20

3.9K 216 2
                                    

Noura berjalan menuju halte bus di depan sekolah karena abangnya tidak bisa jemput dan Valen tidak dapat mengantarnya pulang. Sebelum bel pulang sekolah, Valen mengirimkan pesan pada Noura yang berisi kalau hari ini mereka tidak dapat pulang bareng. Katanya Valen memiliki urusan mendadak yang tidak bisa ditinggalkan.

Bus yang melewati komplek rumah Noura belum ada yang lewat sejak satu jam yang lalu. Orang-orang yang menunggu di halte juga semakin lama semakin berkurang. Hanya tersisa tiga orang yang mungkin satu jurusan dengan Noura.

Noura duduk di sebelah cowok berhodie abu-abu dan menggunakan masker hitam serta topi bertuliskan 'Dude', tapi dia menggunakan celana yang sama dengan motif rok Noura. Noura tak ambil pusing dengan cowok yang berada disebelahnya karena Noura pikir cowok ini satu sekolah dengannya dan tidak akan melakukan tindak kriminal atau semacamnya.

"Nggak dijemput?" tanya cowo itu membuat Noura menoleh dan mengernyitkan dahinya bingung. Noura tidak yakin kalau cowo ini bertanya padanya. Tapi saat melihat halte kosong dan hanya tinggal Noura dan cowo itu membuat Noura mengangguk. Karena sudah pasti cowo itu berbicara dengannya.

"Mau gue anter?" Noura menggeleng membuat cowo itu menoleh dan lansung bertatapan mata dengan Noura. Noura tidak dapat mengenali mata itu, tapi mata itu sangatlah tidak asing bagi Noura. Noura pernah melihatnya tapi kapan.

"Ah, gausah. Gue bisa naik bis kok atau angkutan yang lainnya." tolak Noura halus. Dia tidak mau membantah atau berbuat kasar sekarang, karena di sini tinggal Noura dengan cowo itu.

"Bareng gue aja, gue bukan orang jahat kok." Noura menggeleng cepat. Noura tidak berpikiran seperti itu.

"Bukan, gue nggak punya pikiran kek gitu."

"Yaudah, pulang sama gue. Ayo!" tangan Noura ditarik paksa oleh cowo itu sampai di depan sebuah motor sport merah yang diparkirkan tidak jauh dari halte.

"Ayo naik, gue nggak bakal ngebut." ujar cowo itu sambil menatap Noura yang ragu untuk naik ke motornya. Dengan terpaksa Noura naik ke motor cowo itu dan memegang pundaknya. Kalau Valen yang bonceng Noura pulang, Noura akan memeluknya dari belakang. Tapi ini bukanlah Valen, bahkan Noura tidak tahu siapa cowo yang akan membawanya pulang ini.

"Gimana hubungan lo sama... Valen?" tanyanya. Noura terkekeh geli mendengar pertanyaan cowo ini. Hubungan dirinya dengan Valen? Tidak jelas.

Teman? Tapi cium pipi, gandengan, pelukan.

Sahabat? Saling mengenal tentang satu sama lain aja enggak.

Pacar? Ditembak aja enggak, nyatain perasaan juga enggak.

Apa dong? Hubungan tanpa status? HTS? Teman tapi mesra? TTM?

"Hubungan gue sama Valen baik, kok lo tau?"

"Sering aja ngeliat lo berduaan sama Valen. Tadi di kantin gue juga ngeliat lo lagi nyuapin Valen."

Apa kedekatan dirinya dengan Valen sangatlah menarik perhatian semua mata? Sampai-sampai cowo ini tahu apa yang dilakukan dirinya dan Valen.

"Oh, lo siapa sih? Pernah ketemu nggak?" tanya Noura mendadak saat dirinya dilanda kepo dengan cowo ini.
"Lo nggak ngenalin gue?"

"Enggak, kalo pernah ketemu gue nggak tau karena penampilan lo tapi kalau belom pernah ketemu gue gatau lo." ujar Noura dan cowo itu melirik spion motornya untuk melihat Noura. Noura melihat jalanan di sekitarnya dan tangannya berada di pundak cowo ini.

Darryl, cowo itu merasa ada perasaan tidak suka saat Noura tidak mengenalinya dan hanya menjawab 'baik' saat dirinya bertanya tentang hubungannya dengan Valen. Tapi setidaknya jawaban itu tidak membuatnya sakit hati akan jawaban lainnya.

"Serius?"

"Iya, tapi gue pernah liat mata lo. Itu berarti gue pernah ketemu sama lo, apa cuma mirip? Tapi enggak deh, gue pernah ketemu sama lo." tangan Noura yang berada di pundak Darryl membuat Darryl tidak bisa seratus persen fokus pada jalanan. Rasanya Darryl ingin sekali menarik tangan itu untuk memeluknya dari belakang sama seperti Noura memeluk Valen pada waktu balapan.

Iya, Darryl ada disana. Dia sebagai pembalap yang memenangkan balapan itu disaat putaran terakhir mengalahkan Kean. Awalnya Darryl tidak mau memenangkan balapan itu karena dia hanya ingin melihat Noura, tapi saat putaran ketiga dirinya melihat Valen memeluk Noura dari belakang.

"Oke, udah sampe." Noura menoleh ke kiri dan melihat rumahnya. Noura turun sedangkan Darryl membuka helmnya.

"Ah iya, makasih udah nganterin gue. Tapi gue blom tau nama lo, jadi nama lo siapa?" tanya Noura membuat Darryl sedikit bimbang. Darryl ingin memberitahukan identitasnya tapi disisi lain dirinya tidak mau kalau Noura menjauh.

Lebih baik dicoba.

"Jadi, lo siapa?"

o0O0o

Jadi, ini cerita gue update lagi. Biar sebelum UN ini cerita dah kelar, makin rajin gue nulis ini cerita.

Thanks banget buat yang udah ngeVote, comment, baca juga. Semoga makin kedepan ini cerita makin baik dan cepet kelar. Hehe

😘

12 Oktober 2016

My Trouble is BadboysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang