliknya" Benar juga. Kenapa aku tidak kepikiran kearah sana? Bagaimana perusahaan itu bisa terjual jika pemiliknya saja tidak tau transaksi jual beli itu. Ah! Aku terlalu muda untuk hal seperti ini,beruntung Boy memberi tahu.

"Mungkin ada seseorang yang memanfaatkan kelemahan nona Teta, sehingga bisa terjadi jual beli perusahaan tuan" aku melirik Boy lagi

"Teta? Yaa benar juga, pasti ada yang menghasutnya. Coba kamu cari info lagi"

"Baik tuan. Saya permisi dulu"

Aku menggeram tertahan, emosi berada di kepalaku. Bagaimana bisa jadi seperti ini? 3 tahun berlalu begitu cepat dan banyak perubahan yang ada dalam diriku, keluargaku, dan perusahaanku.

Dreett.. Drett.. Drett..

"Halo Ma?" sapaku hangat

"Sayang, bagaimana kabarmu disana? Apa sudah menemukan Teta? Bagaimana kondisinya? Apakah dia baik - baik saja? Dan kakek, bagaimana kabarnya? Kenapa mereka menghilang?"

"Ma, nanya satu - satu donk! Mama, kakek sudah tiada-"

"Apa katamu?? Papa Rama meninggal? Kamu niih berita yang bener donk"

"Beneran ma, kakek sudah tiada karena kecelakaan itu 3 tahun lalu"

"Ya Tuhan.... Lalu bagaimaba Teta? Apa dia juga-"

My love My Brother (END) 20+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang