Pt. 16 - Rencana (3)

778 79 12
                                    

"Ayo hyung, kita turun sekarang," Taehyung menarik pergelangan tangan Baekhyun dan memaksanya untuk turun bersamanya, tapi Baekhyun meronta hingga tangannya terlepas dari cekalan Taehyung.

Didalam pikiran Baekhyun sekarang adalah, kenapa Taehyung melarangnya kemari? Bukankah dari tadi dia hanya terus mengikuti dirinya?

Dan sekarang barulah Baekhyun mengerti alasan Taehyung menyuruhnya kembali. Saat Baekhyun membalikkan tubuhnya ke pintu atap, berdirilah tiga pemuda dengan seragam dan penampilan yang sangat berantakan. Berandalan.

Jujur saja, Baekhyun sangat takut sekarang. Terbesit rasa menyesal dalam benaknya, mengapa dia tidak menuruti adiknya?

Baekhyun membalikkan tubuhnya lagi dan mencoba kabur, tapi dirinya tidaklah cepat. Tangannya dicekal dan ditarik begitu kasar oleh salah satu dari tiga berandalan itu menuju atap sekolah.

Taehyung yang melihat hyungnya ditarik, segera naik dan menyusul.

Ah Taehyung, ingatanmu sungguh buruk. Seharusnya kau ingat dengan perkataan Yura tadi, dan dengan begitu, kejadian seperti ini tidak akan terjadi. Dasar alien bodoh.

.
.
.
.

Kris masih menyekal pergelangan tangan Baekhyun dan Baekhyun hanya bisa meringis menahan sakit. Dirinya berani jamin kalau pergelangan tangannya sudah berwarna merah akibat cengkraman Kris yang terlalu kuat.

Sedangkan Jimin dan Namjoon berdiri di samping kanan dan kiri Kris. Mereka menatap datar Taehyung yang ujung bibirnya berdarah dan pipinya yang terlihat lebam, sedang terduduk di atas permukaan atap yang dipijaki mereka bertiga.

Ya, dirinya habis dipukul oleh Jimin dan Namjoon beberapa saat yang lalu. Taehyung hanya diam dan tidak melawan karena dirinya ingin cepat-cepat dua berandal itu kehabisan tenaga dan cepat melepaskan hyungnya.

Tapi sepertinya dia telah dibohongi. Tubuhnya kelelahan dan wajahnya sangat berantakan, namun tiga berandal itu tidak juga melepaskan Baekhyun.

Dengan lirikan yang sinis dan penuh kebencian, Taehyung menatap Jimin, teman baiknya di tim basket dulu. Dia sama sekali tidak menyangka kalau temannya itu mengkhianati dirinya, bahkan memukulnya habis-habisan.

Kris menendang kaki Jimin dan menyerahkan lengan Baekhyun padanya. Kris juga mengisyaratkan Namjoon agar memegang kedua pergelangan tangan Baekhyun. Lalu, dia berjalan pelan ke arah Taehyung dan berjongkok.

"Bagaimana rasanya, Jung Taehyung-ssi? Dihajar oleh mantan temanmu, sedangkan hyungmu hanya menontonmu tanpa berniat membantu?" Kris tertawa remeh.

"Brengsek," desis Taehyung sambil melayangkan pukulannya ke wajah Kris, tapi sayang sekali karena berhasil ditahan oleh reflek Kris yang luar biasa cepat.

Tidak cepat sih, maksudku, di mata Kris itu pukulan yang dilayangkan Taehyung padanya sungguh lambat. Tentu saja, dia pasti kehabisan tenaga karena dihajar tadi.

"Jimin, Namjoon."

"Ya, Kris?"

"Masukkan Baekhyun ke dalam mobilku dan bawa dia ke hotel."

Taehyung menatap Kris terkejut yang kini sedang menatapnya dengan pandangan penuh kemenangan. Taehyung memandangi Baekhyun yang kini sedang memberontak di genggaman Jimin dan Namjoon.

Karena tidak tega dan ingin menolong Baekhyun, Taehyung segera berdiri dengan sisa tenaganya, namun naasnya, bahunya didorong dengan kuat oleh tangan kasar Kris. Kris tersenyum remeh dan berdiri, lalu menendang tubuh Taehyung hingga Taehyung tersungkur.

"Diamlah, manis. Atau kami akan menelanjangimu di sini," ancam Jimin, dan dengan begitu Baekhyun berhenti meronta dan menunduk takut. Dia bahkan tidak berani walau hanya untuk melirik Taehyung yang sedang tersungkur dan meringis sakit.

Trust Me, Please ? [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang