Pt. 2 - First Smile

1.1K 127 7
                                    


"Dimana Baekhyun hyung?" aku mencengkeram bulu bulu lembut sofa berwarna soft white dengan kuat.

"Seharusnya ibu yang bertanya. Dimana hyungmu?"

DEG!

Ya Tuhan. Jadi Baekhyun hyung belum pulang? Lalu dimana dia? Dan apa yang harus ku lakukan? Kemana aku harus mencarinya? Baekhyun hyung sedang sedih dan kacau sekarang. Dia membutuhkan ketenangan. Dan sudah pasti dia akan mencari tempat yang sepi. Dan tempat yang sepi disini adalah taman bermain.

17.25 ini sudah sangat sore. Malam akan segera tiba, dan ayah akan segera pulang. Jika ayah tahu kalau aku tidak bersama Baekhyun hyung sebelum jam makan malam, pasti aku yang kena. Ayah sudah memberikan Baekhyung hyung sebagai tanggung jawabku. Karena itulah aku mengikutinya kemanapun dia pergi.

"Apa yang kau tunggu Taehyung-ah? Cepat cari hyungmu!"

Tanpa disuruh sampai kedua kalinya, aku pun segera berlari menuju pintu depan. Saat aku akan membuka pagar, aku mengingat sesuatu. Hyung pasti sangat kelelahan setelah seharian menangis. Jadi aku pergi menuju garasi dan mengambil sepeda pancalku yang ber merk vixsi. Aku menggiringnya ke luar pagar dan menutupnya kembali. Lalu aku menaikinya dan pergi menuju taman bermain. Kalau sudah sore begini, taman itu pasti sudah sangat sepi. Aku takut kalau suatu hal yang tidak ku inginkan terjadi pada hyungku, jadi aku mempercepat kayuhanku.

Setelah hampir sampai di taman, aku mengeremnya dengan perlahan hingga tidak menimbulkan suara berderit dan langsung turun, lalu menggiringnya ke depan pintu gerbang taman. Aku tidak mau mengagetkan Baekhyun hyung dengan suara rem yang kuhentikan secara mendadak.

Dengan segera aku menyenderkan sepedaku disamping sebuah pohon yang entah aku tidak tahu namanya dan berjalan mengendap-ngendap di antara semak-semak yang sedikit rimbun dan mulai mengintip. Disana aku melihat Baekhyun hyung sedang duduk di atas ayunan sambil menundukkan kepalanya. Oh, lihatlah betapa menyedihkannya hyungku. Apalagi dilihat dari bahunya yang bergetar, dia pasti sangat sedih sekali.

Sedetik kemudian aku berdiri dan hampir berjalan mendekatinya sebelum tiba-tiba ada seorang pria yang tidak ku kenal mendekati hyungku. Lalu aku kembali merunduk diantara rerumputan saat hyung menegakkan badannya dan berhadapan dengan orang itu. Sebenarnya bisa saja aku mendekati orang itu lalu memberinya pukulan keras di rahangnya, tapi pasti hyung pasti akan menatapku tajam karena dianggap brutal dan tidak sopan. Lagipula aku tidak tahu, apakah orang itu berniat buruk atau malah sebaiknya. Dan bisa saja kalau pria itu adalah temannya hyung, karena pria itu mengenakan seragam sekolah kami.

Tunggu. Seragam sekolah kami? Hei, aku tahu pria itu. Dia adalah Park Chanyeol. Aku biasa melihatnya saat di perpustakaan, namun bukan berarti aku ini anak kutu buku yang sukanya ke perpustakaan. Tidak. Dulu, aku dan hyung kalau membolos pelajaran terkadang ke perpustakaan untuk tidur sampai jam pulang. Tapi sepertinya hyung tidak mengenal pria itu, karena begitu sampai dia langsung tertidur. Kuberitahu satu fakta. Baekhyun hyung tidak suka membaca buku. Dan aku mengenalnya karena dia pernah membantuku mengambil sebuah buku di rak yang paling tinggi. Ku rasa, dia cukup baik.

Ah itu tidak penting sekarang. Sekarang lihatlah, pria itu menyentuh pipi hyung dan menggenggam tangannya. Ah aku tidak bisa tinggal diam.

TAEHYUNG POV END



AUTHOR POV

Baekhyun kini hanya duduk termenung dengan pandangan kosong yang tertuju ke tanah yang sedang diinjaknya. Kini otaknya sedang mengolah perkataan Taehyung yang diucapkannya saat disekolah tadi. Dirinya benar-benar kalut sekarang. Banyak hal yang ingin Baekhyun katakan pada saat itu, namun dia tidak bisa mengutarakannya. Dia bisu. Dia tidak bisa berbicara.

Trust Me, Please ? [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang