Pt. 14 - Rencana

923 86 11
                                    

Taehyung mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut perpustakaan. Obsidian hitamnya mengitari setiap jengkal dan titik sudut dari ruangan yang kini ditempatinya. Tempat yang dulu menjadi singgahan favoritnya, kenangan lamanya.

Segaris lengkungan dari kedua sudut bibir Taehyung terbentuk. Taehyung tersenyum dan menorehkan jari-jari panjangnya pada permukaan rak buku yang menjulang tinggi. Jarinya menarik sebuah buku tebal dari rak itu dan mengambilnya, lalu menjatuhkan tangannya. Sedangkan tangannya yang lain menahan tumpukan buku yang akan bergeser jatuh, sehingga masih tercipta sebuah celah disana.

Obsidian hitamnya menerawang tajam pada celah yang dia buat tadi di antara buku-buku di rak. Dia memperhatikan seorang lelaki manis yang tengah duduk di pojok meja dekat jendela, dengan sebuah buku ditangannya.

"Aku ingin kembali seperti dulu, bersama Baekhyun hyung," ujar Taehyung lirih.

Lagi, Taehyung tersenyum, tapi bukan senyuman manis, melainkan senyuman miris. Taehyung mengangkat tangannya yang sedari tadi menggenggam buku dan meletakkannya kembali ke celah kosong tadi di rak.

Tubuh Taehyung merosot seiring pergerakan tangannya yang meletakkan buku tadi. Taehyung menundukkan kepalanya dan mensejajarkan kedua kakinya.

Entah apa yang ada dipikiran Taehyung, tapi dia terlihat seperti tidak berani -mampu- mendekati hyungnya.

"Ada apa denganmu?"

Taehyung mendongakkan kepalanya dan melihat seorang lelaki tinggi yang berdiri di sampingnya. Itu Chanyeol.

Dengan sekali lirikan, Taehyung menundukkan kembali kepalanya dan mengusap wajahnya kasar. Dan saat itulah, Chanyeol berfikir jika dia akan lebih baik jika menemani Taehyung.

"Kenapa? Baekhyun sedang membaca sendirian disana, tidakkah kau ingin menghampirinya?"

Chanyeol mendudukkan dirinya di samping Taehyung. Bahkan posisinya sama, dengan kedua kaki yang disejajarkan.

Taehyung menggelengkan kepalanya pelan, masih menundukkan kepalanya. Chanyeol bisa mendengar dengusan kasar dari Taehyung.

Oh, haruskah Taehyung menceritakan semuanya pada Chanyeol?

'Sepertinya tidak apa. Toh kemarin aku juga menceritakan sesuatu padanya. Yah walaupun tidak secara langsung.'

Baru saja Taehyung akan membuka mulutnya, Chanyeol sudah menyela terlebih dahulu, "Mengenai ceritamu kemarin, apa ada hubungannya?"

Hanya dengan melihat pancaran mata Taehyung yang sayu, Chanyeol sudah tau kalau dugaannya memang benar.

Sedikit informasi, semalaman kemarin Chanyeol sudah menghabiskan waktu untuk berpikir dan menebak-nebak maksud dari cerita Taehyung. Dia menebak kalau itu semua ada hubungannya dengan Baekhyun. Ceritanya sangat mirip dengan apa yang diceritakan Yura beberapa waktu lalu.

"Begitu menyedihkan," gumam Chanyeol dengan sedikit mendesah. Dia menarik kedua kakinya hingga menempe pada dadanya dan memeluknya. Sedangkan Taehyung menunduk.

"Baekhyun tidak bisa berbicara, dia tidak memiliki teman satupun, dan kini adiknya pun berusaha menghindarinya. Benar-benar Baekhyun yang malang."

Jantung Taehyung berdegup dengan kencang. Dia tahu kalau perkataan Chanyeol barusan tadi adalah sindiran untuknya.

"Aku tahu kalau kau menyayangi Baekhyun, dia adalah saudaramu. Apa kau tidak kasihan melihatnya kesepian seperti itu? Temani hyungmu."

Sejenak Taehyung tersenyum menatap Chanyeol, tapi senyuman itu mendadak hilang tergantikan senyum kecutnya.

Trust Me, Please ? [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang