'Kenapa gue deg-degan gini? Apa gue udah falling in love sama tu anak?' Batin seseorang.
_______________________________________
Suasana Lapangan basket outdoor di SMA Negeri Diwantara itu penuh dengan sorak-sorak dari penontonnya.
Alvin yang sedang duduk di pinggir lapangan itu menatap tegang di lapangan basket. Amel terkekeh geli melihat Alvin yang terlalu tegang menonton pertandingan.
"Tegang amat, Vin. Santai aja lagi" tegur Amel sambil menyeruput pop icenya.
Alvin menatap Amel dengan heran, anak itu tidak ada beban sama sekali. Seakan gadis itu sangat yakin akan memenangkan taruhan ini. Alvin berusaha tidak memperdulikan Amel yang sekarang terkekeh geli menertawakannya dan berusaha kembali fokus pada pertandingan.
15 menit kemudian
"Dengan ini, SMA Negeri Diwantara menang dengan skor 78-75. Sekian dari saya, terima kasih" tutup pembawa acara itu.
Alvin tercengang tak percaya dengan apa yang barusan saja terjadi.
Dia kalah.
Kalah.
Alvin KALAH taruhan.
Amel tertawa senang sambil berloncat-loncat kecil seperti anak kecil. Dia menepuk pundak Alvin yang masih terdiam syok itu.
"Gue kasih lo dua hari, jadi lusa lo sudah harus kasih itu rekaman" ujar Amel mengingatkan. Ia pun pergi dari podium penonton meninggalkan Alvin yang masih tercengang ditempat duduknya.
"Gue kalah? Kok bisa?" Ucap Alvin setengah berbisik.
.
.
Istirahat hari ini ia akan melaksanakan janjinya dengan Amel, yaitu bertemu dengan kakak kelas yang bernama Khanza itu dan melakukan apa yang diinginkan oleh Amel karena besok dia sudah harus memberikan rekaman dia yang sedang berciuman intens dengan Khanza.
Sekarang dia sudah berada didepan kelas XII IPS 1. Sebenarnya ini belum waktunya istirahat, dia izin dengan guru yang mengajar kelasnya tadi untuk pergi ke Toilet. Jika dia nunggu sampai bel istirahat, takutnya Ka Khanza yang ia cari akan keluar duluan.
Kreek
Alvin terlonjak kaget saat pintu di depannya terbuka tiba-tiba. Seorang guru keluar dari kelas itu, disusul seorang murid yang ingin keluar dari kelasnya. Alvun buru-buru memanggil kakak kelasnya itu
"Mm, Misi Kak"
"Ya? Ada apa?"
"Saya mau ketemu sama Ka Khanza, ada nggak Kak?" Tanya Alvin.
Kakak kelas yang ia tanyai itu mengerutkan dahinya, dia terlihat bingung.
"Khanza? Oh, si Aza. Ada, bentar gue panggilin" belum sempat Alvin menjawab, ia sudah ditinggalkan kakak kelas tadi yang sudah masuk kekelas.
Tak lama, kakak kelas tadi keluar bersama seorang pemuda. Alvin sempat terpesona dengan pemuda itu. Pemuda itu jauh lebih tinggi dari Alvin, bahkan badannya berkulit tan dan atletis yang tidak berlebihan, berbanding terbalik dengan Alvin yang bisa dibilang berbadan kurus dengan kulit pucat dan wajah seperti cewek. Dan lagi pemuda yang ada di depan Alvin ini memiliki wajah tampan di atas rata-rata. 'Pasti banyak fansnya ni cowok' kata Alvin dalam hati. Kakak kelas yang tadi dia minta bantuan pergi bersama temannya, meninggalkan mereka berdua.
"Lo yang nyari gue? Ada apa?" Pemuda itu menatap Alvin dengan heran.
Alvin menatap bingung pada pemuda yang ada di depannya itu. "Hmm.. Kak, saya nyari yang namanya Khanza"
"Iya, nama gue Khanza"
"Hah? Tapi kakak kan laki-laki" Alvin masih menatap pemuda itu dengan bingung.
"Yang bilang gue bukan laki-laki siapa?" Pemuda itu mengerutkan dahinya bingung.
"HAH!"
_______________________________________
Yang di media Noval.
Mohon supportnya para riders. Gee benar-benar butuh tips dan saran untuk menjadi writers yang ahli.
Terima kasih

KAMU SEDANG MEMBACA
Wins For Bets [BOYXBOY]
RandomAlvin, pemuda SMA yang selalu menang taruhan, malah dikalahkan oleh gadis cantik yang sudah merebut hatinya, Amel. Ternyata gadis itu seorang fujoshi gila yang berusaha menjodohkan Alvin dengan kakak kelas mereka yang begitu terkenal di sekolahnya...