Pt. 3. - What's Happening?

926 113 7
                                    

Baekhyun POV

Hari ini seperti hari-hari sebelumnya. Aku sarapan bersama keluargaku yang sedari tadi tertawa karena candaan dari Taehyung dengan aku yang hanya makan dalam diam. Lalu aku menghampiri Belky yang menggonggong senang saat aku keluar rumah. Aku berangkat sekolah dengan Taehyung yang dibelakangku sambil bercerita apapun yang ada dipikirannya.

Semua terasa biasa saja bagiku.

Sampai saat berada didalam kelas. Semua orang menyapa Taehyung dan mengacuhkanku. Aku hanya bisa mendengus pelan melihatnya.

Tidak mau terlalu memperhatikan Taehyung, aku pun mengalihkan pandanganku ke jendela yang ada disamping kiriku. Terlihat oleh mataku ada beberapa siswa yang asyik bermain bola basket. Dan terdengar suara teriakan nyaring dari siswi-siswi yang ada dibawah lapangan sana.

Sesaat kemudian, aku mengalihkan pandanganku ke arah kelasku. Lihatlah. Kelasku tampak sangat ramai dan berisik. Ada yang bergosip, berebut untuk menyontek tugas, promosi games baru, dan ada juga yang menari-nari tidak jelas. Dan Taehyung masuk dalam kelompok golongan terakhir.

Aku tersenyum miris saat melihat orang-orang sekitarku yang mengobrol sambil tertawa terbahak-bahak. Terlihat sungguh menyenangkan saat melihat semuanya berkumpul bersama teman masing-masing.

Aku menunduk dan menenggelamkan kepalaku diantara kedua lenganku yang ku lipat diatas meja. Lagi-lagi aku bernostalgia sedang bercanda dan tertawa bersama teman-teman lainnya seperti dulu.

Semenjak aku bisu, aku merasa tak memiliki apapun lagi. Aku sendirian. Mereka menjauhiku, termasuk kedua orang tuaku yang sangat jarang sekali berbicara denganku. Hanya Taehyung yang selalu mengajakku bicara meski aku tak pernah menanggapinya.

~•~•~•~•~


"Hyung, ayo kita pergi ke kantin!" aku mengangkat kepalaku dan menggelengkan kepalaku pelan. Aku masih enggan menatapnya.

Taehyung masih saja terus memperhatikan gerak - gerikku saat aku memasukkan satu persatu bukuku ke dalam tas sekolah. Aku tidak terlalu mempermasalahkannya dan terus melanjutkan aktifitasku. Ku rasa, aku sudah terbiasa dengan kebiasaannya yang suka menatapku. Dasar aneh.

"Bagaimana kalau ke perpustakaan?" aku hanya diam tidak menanggapi.

"Kita bisa membolos seharian dan tidur disana."

Setelah mejaku bersih dari buku - buku, aku kembali duduk dan melipat kedua tanganku diatas meja, lalu menenggelamkan kepalaku.

"Hyung... Ayo kita keluar kelas!"

Oh shit! Berhentilah memanggilku hyung! Sialan!

"Aku benar - benar menginginkan kita kembali seperti dulu. Aku ingin kita menghabiskan waktu bersama, bermain bersama, dan tertawa ber-"

Aku menendang kaki mejaku kasar dan beranjak dari tempat dudukku. Aku menyeret kakiku melewati bangku demi bangku dikelas dengan penuh emosi. Aku melihat kalau semua teman - teman melihat ke arahku dan agak menjengit kaget saat aku menendang mejaku keras. Tapi tak ku pedulikan mereka. Untuk apa? Toh mereka hanya diam saja sambil melihatku

Aku merasakan kehangatan yang menjalar dari telapak tanganku. Tanpa menoleh pun, aku sudah tau siapa orang itu. Oleh karena itu, aku langsung menghempaskan tangannya kasar dan segera berlalu keluar kelas.

Apa - apaan yang dia ucapkan tadi? Tertawa bersama?? Tertawa? Haha lucu sekali. Bahkan saat aku bisu seperti ini dia mengharapkan sesuatu yang sangat mustahil? Tidak ingatkah dia kalau dirinya lah yang membuatku menjadi seperti ini!!

Semua tatapan orang - orang teralihkan padaku saat aku melewati koridor dengan tergesa. Tapi apa peduliku? Lebih baik aku pergi ke toilet sekarang. Dengan cepat aku memasuki toilet khusus pria. Aku segera menuju wastafel dan mencuci tanganku.

Brak! Cekrek!

Aku mematikan kran air dan menolehkan kepalaku cepat ke arah pintu toilet saat mendengar suara seperti pintu yang sedang dikunci.

Ya Tuhan! Itu adalah dia.. Oh Sehun beserta ketiga temannya, Kris Wu, Park Jimin, dan Kim Namjoon. Bagaimana aku tidak menyadari kehadiran mereka??

Tamatlah riwayatmu, Jung Baekhyun.

Aku mulai ketakutan menghadapi empat orang didepanku ini. Aku menundukkan kepalaku dan menggigit bibirku keras. Dalam kesunyian ini, aku bisa mendengar suara langkah sepatu seseorang yang berjalan mendekatiku. Aku memundurkan langkahku, tapi tidak bisa. Aku sudah terpojok di depan wastafel. Dalam keadaan seperti ini, aku mengharapkan Taehyung datang menyelamatkanku.

Seseorang menarik daguku lembut dan otomatis aku menatap ke arah mata tajamnya secara langsung. Matanya benar - benar tajam, beserta parasnya yang sangat tampan. Namun bukannya terpesona, aku malah takut. Apalagi tiga orang tadi berdiri dibelakang pria ini dan menatapku dengan tatapan yang bahkan aku tidak mengerti apa maksudnya.

Pria yang tadi menarik daguku kini tersenyum remeh didepanku dan meludahi jas sekolahku. Tepatnya, di bagian name tagku, Jung Baekhyun.

Aku hanya menatapnya datar. Diam dan tidak berkutik. Aku pasrah saja terhadap apapun yang mereka lakukan. Meskipun nantinya mereka akan membunuhku. Tidak apa, memang lebih baik aku mati saja.

"Bagaimana kabarmu, sayang?"
.

.

.

.

.

.

.

TBC

Maaf kalau gua telat update :'v
Dan makasih yang udah vomment yaa.. Keep vomment chingu yaa ;*
Insyaallah gua gak telat lagi hehe

Trust Me, Please ? [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang