Part 31

805 66 9
                                    

Oyy diriku dah lama gak update nih ff wkwk...


Mulaii....

Dengan sekuat tenanga Nabilah dan Delima menyeret Rio dengan posisi badan terlentang namun sedikit duduk.

"Duhh bentar deh bil, perut gue Masih belom bisa diajak kompromi ini" Delima merintih kesakitan karna lukanya memang belum benar-benar pulih

"Yaudeh dah kita istirahat dulu, Wa juga capek bet ini" Nabilah mengikat tubuh Rio dibawah pohon lalu duduk disamping pohon yang sudah tumbang.

"Duhh nih bocah berat bet dah, woii bangun woii ahh kampret" Nabilah mengetuk-ngetukkan kepala Rio dengan ujung senjata apinya.

"Sarap lo, namanya orang pingsan lo gituin kaga bakalan kebangun kali bil" celetuk Delima yang mengelus-elus perutnya yang sedikit mengeluarkan Darah.

Lama mereka istirahat karna Delima yang membenarkan ikatan yang melilit diperutnya. Darah Masih keluar disana walau tak banyak namun tetap sakit.

Sreekkk....

"Siapa itu?" Nabilah reflek bersiap siaga saat mendengar suara disemak-semak. Dia mengarahkan pistolnya kesemak-semak tersebut

"Dah bil, yuk kita nyusul si Beby kampret itu" ujar Delima yang sudah bangun dan melepaskan ikatan Rio lalu bersiap untuk menyeretnya lagi *nyeretnya gak enak bet dibaca:'v

"Bil buru...gue juga mau ikutan perang elah, masak kita udah keren keren gini gak ikutan hajar musuh udah yok ahh" perlahan Delima menyeret Rio.

Melihat Delima yang terus mengoceh akhirnya dia nurut dan memgikuti Delima, sesekali membantu menyeret Rio.

----------

Peperangan kali ini seimbang. Jumlah mereka seri namun senjata yang mereka miliki itulah yang membuat kelompok member kalah telak. Banyak member yang terluka. Kinal sudah ikut bertarung kembali meninggalkan Ve yang sedang beristirahat karna lukanya tak kunjung sembuh dengan cepat.

Brakkk....

Sekali tendangan yang dilontarkan Mayuyu membuat musuhnya terpental dan menabrak temannya sendiri. Jurina terpisah dari Mayuyu karna taktik, mereka tau kalau kelemahan mereka adalah disaat keduanya terpisah.
Kini keadaan Mayuyu sangat terdesak, karna puluhan orang tengah mengerubunginya saat ini.

"Erraa..."

"Hahh kalian curang hahaha" tawa Mayuyu menatap tajam kearah musuhnya dan mengepalkan tangannya bersiap-siap menghajar musuh dihadapannya ini.

Mayuyu memutar badannya dan menendang musuh didepannya. Menangkis pukulan musuh lalu membalas pukulannya. Nafasnya mulai tak karuan, sungguh tenanga nya Kini terkuras habis.

Bugghh....

Karna tak fokus, dia terkena pukulan musuh yang memukulnya dengan balok kayu hingga membuat Mayuyu jatuh terkapar mencium tanah, Darah segar keluar dari sudut bibir sebelah kirinya.

"Errgg..." erang Mayuyu mencoba untuk bangun namun musuh yang tadi memukulnya kembali memukulnya dengan balok kayu yadi hingga beberapa kali dan Darah keluar dari kepala belakangnya hingga membuat kumpluk jaketnya berlumuran Darah.

"Mati kau...." kembali orang itu memukul Mayuyu dan memberi ancang-ancang pada pukulannya.

Jlebbb....

Musuh yang tadi hendak memukul Mayuyu tiba-tiba saja jatuh kesamping. Hal itu membuat Mayuyu bingung, matanya Kini tertuju pada sebuah luka tusukan doperut musuhnya.

"Haahh...." Mayuyu terkejut namun juga menghela nafas lega karna dia selamat dari maut

"Kamu gapapa?" Tanya seseorang yang tadi membantu Mayuyu.

Member Diculik! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang