Pt. 22 - Pengakuan [END]

765 62 9
                                    

Taehyung frustasi. Dia ingin menangis sekarang. Saat berhadapan dengan Baekhyun, sifat kekanakannya muncul. Dan sekarang, dirinya yang ketakutan. Bibirnya pun bergetar. Taehyung tidak terlalu memperdulikan pemikiran orang lain tentang dirinya, tapi Taehyung tidak mau jika Baekhyun sampai salah paham.

Cukup sudah ia dibenci oleh hyungnya, jangan sampai dirinya lebih dibenci lagi karena kejadian sial ini.

Taehyung lumayan kaget saat dirasanya Baekhyun akan melepaskan genggamannya. Tentu saja, Taehyung bertambah takut. Apakah hyungnya tidak percaya? Apa hyungnya akan pergi?

Tapi Taehyung merasakan usapan ibu jari Baekhyun di tangannya. Perlahan, Taehyung melepaskan genggamannya, dan di saat itu pula, Taehyung merasakan hangat di tubuhnya, juga hatinya.

Taehyung memeluk Baekhyun yang tidak mengucapkan satu patah pun.

Seunri yang melihatnya hanya terdiam. Terlintas rasa kasihan pada keduanya. Dia merasa bersalah pada Taehyung yang terus dipojokkan. Seunri tahu, Taehyung pasti sangat bingung dan merasa malu di depan semua orang.

Dan lagi, apa yang sebenarnya Seunri inginkan? Baekhyun bisu sekarang, maka Seunri bisa bernapas lega dan menumbuhkan rasa percaya dirinya lagi karena pesaingnya sudah hilang. Seunri lah yang selalu menjadi juara satu di setiap kompetisi yang dia ikuti. Tidak ada lagi wajah Baekhyun yang harus ia lihat. Lalu, apa yang diinginkan Seunri sekarang?

Belum cukupkah Seunri melihat penderitaan Baekhyun? Melihat persaudaraan Baekhyun dan Taehyung membuat Seunri sadar. Mengapa ia harus menuruti ide gila kakaknya?

Hanya ada dua pilihan sekarang, membuat pengakuan, atau melanjutkan rencana?

"Seunri! Katakan sekarang!" Sehun terus mendesak Seunri. Dan Seunri hanya bisa menatap Sehun dan Baekhyun bergantian. Dilihatnya, Baekhyun tersenyum padanya. Senyum yang dulu selalu dia lihat di atas panggung, senyum yang selalu Baekhyun perlihatkan pada dirinya.

Ah, meskipun Baekhyun adalah saingan beratnya, namun tidak dapat dipungkiri kalau Seunri memang sangat mengagumi suara indah Baekhyun. Menyanyi dengan pendalaman dan penghayatan, disertai senyum indah bak malaikat.

Oh, manusia macam apa yang telah membuat malaikat ini menderita?

Seunri meneteskan air matanya. Dia sangat bimbang sekarang. Jika dia mengaku, dia dan kakaknya akan berakhir di dalam sel tahanan. Tapi jikalau dia bungkam, hidupnya tidak akan tentram.

Menghela nafas panjang, Seunri akhirnya mengucapkan keputusannya.

"Ayo ke ruang kepala sekolah."

.
.
.
.
.

Sehun membanting pintu ruangan kepala sekolah dengan keras. Derap langkahnya yang berat itu menandakan amarahnya yang menggebu.

Kepala sekolah juga ikut keluar ruangan untuk mengejar Sehun. Dan kini tinggal tiga orang tersisa di dalam ruang kepala sekolah.

Sedangkan Taehyung dan Baekhyun hanya termangu di kursinya, bingung mau bicara apa. Barusan, semua sudah diutarakan oleh Seunri. Seunri akhirnya lebih memilih membuat pengakuan. Dia tidak mau terus menerus hidup dengan rasa penyesalan. Lagipula, Seunri dan Sehun bisa menjalani proses hukum dengan uang, 'kan?

"Baekhyun, aku benar–benar minta maaf telah membuatmu menderita seperti ini."

Taehyung mengernyitkan dahinya, begitu pula dengan Baekhyun.

"Kenapa kau malah minta maaf pada hyungku?"

Seunri menatap mata Taehyung dalam, "Apa kau tidak mengingatku?"

"Apa? Kau adalah adik dari si brengsek itu yang telah mengotoriku lalu memfitnahku."

"Tidak.. Bukan itu maksudku. Apa kau tidak mengingat pertemuan kita sebelumnya?"

Trust Me, Please ? [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang