Pt.1 - Terdiam

2.9K 165 5
                                    


Sinar mentari pagi yang hangat mencoba untuk menelusup melalui celah gorden jendela yang setengah terbuka. Membuatku yang sebelumnya sedang bergelut didalam selimutku merasa terusik dengan cahaya itu yang mengenai sebagian wajahku. Aku menguap sedikit, namun tetap tidak membuka mataku. Aku menarik kembali ujung selimutku hingga menutupi seluruh bagian tubuhku, termasuk wajahku.

Belum sempat aku mengarungi dunia mimpiku kembali, aku kembali diganggu dengan kicauan burung-burung gereja. Lalu ada suara Belky - anjing peliharaan ras Golden Retriever- yang menggonggong dengan suara kerasnya itu. Shit. Aku mengibaskan selimutku kasar dan langsung beranjak menuju kamar mandi. Semua suara tadi benar - benar mengangguku.

15 menit kemudian, aku sudah selesai mandi dan kini sedang menyimpul dasiku.

"Baekhyunnie, ayo cepat turun! Sarapan sudah siap," terdengar teriakan ibu yang memanggilku dari bawah. Aku hanya mengangguk, yah walaupun ibu tidak bisa melihatku sih. Kekeke.

Oh iya, aku lupa belum mengenalkan diriku. Baiklah, namaku adalah Baekhyun, tepatnya Jung Baekhyun. Aku adalah anak dari Jung Daehyun dan Jung Youngjae. Apa kalian bingung mengapa kedua orang tuaku laki-laki? Ehm aku tidak tahu, karena yang aku tahu adalah mereka saling mencintai. Dan sekarang umurku 18 tahun. Tahun ini aku kelas 3 di Byeolde High School.

Aku melirik arloji yang ada di tangan kiriku. 7.15 . Ah, masih ada banyak waktu. Aku meraih tasku di atas mejaku dan menyampirkannya di bahuku, lalu berjalan keluar pintu kamar sambil membayangkan betapa harmonis dan indahnya keluargaku ini. Yah, benar-benar sangat indah, sampai seseorang yang berdiri didepan pintu kamarnya yang ada diseberang pintu kamarku itu menampilkan cengiran bodohnya. Oh ya Tuhan, khayalanku yang indah akhirnya runtuh juga. Aku menarik kata-kataku. keluarga ini tidak harmonis dan tidak indah sama sekali.

"Selamat pagi Baekhyun hyung."

Tanpa membalas sapaannya dan senyuman bodohnya yang memuakkan bagiku itu, aku langsung melenggang pergi meninggalkan dia untuk menuruni tangga menuju ruang makan. Oh kurasa dia mengikutiku dibelakangku. Cih aku tidak peduli. Apa kalian bertanya siapa orang yang sedang mengikutiku? Hah. Dengan berat hati akan ku katakan kalau dia adalah 'a-d-i-k k-e-m-b-a-r-k-u' aku benci mengakuinya.

"Bagaimana mimpimu semalam hyung? Apakah indah?" tanyanya saat kami sedang berjalan ditangga.

"Apa kau sudah mengerjakan semua tugas dari Han sonsaengnim? Ah aku benar-benar tidak paham dengan logaritma hyung," dia terus mengoceh.

"Ah ya, hari ini kira-kira ibu memasak apa ya? Tiba-tiba saja aku ingin makan bulgogi dan juga steak. Ah tapi apapun masakan ibu, semuanya sudah pasti lezat," dia masih saja berceloteh walaupun dia sudah tahu kalau aku tidak akan pernah membalas semua ucapannya.

Ku lihat ibu dan ayah memandang ke arah kami berdua dengan senyum manis mereka. Tapi entah mengapa, aku merasa terselip rasa sedih di senyuman mereka. Huft. Kurasa mereka sedih karena aku dan Taehyung tidak akur.

"Ibu hari ini masak apa?" ujar Taehyung -adikku- sambil berlari memeluk ibu dan ayah bergantian.

"Nasi goreng, sayang."

"Hei hyung, hari ini ibu membuatkan masakan kesukaanmu, kau harus berterima kasih pada ibu." Lagi. Taehyung menampilkan senyum lebarnya dengan deretan gigi putihnya.

Aku masih tidak menggubris semuanya. Aku hanya menarik kursi dan duduk. Lalu menyantap sarapan pagiku dalam diam. Hanya aku seorang yang diam. Taehyung, ayah, dan ibu sibuk berbincang-bincang. Sesekali aku tersenyum kecil saat mereka bertiga tertawa -tanpa mereka sadari.

Trust Me, Please ? [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang