Part 14

1K 83 6
                                    

Oyy author balik lagi :v
Setelah sekian lama gw kaga update, akhirnya update juga

Sorry ya klo fell nya kurang dapet.
Dan yang belum ngerti, dingerti-ngertiin aja udah :v

Mulaii.....

Kinal berjalan perlahan kearah utara, dia tadi seperti melihat sesuatu dan membuatnya sedikit resah. Karna takutnya itu adalah anak buah S1 yang sengaja memata-matai viny. Ia mengangkat pistolnya dan mengarahkan kearah utara.

Semakin dekat hingga membuatnya melihat sebuah karung dekat pohon yang sedari tadi terus bergerak

"Apaan tuh?" gumam kinal mendekat lalu membuka karung itu, dan......

"Hei Kalian!!!"

Naomi dan dhike terkejut lalu menengok kearah aumber suara, mereka juga mengarahkan pistolnya kearah sumber suara tersebut.

"Woi woi elahhh ini gw rona oii maen nembak2 aje lu" ucap rona.
"Tau nih, kalo mau nembak jdi pacar sih gw mao wkwk" celetuk nadila

Dan yahh ternyata suara itu berasal dari mereka berdua. Naomi menurunkan senjatanya dan langsung memeluk mereka berdua

"Kalian gapapa kan?" Tanya naomi melepaskan pelukannya

Dhike menghampiri mereka dan membawa senjata naomi tadi

"Kalian kaga dikejar ama orang2 itu kan?" Tanya dhike

"Nggak, kita berdua dari kemarin sembunyi disana tuhh" jawab nadila nunjuk sebuah box besar terbuat dari kayu yang berada disamping tembok jembatan

"Iya, mana nyamuknya banyak banget lagi deehhh rese bettuh nyamuk " timpal rona menggaruk-garuk tangannya bekas digigit nyamuk

"Kalian cuma berdua aja? Dudut mana" tanya naomi mengambil senjatanya dari dhike

"Kemarin sih kita jalan berempat ya gak kak ron" ujar nadila
"Iye, ada gw nadila sinka ama yupi. Tapi kemarin sinka ijin mau buang air ditemenin ama yupi tapi sampai sekarang mereka gak balik2 lagi" jelas rona

Naomi berusaha untuk tenang dan tak khawatir karna ia tau sinka orangnya kuat dan.......Jago Beladiri

"Aaaaa"

Elaine, jeje, dan sendy sudah terlambat. Mereka tidak bisa menghindari tembakan yang diluncurkan musuh jeje yang masih kuat untuk berdiri. Mereka menutup mata pasrah akan keadaan

"MAMA MAAPIN JEJE! DULU JEJE PERNAH AMBIL UANG MAMA LIMA RIBU BUAT BELI CILOK!!" teriak jeje seperti kata2 perpisahan

"MAMAH! KALO SENDY MATI ADAIN DANGDUTAN YA BIAR SENDY ENAK MATINYA!" teriak sendy sedikit membuat author kesal

Ngapa harus adain dangdutan coba, kan author jadi tergoda pengen ikutan *jaahhhhh

"MAMI MAAFIN ELAINE MAMI! ANDELAAA AKU SAYANG SAMA KAMUU!!" teriak elaine mengepalkan tangannya

"Mati kalian huahahaha" tawa orang itu

Ting....Ting...Ting















Sebuah pukulan berhasil menghentikan laju peluru itu. "Hahh" mereka bertiga terkejut karna mendengar suara itu. Lalu mereka membuka mata dan melihat......

"ANDELA!" teriak sendy dan jeje bersamaan
"Ndell" gumam elaine sedikit terharu dan menahan rasa gugupnya karna ia kira ia akan mati

Andela memutar-mutarkan sebuah tongkat yang terbuat daru besi, tongkat itulah yang membuat peluru-peluru tadi terpental entah kemana.

Member Diculik! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang