Part 13

43.6K 3.7K 766
                                    

Khanza menjalankan mobilnya dengan tenang. Dia dalam mobil pun suasana sedikit canggung, hanya Sarah sesekali mengajak Khanza ngobrol yang sama sekali tidak dihiraukan oleh Khanza. Pria tampan itu lebih memilih memperhatikan kaca yang memantulkan bayangan Alvin.

Alvin sedang fokus pada handphone dan tidak menghiraukan apapun yang ada di sekitarnya. Tapi itu dari sisi Khanza.

Tapi dari sisi Alvin yang sebenarnya, Alvin sungguh gondok sekarang. Ia kesal pada Sarah yang terlihat sekali ingin memanas-manasi dirinya.

Dan ia lebih kesal lagi pada Khanza. Kenapa pria itu malah membawa wanita ular dengan mulut berbusa ini. Kan Alvin makin panas liatnya.
_______________________________________

Alvin kembali kesal melihat Sarah yang terus menempel pada Khanza, seperti lintah saja.

Mulai mereka turun dari mobil, Sarah sudah menggandeng lengan Khanza. Khanza yang awalnya mau menarik tangan Alvin malah didului oleh tangan cewek lintah plus ular berbusa itu. Khanza sudah berusaha melepaskannya, tapi Sarah begitu kuat memegangnya.

Khanza menghela napas dan memandang Alvin, bermaksud meminta bantuan. Tapi, yang Khanza dapatkan adalah tatapan tajam yang sangat menyeramkan dari Alvin.

Alvin menghentakkan kakinya dan pergi meninggalkan Khanza dan Sarah. Khanza mau menyusul, tapi ditahan oleh Sarah yang menariknya menuju kelas mereka.

"Gue seneng deh kita pulang pergi bareng. Kayak orang pacaran." Ujar Sarah dengan bahagia, senyum tidak pernah lepas dari wajahnya.

Khanza yang mendengarnya hanya mendengus dan menarik tangannya agar terlepas dari Sarah. Sarah kaget dengan perlakuan Khanza.

Khanza memandang tajam Sarah. "Gue kan sudah bilang kalo Alvin pacar gue, tapi kenapa lo nempel terus sama gue?"

Sarah memandang terkejut pada Khanza, ia tidak menyangka bahwa Khanza bisa sekasar itu padanya. Sarah melihat orang-orang mulai ramai memperhatikan mereka karena mereka ada di koridor menuju kelas mereka. Ia pun memakai kesempatan ini.

Sarah mulai seseguhan dan menangis pelan, membuat orang-orang yang awalnya hanya memperhatikan kini mulai berhenti berjalan dan memandang tertarik pada mereka berdua.

"Kamu jahat. Kamu sudah mulai kasar sama aku. Aku kan pacar kamu."

Khanza terkejut dengan balasan Sarah. Ia tidak tau bahwa Sarah pintar sekali berakting dan memanfaatkan keadaan karena kini orang-orang mulai memandang tajam pada dirinya.

Baru saja Khanza ingin membalas, tapi tak sempat karena orang-orang yang mulai ikut campur itu menyerang dirinya dengan tudingan.

"Aza, kenapa lo kasar sama pacar lo?"

"Lo kok nggak bersyukur banget punya pacar secantik itu."

"Cowok apaan lo, kasar sama cewek?"

"Tenang mbak, kita bela kok."

"Cemen lo kasar sama cewek."

Fine. Kini teman-teman seangkatannya itu sudah terhasut pada Sarah. Khanza hanya bisa pasrah saat Sarah memeluk dirinya. Orang-orang yang memakai seragam yang sama dengannya itu bertepuk tangan dan menyoraki dirinya.

'Liat aja lo, cewek gila. Lo udah bikin gue malu, dan gue juga akan bikin lo malu nanti. Dih pake meluk-meluk lagi, badan keren gue ini cuma boleh di sentuh sama Alvin, bukan elo.' Batin Khanza.

Koridor mulai sepi, tapi Sarah belum mau melepaskan pelukannya. Khanza mendorong tubuh Sarah menjauh, agar Sarah mau melepas pelukannya.

"Cara lo kok kotor banget sih?"

Wins For Bets [BOYXBOY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang