Khanza mendongak dan melambaikan pelan tangannya sambil menyengir. "Hai, Kak."
________________________________________________________________________Kedua kakak dan adik itu berpelukan sebentar untuk melepas rindu. Khenzo kembali menyuruh Khanza untuk duduk. Dan kebetulan ia melihat Alvin.
"Kayaknya ada yang perlu jelaskan sesuatu." Sindir Khenzo sambil melirik Alvin yang tentu saja malu saat mengerti apa yang dimaksud oleh Khenzo. Khanza yang juga mengerti langsung membalas.
"Ya, sepertinya ada yang HARUS menjelaskan sesuatu." Khanza balas menyindir dan melirik Wanita yang duduk di samping Khenzo.
Khenzo terkekeh pelan sebelum berkata. "Za, kenalin. Ini Linda, Istriku dan pangeran kecil ini..." Khenzo memangku anak kecil yang langsung bergelayut manja. "Anakku, namanya Kinan."
Wanita yang bernama Linda itu tersenyum dan bersalaman dengan Khanza dan Alvin.
"Kinan cowok? Gue kira Kinan cewek." Ucap Khanza tak percaya. Lalu kenapa Kinan menggunakan pakaian wanita?
"Dia memang cowok. Sebenarnya Linda pengen anak cewek. Tapi mau gimana lagi, Tuhan ngasihnya cowok. Dan ternyata saat Kinan lahir wajahnya begitu dominan dengan wajah Linda. Makanya walaupun dia cowok, tapi wajahnya sangat cantik seperti cewek."
Khanza mengangguk mengerti.
"Kinan, ayo salam dulu sama om sama kakak." Bujuk Linda pada Kinan.
Anak kecil itu melambai pelan pada Khanza dan Alvin yang begitu gemas melihatnya. "Hai, om. Hai, Kak."
"Dan sekarang boleh aku tahu siapa pemuda tampan ini?" Tanya Khenzo yang begitu penasaran dengan Alvin yang sedari tadi hanya diam.
Khanza menengok pada Alvin, ia mengambil tangan Alvin dan menggenggamnya dengan erat. "Ini Alvin, pacar gue."
Tubuh Alvin menegang dan semakin mengeratkan genggamannya di tangan Khanza. Linda, istri Kakaknya Khanza itu terkejut sambil menutup mulutnya dan memandang Khanza tak percaya.
Sedangkan Khenzo hanya ber-oh ria. Ia sudah menebak pasti lelaki yang berada di samping adiknya itu adalah kekasih Khanza. Ia tersenyum ramah pada Alvin, menandakan bahwa ia tidak perlu takut seperti itu.
"Gue sebenarnya udah nebak duluan. Nggak mungkin lo datang kesini kalau memang bukan untuk memperkenalkam seseorang. Ya sudah, silakan diminum lagi."
Alvin mengangguk dengan gerakan kaku. Tubuhnya masih tegang tapi ia berusaha merilekskannya. Linda mencoba menerima situasi. Ia pun tersenyum pada Alvin dengan lembut.
"Iya, Vin. Diminum lagi aja minumnya." Ucap Linda lembut.
Alvin kembali mengangguk dan mengambil minumnya lalu meneguknya sedikit. Khanza tersenyum senang karena Alvin sudah mulai tenang dan tidak terlalu gugup lagi.
"Oiya, mas." Khenzo menengok pada istrinya. "Aku ingin ke minimarket. Aku mau belanja beberapa keperluan."
Khenzo mengangguk pada istrinya dan mencium singkat dahinya. Linda beranjak lalu memandang Alvin. "Alvin, ikut yuk. Temanin aku belanja."
Alvin mengangguk dan memandang Khanza. Pria itu mengangguk mempersilahkan Alvin untuk ikut dengan Linda, dan ia juga mencium dahi Alvin persis seperti Khenzo dan Linda tadi.
Alvin langsung tersipu, ia jadi salah tingkah saat Khenzo tertawa dan Linda terkekeh saat melihat kelakuan Khanza yang tidak mau kalah dari kakaknya.
"Hati-hati ya." Alvin mengangguk pelan sambil menunduk mendengar pesan dari Khanza. Ia memukul pelan lengan Khanza dan beranjak mengikuti Linda yang sudah keluar duluan bersama Kinan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Wins For Bets [BOYXBOY]
RandomAlvin, pemuda SMA yang selalu menang taruhan, malah dikalahkan oleh gadis cantik yang sudah merebut hatinya, Amel. Ternyata gadis itu seorang fujoshi gila yang berusaha menjodohkan Alvin dengan kakak kelas mereka yang begitu terkenal di sekolahnya...