13

5.5K 299 0
                                    

"Noura, ntar jadi kan ngerjain tugasnya?" Tanya Gavin sembari duduk di sebelah Noura. Darryl menatap Gavin dengan jengah.

"Jadilah, mau ngerjain dimana?"

"Taman deket rumah gue aja gimana?" Tanya Gavin yang disetujui Noura dengan anggukan. "Yaudah, ntar lo pulang sama gue aja biar bisa langsung ngerjain."

"Iya deh," balas Noura dengan senyum.

"Lo ga ke kantin?" Tanya Gavin saat melihat tak ada tanda-tanda kalo Noura ingin pergi.

Noura terkekeh, "ngga, lagi males ke kantin."

"Ohh, masa sih? Bukannya gada yang ngajak ya?" Tanya Gavin jail sambil tertawa kecil. Noura memukul lengan Gavin, tidak terima dengan apa yang barusan dikatakannya.

"Dih, ga sih. Emang lagi males tau. Lah, lo sendiri knapa ga ke kantin?" Tanya Noura sambil tertawa kecil.

"Nunggu cewe gue ngajak, kalo ga yaudah gue diem di kelas." Ujar Gavin masih dengan tawa kecil.

Sretttttt

Suara kursi membuat beberapa anak di kelas menoleh ke sumber suara. Darryl berdiri dengan wajah penuh emosi. Kemudian dengan cepat dia keluar kelas.

Gajelas nih bocah, batin Noura sambil memperhatikan Darryl yang melewati jendela di sebelahnya. Darryl menatap tajam Noura.

"Knapa dah si anak baru?" Tanya Gavin sambil terkekeh. Noura memasang wajah tidak tau.

"Gue dah dipanggil sama cewe gue. Lo mau ikut ga?" Tanya Gavin sembari bangkit dari duduknya.

Noura tersenyum, "Gadeh, gue disini aja."

Gavin mengangguk dan berjalan keluar kelas. Noura menatap kepergian Gavin dengan senyum terukir diwajahnya.

"Enak ya jadi Metha bisa dapet pacar kek Gavin," ujarnya sangat pelan. Tapi masih bisa di dengar oleh Valen yang bersembunyi di bawah jendela diluar kelas.

"Noura!" panggil Valen dari luar kelas. Noura dengan terburu-buru memposisikan kepalanya di meja kelas berpura-pura tidur.

"Jiahh, tidur nih bocah," ujar Valen dan kemudian duduk di sebelah Noura "pura-pura tidur maksudnya."

Noura tetap diam dan berusaha mengatur napasnya. Sedari tadi napasnya tak bisa teratur dan itu membuat Valen tau kalo dia hanya berpura-pura.

"Noura, bangun kali." Ujar Valen sambil mencubit pipi Noura. Noura tetap diam. "Ra, kalo ga bangun gue perkosa lo disini nih. Sekarang." Bisik Valen sambil mengusap lengan Noura.

Dengan cepat Noura bangun dan menatap Valen sinis. "Lo ngapain disini sih?" Tanya Noura.

"Kangen sama lo," ujar Valen sambil memasang wajah paling menyedihkan menurut Noura. Noura menepuk-nepuk pipi kanan dan kiri Valen sambil tertawa kecil.

"Gue mau ke kantin, lo jagain meja gue ya." Ujar Noura sambil berdiri dari kursi.

"Gamau, gue mau ikut sama lo ke kantin."

"Iye ah, gece."

***


Sesuai kesepakatan, Noura pulang dengan Gavin karena ingin mencari serangga. Noura sudah menyiapkan tempat untuk menyimpan serangganya jika ketemu.

"Lah, ono kan si anak baru, ngapain coba disini?" Tanya Gavin sambil menunjuk dua orang yang sedang mencari serangga.

Noura mengalihkan pandangannya ke arah yang ditunjuk Gavin. Dan memang benar, Tamara dan Darryl sedang mencari serangga disana terbukti karena mereka berdua sedang merusak tanaman disana.

"Buset dah, tanaman orang diancurin." Ujar Gavin sambil terkekeh. "Oya, nyarinya mau mencar apa bareng?"

"Mencar aja deh ya, biar cepet." Ujar Noura yang disetujui oleh Gavin. Noura ke kanan dan Gavin ke kiri.

"DORR!"

"MATI LO SONO!" Latah Noura saat Valen tiba-tiba muncul dan mengagetkannya. Bukan Valen kalau tidak tertawa kek orang kesetanan.

"Njir lo Valen bego! Kalo gue mati jantungan gimana?" Tanya Noura kesal. Valen masih tak bisa menahan tawanya. Noura sendiri cemberut karna Valen tak berhenti tertawa dan malah terus meledek.

"Haha, kalo lo mati jantungan, ntar gue donorin jantung gue buat lo." Ujar Valen, "Gadeh, gue masih mau idup."

"Bangke lo Val! Udah, mendingan lo bantu gue nyari serangga. Biar cepet pulang, ada Darryl soalnya." Ujar Noura lalu mulai mencari serangga di tanaman sekitarnya.

>o0O0o<

My Trouble is BadboysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang