27

3.8K 193 1
                                    

"Noura~" Valen mendatangi kelas Noura yang sedang diisi oleh beberapa murid saja karena sekarang sedang jam istirahat. Termasuk Noura, Darryl dan Ara. Beberapa hari ini Ara dengan Noura semakin akrab. Menurut Noura, Ara adalah orang yang baik.

"Si Onta dateng." ujar Darryl membuat Noura dan Ara menoleh. Darryl yang melihat keduanya menoleh bersamaan hanya mengendikan bahunya.

"Kantin yok! Gue laper." ujar Valen pada Noura lalu matanya melihat Darryl dan Ara. "Ayo, lo berdua juga. Gue traktir."

"Tumben baik, biasanya pelit." ujar Noura.

"Apaan? Gue nggak pernah pelit sih." ujar Valen sambil menatap Noura. "Ayo kantin. Perut gue berdemo karena otak gue kehabisan nutrisi."

"Kok, nggak jelas?" tanya Ara yang bingung. Sebagai anak pintar, Ara akan bingung dengan kalimat yang dikeluarkan Valen.

"Biasa, laper."

"Laper tapi nggak gitu juga dong." cibir Darryl sambil memainkan hape nya.

"Eeq, mulut mulut gue, otak juga otak gue, jadi su--"

"Suka-suka gue lah, basi tau nggak."

"Bodo, gue ga peduli."

"Nggak ada yang nyuruh lo peduli." balas Darryl.

Ara dan Noura hanya diam mendengarkan. Tapi lama kelamaan Noura sebal sendiri karena mereka berdua kelewat cerewet.

"Lo berdua, bisa diem apa enggak?"

"Enggak." balas Valen dan Darryl bersamaan.

"Yah si onta, ngapain jawabnya bareng? Nyebelin banget."

"Yang ada lo tau, dasar eeq kuda."

"Gue bukan eeq, muka secakep gini, lo bilang eeq kuda? Ngaca dong, yang muka eeq tuh siapa?"

"Katanya lo gue onta, ngapa jadi eeq gue nya?"

"BERISIK!" teriak Lala dari pintu kelas. "Udah bel, sono balik."

"Hah?! Wtf, ngapa udah bel? Perut ku yang sabar ya." ujar Valen sambil mengelus perutnya. "Gara-gara lo sih."

"Apaan? Gue lagi." ujar Darryl.

"BALIK VALEN!" teriak Lala.

"Iya nyonya."

o0O0o

Noura's pov

Jam kosong, nggak ada tugas, surga sekali. Katanya guru bahasa inggris tidak masuk dan tidak memberikan tugas pada murid-muridnya. Siapa yang nggak seneng coba? Orang gila pun bakal seneng kalau gitu.

Kesempatan buat ku untuk bertanya-tanya pada Darryl mengenai hubungan antara Valen dengan dirinya. Dan mungkin saja, Darryl mengetahui tentang seseorang yang membuatku penasaran. Cewek yang suka mereka sebut. Syasha. Aku ingat, ingat jelas.

"Darr, mau nanya dong." Darryl mengalihkan matanya ke arahku. Dia tersenyum manis dengan tatapan--nanya apa?--.

"Emm, lo sama Valen punya hubungan apa?" tanyaku sembari menatap mata Darryl. Darryl tertawa kecil lalu mencubit kedua pipiku yang membuatku mengaduh akibat cubitannya. Aku memutar bola mata malas lalu menarik tangan Darryl agar terlepas dari pipiku yang mulus ini.

"Hubungan apa yang lo maksud, cantik?" ujar Darryl yang membuatku hanya geleng kepala mendengar sebutan ku dari dia. "Hmm, gue rival sama dia."

"Maksud lo rival gimana?"

Darryl mengelus puncak kepala ku membuat beberapa helai rambutku berantakan. Aku mengerucutkan bibirku dan dia hanya tertawa sebelum mengusapnya lebih kasar. Dan alhasil, rambutku sudah tak beraturan.

"Ya, masa lalu lah. Ngga usah dibahas, lupain lah. Lagian, gue sama dia udah temenan kan? Udah ngga ada kata rival antara gue sama Valen." ujar Darryl dengan senyum manis. "Oiya, gue tau kok lo itu penasaran sama cewe yang namanya Syasha. Tapi, gue gabisa ngasih tau masalah ini sekarang sama lo. Biar waktu dan Valen yang menjawabnya."

Aku terdiam mendengarnya. Bagaimana bisa Darryl tahu kalau aku penasaran? Apa segitu keliatannya ya kalau aku penasaran? Hah, biarkan lah. Tapi, ada yang janggal gitu ya. Ya! Apa Valen juga tahu kalau aku penasaran dengan Syasha itu? Ah, bagaimana kalau dia tahu, pasti dia tidak akan memberitahukan perihal Syasha padaku secepatnya. Pasti akan ditarik ulur sama dia. Ah, emang dia kira aku layangan apa ditarik ulur. Tuh kan, aku gajelas banget.

"Biasa aja dong mukanya. Ntar kalau gue lepas kontrol gimana? Lo mau tanggung jawab?" tanya Darryl dengan senyum jahil. Aku memukul lengan Darryl kencang membuat Darryl mengelus lengannya.

"Ah, yaudah lah. Gue mau balik, mau bobok cantik." ujarku sambil bangkit dari kursi dan kembali ke kursiku di sebelah Ara. Ara sedang membaca novel yang aku yakini isinya adegan erotis semua. Diam-diam begitu, Ara penyuka adegan erotis. Tapi hanya sampai tahap suka belum sampai melakukan.

*****

"Noura, jalan yuk!" ujar Valen sembari memasuki kelasku. Niatnya mau langsung pulang, eh si Valen dateng. Udah gitu ngajak jalan lagi, ah padahal aku lagi males banget keluar. Ke sekolah aja kek orang ga niat.

"Sibuk ah, gue mau belajar." ujarku berbohong. Wks,  biarin lah sekali-kali bohong sama Valen.

"Huanjir, sakit ya lo? Tumben mau belajar, biasanya gue ajak jalan nurut." ujar Valen sembari duduk di meja.

"Lo juga dong harusnya, apalagi bentar lagi lo kan ujian." ujarku. Valen tertawa kecil lalu berdiri.

"Kalau gitu, lo bantuin gue belajar."

Aku menatapnya bingung. Aku mana bisa pelajaran kelas 12, belom ada yang paham. Pelajaran kelas 11 aja kadang masih gagal paham, begimana yang kelas 12. Lebih ga ngerti lagi kali ah.

"Temenin gue belajar aja, maksudnya. Gue bisa belajar sendiri kali." ujar Valen membuatku bernapas lega. Setidaknya aku tidak perlu melihat pelajaran anak kelas 12 yang pasti lebih susah ketimbang kelas 11.

"Ah, kalau gitu doang mah, gampang. Kapan?"

"Sekarang."

"Najis, gue gamau. Besok gimana?" aku tidak mau jadwal tidur siangku hari ini dipakai buat belajar. Tidak mau.

"Engga, hari ini."

"Besok."

"Hari ini."

"Besok, Valen."

"Hari ini, Noura."

"Besok, gamau tau."

"Gamau tau, hari ini."

"Iya, hari ini. Tapi pake syarat."

"Sip, apa?"

"Di rumah gue belajarnya."

"Yoilah."

Yasudah, ntar aku tinggal tidur aja kalau di rumah aku mah. Biarin aja dia belajar, ah aku akan tetap tidur. Hahaha.

Yuhuuu~ gue balik lohhh.... Iya, gue tau lama update nya soalnya waktu itu draft nya tiba-tiba kehapus sendiri. Jadi setiap mau bikin ulang ceritanya jadi males gitu. Dan kemaren entah karena apa gue berhasil nulis ceritanya ulang. Wkwkwk

Gue mau bilang makasih buat kalian semuaa yang udah baca, nge-vote, sama comment. Oiya, yang masukin ke reading list juga lohhh. Makasih banyak-banyak untuk kalian..

Chrysti
27 November 2016

My Trouble is BadboysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang