11

5.7K 319 0
                                    

"Hari ini kita akan membuat kelompok untuk tugas minggu depan. Kelompoknya bebas tapi cewek cowok. Satu kelompoknya terdiri dari 2 orang. Mengerti?" Tanya bu Lidya. Semua anak mengangguk dan menjawab serempak. "Yaudah silahkan."

Semua anak cewek berebutan memilih Darryl tapi tidak untuk Noura. Noura nggak akan sudi sekelompok sama Darryl. Noura memilih sekelompok sama Gavin yang menjabat sebagai ketua kelas. Selain otak encer, cakep pula. Bad boy tapi nggak playboy.

"Gav, gue sama lo ya? Lo belom dapet kan?" Tanya Noura sambil duduk di sebelah Gavin. Gavin tersenyum manis dan mengangguk.

"Sorry, Noura sama gue." Ujar Darryl yang sudah berada di sebelah Noura. Noura mendelik kesal.

"Sorry, gue udah sama Gavin bukan sama lo. Tuh ladenin aja si Tamara." Ujar Noura kesal. Matanya menatap Darryl tajam. Darryl memperhatikan Tamara yang sudah duduk dikursinya.

Huh, salah milih orang ini mah! Batin Darryl sambil jalan ke tempatnya.

"Sudah dapat kelompoknya semua?" Tanya Bu Lidya.

"Udah bu!" Teriak semua murid.

"Kelompok kali ini, ibu kasih tugas untuk mencari serangga dan serangga itu kalian teliti. Bagian luar aja tapi kalau ibu saranin bagian dalam juga boleh biar kalian semakin ngerti." Ujar Bu Lidya.

"Kapan mau ngerjain?" Tanya Gavin pada Noura. Dua jam pelajaran biologi ini mereka semua diminta untuk duduk bersebelahan dengan partner nya.

"Gue kapan aja bisa, kalau lo?" Tanya Noura.

"Gue mah bebas. Gimana kalau lusa pulang sekolah? Kan pulang cepet tuh, kita langsung cari serangganya." tanya Gavin sekaligus menyarankan. Noura tersenyum dan menyetujui saran yang diberikan Gavin.

***

Valen mencari Noura di kelasnya. Bibirnya terangkat membentuk senyum lebar jika mengingat wajah Noura saat dirinya mencium Noura tadi.

"Noura, pulang jam berapa?" Tanya Valen saat melihat Noura sedang merapikan alat tulisnya. Saat matanya tak sengaja melihat Darryl, senyumnya luntur digantikan oleh wajah datar penuh emosi.

"Sekarang gue mau pulang. Lo nginep sekolah kan?" Tanya Noura sambil berjalan menuju pintu. Valen menatap Darryl tajam dan Darryl membalas dengan tersenyum licik.

"Nggak lah, gue pulang!" Ujar Valen sambil mengejar Noura yang sudah sampai di depan lobby sekolah.

Valen mensejajarkan langkahnya dengan Noura. Dia ingin menanyakan sesuatu.

"Lo sekelas sama bocah brengsek itu?" Tanya Valen dengan kesal. Sesuatu hal yang membuat hubungan Valen dan Darryl menjadi seperti ini.

"Siapa?"

"Yah masa lo nggak tau, ya si Darryl lah. Siapa lagi sih emangnya yang brengsek di kelas lo?" Sewot Valen.

"Ya, kayak yang lo liat. Dia anak baru itu." Ujar Noura malas jika sudah membahas tentang Darryl.

"Lo kesel ya? Haha... lucu tau kalau kesel gitu, pengen cium." Ujar Valen yang membuat Noura membelalakan matanya mengingat kejadian pagi tadi.

"Enggak, enggak. Jauh-jauh sono. Pipi kiri gue dah kagak perawan karna lo tau." Ujar Noura menutup pipinya dan mengelusnya kasar.

"Cih! Bilang aja pipi kanannya juga minta gue cium. Ngode banget." Ujar Valen. "Pake acara bilang pipi kiri udah kagak perawanlah. Mau, bilang."

Noura menempeleng kepala Valen dan mendelik kesal. "Kagak, bodoh banget sih!"

"Gue apa lo yang bodoh?"

"Lo lah, gue mah genius." Ujar Noura membanggakan dirinya.

"Prett genius, fisika aja kagak ngerti. Sok-sokan genius lagi." Ujar Valen dengan terkekeh kecil.

Gue update lagi... seneng bet gue ngeliat vote vote kalian... yang masukin ini cerita ke reading list juga makasih yaww..

My Trouble is BadboysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang