3

10.8K 618 3
                                    

Telat

Noura telat hari ini. Kemaren dia baru tidur jam dua pagi karena terlalu sibuk mikirin orang yang pernah ada di hatinya itu. Noura ingin melupakannya tapi tidak segampang membuang sampah. Semua butuh proses. Dan, proses melupakan orang yang pernah mengisi hidup itu sangatlah sulit.

Karena Noura telat, dia lewat belakang sekolah. Tapi yang namanya udah nasib mah ya tetep nasib. Noura ketahuan lewat belakang sekolah yang mengakibatkan dirinya dihukum. Noura dibawa ke loby sekolah oleh pak Nadi. Nggak cuma Noura yang terlambat, tapi ada empat orang yang terlambat termasuk Noura.

"Noura, baru kali ini bapak melihat kamu terlambat. Bisa jelaskan mengapa?" Tanya pak Nadi dengan penggaris yang berada di tangannya.

"Harus ya?"

"Tentu, jika kamu tidak ingin mendapatkan hukuman. Waktu mu lima menit untuk menjelaskan."

"Baiklah jika itu mau bapak. Saya telat karena saya kesiangan. Penyebab saya kesiangan adalah saya tidur larut malam." Noura melipat tangannya di depan dada. Tiga orang yang lainnya melihat takjub Noura. Oh tidak, satu di antara mereka hanya memasang wajah datar.

"Emm, baiklah. Kamu boleh kembali ke kelas."

"Pak! Saya juga boleh balik ke kelas kan?" Tanya cowok yang tak lain tak bukan adalah Valen. Cowok yang punya lesung pipit itu lho. Ternyata Valen juga telat.

"Eh, enak aja kamu. Hukuman kamu numpuk tuh di belakang." Kata pak Nadi yang hanya ditanggapi dengan decakan kesal.

"Ish bapak mah. Sini deh pak saya kasih tau."

"Kamu mau ngasih tau apaan? Tau putih, tau sumedang atau tau apa?"

"Bapak ya! Itu tahu pak bukan tau. Ya kali saya mau ngasih kayak begituan ke bapak. Rugi saya pak."

"Ya siapa tau. Ya udah kamu mau ngasih tau apaan? Jangan lama-lama."

"Gini deh pak. Bapak pernah naksir sama cewek nggak pak? Pernah dong pastinya. Nah, saya juga cowok normal pak. Saya mau PDKT sama cewek nih. Jadi hukumannya saya kerjakan besok aja. Gimana?" Tawar Valen dengan gaya cool miliknya.

"Kalau gitu, untungnya buat bapak apa?"

"Bapak mah nyari untung ya. Nggak boleh gitu pak, kalau mau nolong orang itu harus ikhlas. Dapet pahala lebih banyak ntar."

Pak Nadi mengelus dagu nya tanda bahwa dia sedang berpikir. Ya kalau pak Nadi terima nih ya, pahala nya juga dapet kan. Cuma pak Nadi nya aja yang ragu untuk nerima tawaran muridnya itu. Karena terus didesak oleh Valen, akhirnya mau tidak mau pak Nadi menerima tawaran Valen.

Valen pun berjalan melewati koridor sekolah yang sempat dilewati oleh Noura. Noura sudah masuk ke dalam kelasnya tanpa diketahui oleh Valen. Valen melihat Noura sudah berada di kelasnya saat Valen berjalan di depan kelas Noura. Valen mengeluarkan kertas dan pulpen yang selalu ia bawa entah kemanapun dia pergi. Dan menulis sesuatu.

Setelah Valen menulis surat itu, Valen melemparinya ke meja Noura lewat jendela. Jarak meja Noura dengan jendela tidak terlampau jauh, jadi Valen dapat melemparinya tepat di meja Noura. Noura membuka surat itu dengan kesal dan penasaran.

---
Noura, gue tunggu lo di taman belakang pas pulang sekolah.

From: Perfect boy, Valen.
---

Noura membaca surat itu dan dia langsung merobeknya setelah selesai membaca. Matanya kembali ke papan tulis tapi pikirannya tidak. Dia kembali mengingat masa lalu nya. Menyedihkan.

"Sstt.. Sstt.. Noura." Valen kembali memanggil Noura dan menunjuk remasan kertas yang berada di atas meja Noura. Noura kembali membukanya dengan perasaan kesal.

---
Kertasnya terserah mau lo apa in, yang penting ntar pulang sekolah, lo ke taman belakang.

Valen
---

Noura mengangguk tanpa menoleh ke Valen. Valen yang mengerti anggukan kepala Noura tersenyum dan berjalan ke kelasnya. Valen senang karena Noura mau bertemu dengannya setelah pulang sekolah.

* * *

Makasih yang udah mau baca cerita gue sama vote cerita gue..

Chrysti

My Trouble is BadboysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang