Pt. 19

453 51 1
                                    

Baekhyun membuka matanya perlahan, ia mengangkat tangannya dan menyeka air mata yang ada di pipinya.

Bukan. Itu bukan air mata miliknya. Itu adalah air mata milik Taehyung.

Sedikit lelah, Baekhyun menghembuskan nafasnya. Dia sedikit pusing dengan semua ini. Barusan, ia mendengar semua penuturan Taehyung. Ya, sebenarnya Baekhyun sudah bangun sejak Taehyung meremas tangannya begitu kuat. Dirinya saat itu ingin merintih, tapi ditahannya saat ada air menetes di pipinya.

"Kau adalah kakakku. Orang yang paling berharga bagiku. Kumohon, percayalah padaku sekali lagi. Aku tidak akan menyakitimu dan akan selalu melindungimu. Hyung, aku menyayangimu."

Kata-kata itu kembali terngiang di kepalanya.

Tidak. Baekhyun tidak mau lagi membuka hatinya untuk Taehyung. Dia tidak bisa lagi menaruh kepercayaan pada Taehyung. Dia akan terus menutup pintu hatinya untuk adiknya itu, setidaknya sampai dirinya tahu siapa dalang dibalik semua kejadian mengenaskan ini.

Siapa yang telah memberinya racun.

Dan kesalahan apa yang telah ia perbuat hingga orang itu membalaskan dendamnya dengan hal sekeji ini.

Meskipun ada suara lembut yang membisikinya, bahwa bukan Taehyung pelakunya. Namun Baekhyun akan selalu senantiasa menutup rapat telinganya, menulikan pendengarannya, dan memilih untuk bungkam. Dirinya hanya membutuhkan seseorang yang bisa disalahkan. Dan Taehyung adalah orang yang tepat untuk itu.

Lelah untuk berfikir yang macam-macam, Baekhyun lebih memilih untuk kembali memejamkan matanya.

.
.
.
.

"Oppa!"

Teriakan gadis remaja itu membuyarkan fikiran Sehun yang sedang duduk manis menonton tv di ruang tengah.

Sehun menatap gadis itu sambil tersenyum dan melambaikan tangannya, memberi kode padanya agar duduk di sebelah Sehun.

"Oppa, coba tebak. Aku mendapatkan kabar baik," ujar gadis itu sambil memeluk lengan kakaknya.

Ya, gadis itu adalah adik dari Sehun. Namanya Oh Seunri. Kelas 2 di Handae High School. Gadis yang sangat Sehun sayangi, melebihi apapun. Dan hanya di hadapan gadis inilah, Sehun bisa tersenyum lebar dan tertawa seperti tidak ada beban.

"Oppa menyerah. Memangnya apa?"

"Payah. Begitu saja langsung menyerah," Seunri cemberut, tapi segera tergantikan dengan senyum sumringahnya, "Akhirnya aku bisa juara 1 di kontes menyanyi. Aku senaaannggg sekaliiii."

Sehun mengacak rambut Seunri gemas sambil menyeringai, "Yah. Tentu saja kau mendapatkan juara 1. Sainganmu kan sudah mati."

Entah apa yang lucu, tetapi kini keduanya sedang tertawa terbahak. Seolah-olah ucapan Sehun adalah hal terlucu yang patut ditertawakan.

"Aku selalu berterimakasih padamu, adikku sayang."

"Haha, tentu itu harus. Oppa, kalau kau butuh bantuanku, bilang saja. Apapun itu, akan aku lakukan demi oppa."

Ucapan Seunri membuat Sehun terdiam sejenak. Rencana busuk sedang mengitari isi otaknya kini.

"Aku butuh bantuanmu."

"Hmm?"

"Temui adik-'nya'."

Seunri yang mendengarnya langsung mengerjap terkejut. "A-apa?! Menemui adiknya? Untuk apa?"

"Ada yang harus kau lakukan pada adiknya itu."

"O-oppa, tidak.  Ba-bagaimana jika dia mengingatku? Bagaimanapun juga, yang aku temui adalah adiknya, bukan 'dia' sendiri!"

Trust Me, Please ? [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang