18 - 1

4K 228 6
                                    

"Lo mau ngajak gue ke mana?"

"Balapan."

Noura membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan Valen. Valen tertawa kecil dan terdapat lesung pipit di pipinya.

"Gausah takut. Gue paling pro dalam hal kek gini."

"Percaya aja deh ya biar seneng," ujar Noura sambil terkekeh.

"Yaudah naik, Kean udah nunggu."

Noura naik ke atas motor sport warna putih dengan dua garis hitam di sisi kanan dan kirinya. Noura tidak pernah melihat motor ini selama dengan Valen. Baru kali ini dia melihatnya.

"Motor baru ya?"

"Engga, udah lama cuma gue pake pas balapan gini doang."

Noura mengangguk tanda dirinya mengerti. Selemot-lemotnya Noura, dia tetep bisa paham dengan hal kek gini.

Mereka sampai di jalan yang akan dipakai untuk balapan motor ini. Balapan kali ini juara pertamanya dapet mobil ferrari milik Argen dan uang sebesar seratus juta. Dan juara kedua dapet cewe, terserah apa yang bakal dilakuin sama si juara dan uang limapuluh juta.

"Hai bro!" Sapa Kean sambil tos ala cowo. Mereka berdua tertawa kecil dan ada sedikit perbincangan.

"Sama Noura ya?"

"Iyalah, emang gue punya cewe lain."

"Biasanya juga ngajak adek lo, kan kalo adek lo yang dibawa gue bisa deketin dia."

"Dih maunya,"

"Yaudeh deh ya, gue siap-siap dulu. Lo juga siap-siap."

Valen kembali dengan Noura dan terkekeh kecil, "Kenapa diem aja?"

"Serem," Valen menatap sekitarnya dan melihat cewe-cewe yang berkerumun itu sedang menatap Noura sebal.

"Gausah diladenin cewe kek mereka, udah jebol semua mereka." Ujar Valen membuat Noura memukul lengan Valen kencang. Valen mengaduh kesakitan dan tertawa.

"Gausah dipikirin ah! Ayo siap-siap!"

Valen memberikan sebuah helm dan jaket kulit pada Noura. Noura memakainya dan Valen sudah siap dengan motornya. Saat Valen melihat Noura tidak menretsleting jaketnya, Valen mendekati Noura dan menutup jaket bagian depannya.

"Mau masuk angin ha?" Tanya Valen sambil meretsletingkan jaket yang dikenakan Noura. Noura kembali merasakan jantungnya yang berdegup kencang hanya karena Valen menutup jaketnya.

"Gue gamau tau pokoknya ntar lo harus pegangan sama gue." Valen meletakan kedua tangannya di bahu Noura dan menatap Noura tajam. "Kalau bisa dipeluk juga." Lanjutnya dengan senyum jahil.

Noura menatap Valen dengan tawa kecil walaupun dia sedang berusaha menyembunyikan detak jantungnya yang bertambah cepat. Tanpa Valen sadaripun jantungnya juga berdegup dengan kencang melihat tawa Noura.

"Eh tapi seriusan, lo bisa meluk gue. Ikhlas kok gue dengan senang hati malah."

o0O0o

Berhubung gue lagi UTS, dan UTS hari ini gue jamin dapet jelek, jadi gue update. Dan karena besok gue UTS matematika sama agama -yang catetannya bejibun- gue cuma nulis segitu doang.

Maapkan diriku ini.
Abis UTS nanti bakal gue update lanjutannya.

Sampai jumpa hari Senin.
😊😊


29 september 2016

My Trouble is BadboysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang