8

6.5K 343 1
                                    

Noura membuka matanya dan mendapati Valen yang sedang tertidur pulas di sebelahnya. Wajahnya seperti bayi dilihat dari jarak sedekat ini. Noura sendiri bisa merasakan deru napas teratur yang dikeluarkan Valen.

Tangannya terulur untuk mengelus pipi Valen, tapi dengan cepat ia menariknya kembali. Sadar apa yang berada di sebelahnya, Noura sontak membulatkan matanya.

"KYAAA! VALEN! NGAPAIN LO DISINI?!" teriak Noura sambil mendorong tubuh Valen dengan tenaga yang kuat. Tubuh Valen menyentuh lantai kamar Noura dan menghasilkan bunyi gedebum yang cukup keras.

Valen yang merasa sakit disekujur tubuhnya segera membuka matanya dan kembali naik ke kasur. Valen masih merasa ngantuk dan dia tidak suka jika ada yang mengganggu tidur pulasnya.

"Valen! Pergi sono lo!" Seru Noura yang kembali mendorong Valen walaupun tenaganya tidak sebesar yang pertama. Bukannya bangun dan pergi, Valen malah menarik Noura. Sekarang Noura berada di pelukan Valen.

Noura yang kaget hanya bisa diam di tempat. Ini semua seperti ada sesuatu yang menghipnotis tubuhnya agar diam dan menerima pelukan hangat Valen. Tapi otaknya tak sejalan dengan perasaanya. Otaknya mengatakan untuk melepasnya dan menendangnya agar jatuh kembali, tapi lain dengan hatinya, hatinya mengatakan untuk tetap.

"Valen, bangun oi!" Seru Noura tepat di telinga Valen yang membuat sang empunya menutup telinganya dan kembali tidur. Tanpa sepengetahuan Noura, Valen itu memang sudah bangun hanya saja ia ingin memeluk Noura seperti ini lebih lama lagi. Ada perasaan hangat saat dia memeluk Noura dan saat Noura tidak menolak pelukannya. Tanpa sadar Valen menyunggingkan senyum kecil dibibirnya.

"Pagi Noura," ujar Valen dengan suara khas orang bangun tidur. Matanya meneliti setiap inci wajah Noura yang sangat dekat dengannya. Tangannya yang jail menoel pipi kanan Noura membuat Noura menjauh. Pipinya sudah memerah dan jantung nya berdetak dengan cepat.

"Valen, gue minta penjelasan!" Ujar Noura yang kemudian masuk ke kamar mandi untuk menghilangkan rona merah pada pipinya. Valen hanya tersenyum lebar, "Beres bos!"

- - - - -

"Apa sih bang?... iya, ntar gue pulang... sendiri... serius kali ah!... udah ah, bodo lah..." sambungan telepon terputus. Zillo terus menerus menghubungi Noura dan baru ini yang dijawabnya.

Noura sedang berada di balkon apartemennya. Setelah Valen menjelaskan apa yang membuatnya berada dalam satu kasur, dia pulang karena ada urusan penting. Dan itu membuat Noura senang. Tapi membuat Noura juga sedih seketika karena Valen mengatakan akan ke apartemen Noura lagi setelah urusannya selesai.

Jika Noura menolak, Valen mengancam. Dia mengancam akan menyerang Noura pada malam hari ataupun saat Noura lengah. Tapi bukan Noura namanya kalau tidak menolak. Dia terus menolak ancaman itu dan mengatakan kalau ia tidak takut dengan ancaman itu.

Dan bukan Valen namanya kalau tidak bisa membuat lawannya menyerah. Lawan? Bukan. Doi kali.

"Ah! Ngapain sekarang gue?" Tanya Noura pada dirinya sendiri saat dia memasuki ruang tengah. "Nonton Tv bosenin abis. Makan? Udah. Ya kali gue makan lagi."

Noura mengecek handphonenya dan melihat ada beberapa pesan singkat dari Valen. Noura tidak mau membukanya walaupun ia penasaran. Tangannya semakin gatal saat pesan baru masuk yang diikuti pesan baru lainnya.

Gak tahan, Noura akhirnya mengambilnya dan membukanya.

Valencianeh: Kangen gue

Valencianeh: Banget malah

Valencianeh: Tapi belom bisa ketemu sama lo

Valencianeh: Sedih :(

Nouraanaya: Bacot anjir

Valencianeh: Senengkan? Gak usah bo'ong gitu deh

Valencianeh: Makin kangen deh sama kamu :3

Nouraanaya: Najis alay

Valencianeh: Bentar lagi gue kesono

Valencianeh: Jangan ngilang! Bye! Muachh :*

Noura memutar bola matanya malas dan meletakkan handphonenya pada meja di depannya. Tangannya tidak berhenti untuk memencet tombol pada remote tv yang sedari digenggamnya.

"Sumpah! Ngapain juga gue ngikutin perintahnya tuh bocah?!" Ujarnya yang kemudian meletakkan handphone nya di atas meja.

Belum lama Noura meletakkan handphonenya, benda itu kembali berkedip. Kali ini Noura langsung mengambilnya dan membuka pesan yang masuk. Dari nomor yang tidak dikenal.

+6289695×××××

Gue cuma mau ngingetin masalah lo sama sodara gue belom selesai.

"Ih monyet banget dah tuh orang!" Noura mengambil bantal disebelahnya dan memukulinya berulang kali. "Danil, apa salah gue sama lo terlalu banyak? Sampe-sampe sodara lo marah banget sama gue."

Detik itu juga Noura meneteskan air matanya mengingat kenangannya bersama Daniel.

Dua part!!! Publish 2 sekaligus.
Draft menumpuk... haha...

Darryl bakal datang dua part lagi...

My Trouble is BadboysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang