Pt. 11

876 93 10
                                    

"Tapi kan pak, aku tidak bersalah!" Ucap Taehyung memelas.

Sehun melirik Taehyung sinis dan beranjak dari tempat duduknya, berjalan keluar dari kantor kepala sekolah.

"Tidak bisa, kau akan te,-"

"Aku harus menjaga hyungku."

Kepala sekolah itu terdiam dan Sehun pun juga menghentikan langkahnya. Sehun tidak menoleh ataupun melirik, dia hanya diam dan mendengarkan.

"Hyungku, Jung Baekhyun, dia sedang sakit dan membutuhkan seseorang disisinya. Aku harus menemaninya!"

"Kau menemaninya sampai mengorbankan dirimu sendiri? Hyungmu sudah besar, dia pas,-"

"Dia membutuhkanku! Baekhyun hyung terluka karena bajingan ini!" Taehyung menunjuk Sehun yang membelakanginya, "Dia bahkan hampir memperkosa hyungku!"

Kepala sekolah itu tertegun dan terdiam. Dia memandangi Taehyung dan Sehun bergantian. Namun tak lama berselang, Sehun melangkah pergi. Benar-benar pergi. Kepala sekolah itu lalu memperhatikan raut wajah Taehyung yang serius. Nafasnya menggebu, wajahnya memerah, dan setitik air mata dipelupuk matanya.

"Bisa kau ceritakan kronologisnya?"

Taehyung terdiam sesaat dan merenung. Dia menetralkan nafasnya yang menggebu dan mulai tenang. "Ini masalah privasi. Saya harap, bapak bisa menghargainya. Apapun itu, saya mohon untuk tidak dihukum. Ayah dan ibu akan sangat khawatir mengenai keadaan hyung tanpa saya."

Taehyung meredam emosinya dan berbicara se-formal mungkin. Tak henti-hentinya ia menatap penuh harap pada pak kepala sekolah.

Pak kepala sekolah itu terlihat menimang-nimang dan akhirnya mengangguk.

"Untuk kali ini, kau ku lepaskan. Tapi jika terjadi lagi, aku tidak akan melepaskanmu, Jung Taehyung."

Taehyung tersenyum cerah dan mengucapkan banyak terimakasih, lalu menjabat tangan kepala sekolah. Setelah itu, ia keluar dari ruang kantor dan bergegas menuju kelas.

Sebenarnya, ia mengakui kalau dirinya bodoh dan ceroboh. Ia asik memukul Sehun sampai melupakan tujuan awalnya. Yaitu, menemani dan menjaga hyungnya. Ia bahkan tadi tidak sempat menolong hyungnya. Saat kepala sekolah datang tadi, dia mencari-cari hyungnya, tapi tidak ketemu.

Saat sampai dikelas, semua anak kelas langsung mengerubunginya dan memperhatikan dirinya. Bukan dirinya sih, tapi luka yang ada ditubuhnya.

"Wajahmu kenapa?" Tanya Junhong sambil memegang rahang bawah Taehyung. Taehyung meringis kecil.

"Kudengar, kau dipanggil kepala sekolah karena memukuli Sehun ya? Wah nyalimu besar sekali."

"Lebih baik kau ke uks saja untuk mengobati lukamu. Mau ku antar?"

Taehyung menggeleng mendapati ajakan temannya ke uks. Sama seperti hyungnya, ia benci uks dan berbagai macam tempat yang memiliki bau obat-obatan.

"Luka lebammu nanti akan semakin membengkak dan besar. Pergilah ke uks."

"Hei Taehyung, wajahmu akan sangat jelek jika kau biarkan seperti itu. Tak ada yang mau denganmu haha." Seisi kelas tertawa mendengar sahutan dari Jongin.

"Hehe benar juga ya. Kalau gitu, aku ke uks dulu ya." Taehyung akhirnya luluh dengan ejekan yang dilontarkan Jongin. Ia tidak mau menjadi jelek hanya karena luka menyebalkan ini.

Beberapa menit kemudian, kini kakinya sudah menginjak lantai uks. Bau obat-obatan mulai menusuk rongga hidungnya. Tapi demi wajah tampannya, Taehyung akhirnya pasrah dan masuk saja.

"Chanyeol, kembalilah ke kelas, biar aku yang menjaganya."

Dari pintu masuk, Taehyung bisa mendengar percakapan dua orang itu. Itu adalah dokter di uks. Dan, Chanyeol? Ia seperti pernah mendengarnya.

Trust Me, Please ? [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang