Sorry, i just wanna say gomen ~ 🙇🙇🙇
.
.
Khanza langsung menggebrak pintu ruangan Ayahnya tanpa perduli dengan kepanikan secretaris Ayahnya dan Ayahnya sendiri yang sekarang memandang anaknya dengan datar.
"Belajarlah untuk mengetuk pintu dulu, Khanza."
Khanza tidak perduli, dia menarik tangan Alvin untuk merapat padanya, membuat Sarah yang melihatnya menjadi iritasi.
"Apa yang cewek ini katakan sama Ayah?" Baru pertama kali ini rasanya Alvin mendengar Khanza yang berkata dengan nada dingin.
"Tidak ada." Sarah merasa senang saat Ayah Khanza seperti sedang membelanya.
"Ini dia, Om. Anak dekil murahan yang ngerayu anak Om." Sarah tersenyum sinis sambil menunjuk Alvin.
Alvin memandang Sarah dengan kesal. 'Ada apa dengan cewek ini? Dasar gangguan jiwa'
"Apa lo bilang? Yang murahan itu elo!" Khanza menunjuk wajah Sarah dengan raut geramnya. "Lo yang selama ini nempelin gue, lo yang selama ini ngancem-ngancem Alvin buat jauhin gue, lo juga yang nuduh kalo Amel yang ngasih video itu ke elo. Dasar lo cewek murahan licik."
Sarah sakit hati rasanya saat pria yang sangat ia cintai mengatainya murahan, bahkan berani membentaknya di depan Ayah Khanza.
"Tunggu, Khanza. Apa video yang kalian bilang itu video ini." Ayah Khanza menunjukkan video Khanza dan Alvin yang sedang berciuman dengan panasnya.
Khanza tersenyum bangga melihatnya, sedangkan Alvin sudah memucat saat Ayah Khanza menunjukkan video itu dengan santainya.
"Kamu bilang kekasih Khanza yang mengirim video ini sama saya, tapi kenapa Khanza bilang kalau keponakan saya yang nyebarkan? Jadi sebenarnya kamu ini mau nuduh siapa? Alvin atau Amel?"
Tubuh Sarah menegang. "Me-mereka bekerjasama, Om. Mereka yang merencakan ini supaya saya yang salah Om. Mereka mau memisahkan saya dengan Aza, Om."
Khanza memandang jijik pada Sarah. "Heh, lo itu ngomong apa sih? Gue ada di depan, tapi lo malah ngomong sembarangan kayak gitu. Lo nggak waras ya?"
"Za, gue itu cinta banget sama lo. Seharusnya lo itu lebih milih gue daripada dia." Sarah menunjuk Alvin. Bahkan ujung kuku gadis itu hampir mengenai mata Alvin.
"Sudah, hentikan omong kosong ini. Sarah, kamu sebaiknya berhentilah berbohong, katakanlah yang sebenarnya." Ayah Khanza menengahi.
"Saya nggak bohong, Om. Saya ngomong apa adanya." Sarah masih membela dirinya.
Ayah Khanza menghela napas beratnya. "Sebenarnya saya sudah tau kalau kamu berbohong sarah. Saya tadi sudah menyelidiki video itu, dan video itu bukan Amel atau Alvin yang mengirimkan ke saya. Yang mengirimkan itu adalah seorang hacker handal yang satu sekolah sama kalian."
Sarah sungguh terdiam. Dia sudah tidak mampu melawan. Dia mengepalkan tangan saking kesalnya. Ia merasa harga dirinya seperti sedang diinjak-injak.
Merasa kalah, Sarah langsung melengos pergi masih dengan angkuhnya. Khanza tertawa melihat gadis itu pergi dengan rasa malu.
"Kamu pikir dengan Ayah membelamu, kamu sudah bebas?" Ayah Khanza menatap Alvin dari ujung kuku sampai ujung rambut, membuat si imut itu merasa malu.
"Ayah tetap tidak menyetujui pilihanmu. Dia laki-laki, Khanza. Dia tidak bisa memberimu keturunan." Alvin menunduk, tak berani menatap wajah Ayah Khanza yang sepertinya tidak menyukainya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Wins For Bets [BOYXBOY]
RandomAlvin, pemuda SMA yang selalu menang taruhan, malah dikalahkan oleh gadis cantik yang sudah merebut hatinya, Amel. Ternyata gadis itu seorang fujoshi gila yang berusaha menjodohkan Alvin dengan kakak kelas mereka yang begitu terkenal di sekolahnya...