14

5.1K 282 0
                                    

"Teman-teman yang gue kasihi, gue dapat kabar gembira." Ujar Bayu, "Hari ini kita pulang cepet dikarenakan guru-guru ada rapat."

HORRREEE!

Satu kelas berteriak dengan keras seakan-akan apa yang mereka inginkan terkabulkan. Noura sendiri sudah siap-siap untuk pulang. Padahal sekarang masih jam delapan pagi, baru satu jam yang lalu bel masuk bunyi.

"Kepiknya di lo kan? Kapan mau ngerjain lagi?" Tanya Gavin sambil merapikan bukunya.

"Iyalah, gue simpan dan rawat dengan baik. Kapan aja bisa gue, lo hubungin gue, gue akan datang secepatnya." Ujar Noura sambil tertawa kecil. "Gimana kalo besok Jumat?"

"Boleh tuh, gue free." Noura mengangguk lalu keluar kelas dengan memainkan HPnya. Satu pesan masuk dari Valen.

Valencianeh: Ke kelas gue dong, ntar pulang bareng gue.

Noura membaca pesan itu dengan alis berkerut, pasalnya biasanya Valen yang biasa ke kelasnya daripada Noura yang ke kelas Valen.

Nouraanaya: ngapain? Ga penting males gue.

Valencianeh: ilah, cepetan. Ngga usah banyak nanya sih.

Nouraanaya: iya, bawel bet dah.

Noura melangkahkan kakinya menuju ke kelas Valen yang berbeda koridor. Sesampainya Noura di depan kelas Valen, Noura mengintip ke dalam kelas. Masih ada pak Noddi yang sedang menerangkan materi.

"Pak, udah pak. Nanti bapak ga ikut rapat gimana?" Ujar salah satu cowo di kelas itu. Kalo gasalah sih si ketua kelas.

"Emang ada rapat apa? Kok bapak gatau."

"ADA BAPAK!" Seru satu kelas membuat pak Noddi ketawa cengengesan.

"Yodah kalo begitu, bapak rapat dulu. Jangan lupa pr nya."

Pintu terbuka dan pak Noddi keluar dengan senyumnya. Noura pura-pura tak melihat pak Noddi yang keluar dari kelas dirinya sibuk bermain HP.

"Aih, ayo!" Valen menarik lengan Noura menuju ke parkiran sekolah. Noura sedikit memberontak dikarenakan tarikan cowo itu sedikit kasar padanya.

Mereka berdua berhenti saat melihat Darryl sedang berada di sisi motor Valen. Dan Darryl sedang tersenyum puas melihat hasil karya tangannya. Darryl baru saja membocorkan ban motor Valen dengan paku.

"Brengsek!" Valen meninju rahang Darryl membuat Darryl tersungkur di lantai karena tidak siap menerima pukulan Valen. "Lo apain motor gue?!"

Darryl berdiri dan mengusap rahangnya yang berdenyut. Darryl tertawa puas. "Apa lo ga liat, heh? Gue baru aja ngebocorin ban motor kesayangan lo."

"Pengecut!" Ujar Valen membuat Darryl semakin tertawa puas. Mata Valen seakan berubah menjadi merah dan Darryl menjadi hitam.

"Yang pengecut siapa? Lo apa gue?!" Darryl maju selangkah dan tertawa sinis seakan dirinya baru saja membuat lawannya kalah.

"Inget! Syasha ninggalin gue karena lo!" Bentaknya yang kemudian menarik lengan Noura menjauh dari Darryl.

Noura diam seribu bahasa saat Valen menariknya menuju taman belakang sekolah. Sudah lama Noura tidak ke taman itu.

Mereka duduk di bawah pohon. Valen mengusap wajahnya kasar dan sejak tadi dirinya tak berhenti menggeram. Noura menepuk pundak Valen agar cowo itu bisa lebih sedikit tenang.

"Val, jalan yuk! Gue traktir deh." Ujar Noura membuat Valen menghela napas berat sebelum menatap Noura.

"Hari ini gue mau ngajak lo ke makam sahabat gue cuma gajadi." Matanya melembut. Noura tak tahan dengan tatapan seperti itu walaupun dia sering mendapatkan tatapan seperti itu dari abangnya. "Tapi gue tetep bakalan ngajak lo jalan hari ini."

Valen mengusap rambut Noura halus dan tersenyum seakan-akan rasa marahnya sudah hilang begitu saja. Perlahan rasa hangat menyelimuti Noura dan semburat merah terdapat di pipinya.

Valen mengeluarkan HPnya dan dirinya mengetik sesuatu disana dan setelahnya dia kembali menyimpan HPnya.

"Tunggu sebentar, mobil gue bakal dateng." Ujar Valen lalu berdiri dan berjalan keluar sekolah lewat pintu belakang. Noura diminta tunggu sebentar dan jangan kemana-mana.

Setelah Valen tak terlihat Noura baru bisa bernapas lega. Jantungnya berdetak tak karuan membuar Noura harus berusaha menormalkan degup jantungnya.

"Gila!" Ujar Noura lalu tiduran di akar pohon tersebut dan tasnya digunakan sebagai bantal. "Kok gue gini sih?"

Noura menggeleng, "Ngga, gue ga suka sama dia. Inget, Noura gaboleh suka sama cowo sebelum waktunya."

Valen datang membawa dua es krim di tangannya. Dirinya memberikan satu pada Noura dan satunya lagi untuk dirinya sendiri.

"Thanks," ujar Noura sembari membuka bungkusan es krim tersebut.

Kawan-kawan qoeh... diri qoeh update.. semoga suka deh yaya... sedikit aneh pas valen ma darryl..

Vomment boleh kali yaya hehe

My Trouble is BadboysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang