US - Love and Lie

[Part 8] Milkshake

The new individual may be simple and torn.

Torn, because what is considered simple

could be pooled in the gap between the wedges

at the bottom of the Milo milkshake tetrapack

---

"Anda adalah korban, jadi kami memastikan kasus ini tidak diintervensi oleh pihak manapun dan anda bisa memutuskan yang menurut anda paling baik," dokter muda itu terus berbicara dan Shirren mencoba menekankan pada dirinya sendiri, dia adalah korban.

Korban perkosaan, pula! Yah walaupun dilakukan oleh suami sendiri.

"Tapi Errial adalah suami saya," gumam Shirren. "Dan karier kami berdua dipertaruhkan dok. Selama ini dia dikenal sebagai seorang Master Chef yang mumpuni dan profesional, para penggemar militan Errial pasti menganggap ucapan saya sebagai omong kosong."

"Andapun seorang artis yang sedang naik daun, tetapi memang kasus ini tidak dapat anda biarkan begitu saja, harus ada efek jera bagi pelaku, walau di Indonesia tentu sedikit sekali kasus seperti ini. tapi saya pastikan Errial tidak akan melawan anda, dia sudah menyatakan untuk menerima, apapun yang anda putuskan juga tentang pelaporan dirinya. Dua tiga hari lagi anda sudah boleh pulang. Ada puluhan wartawan yang menunggu anda berdua di depan dan kecelakaan yang anda alami sangat viral di media dengan berbagai spekulasi. Bahkan ada berita hoax jika anda mabuk berat sehingga mobil anda terjun le danau."

Shirren tersenyum kecil.

"Di dunia entertainment, hoax tentang artis adalah hal biasa, dok. Saat saya menikah dengan Errial para penggemarnya banyak sekali yang berkomentar jahat tentang saya sebagai pelacur ataupun wanita penggoda suami orang karena peran dan skandal yang pernah ada dalam perjalanan karier saya. Saya pernah menyewa jet pribadi dan ada konglomerat terkenal yang kebetulan berada di bandara yang sama dengan saya, kemudian kami berfoto sebagai artis dan penggemar di dalam jet saja, sudah menjadi berita jika saya adalah wanita simpanan bos-bos besar dan taipan. Posisi wanita dimanapun selalu lemah terlebih sebagai penghibur di tanah air, nama saya sudah terlanjur dikenal sebagai bom sex. Adakah yang bisa mempercayai saya?"

Tiba-tiba terdengar pintu berderit dan seorang lelaki berkacamata masuk. Errial memang sengaja menyamar saat berada di lingkungan rumah sakit.

Abram mendongak dan berdecak kesal.

"Erri, bisakah kau menunggu di luar? Kau belum diizinkan bertatap muka dengan Shirren! Kondisi psikologis istrimu belum stabil."

Errial memberikan sebuah kotak putih pada Abram dan sang dokter mengangsurkannya pada Shirren karena memahami, setiap hari pasti ada saja hadiah kecil yang dikirim Errial sebagai permintaan maaf.

"Kotak cokelat yang kau buat kemarin saja belum kusentuh," sindir Shirren. Errial mengambil tempat duduk di sofa yang agak jauh, menjaga jarak dari istrinya karena memahami Shirren pasti masih memiliki trauma secara psikologis padanya.

"Aku tidak berharap kau memakannya, cukup kau baca dan pahami apa yang kusampaikan dari setiap makanan yang kubawakan, aku minta maaf..."

Shirren menyingkirkan bunga kering di atas kotak dan membuka isinya. Sangat menakjubkan, ada macaron dengan lukisan tempat-tempat indah dunia di dalamnya. Gadis itu memiringkan kepalanya.

"Permintaan maaf, lazimnya menggunakan surat, tentang cokelat dan macaron ini, mungkin kau bisa mengatakan lebih jelas maksudnya supaya aku tidak salah paham?"

Errial mengangguk pelan.

"Aku tahu perbuatanku kepadamu nyaris tak termaafkan. Mungkin juga tidak bisa dimaafkan. Tetapi aku ingin memperbaiki semuanya. Aku ingin mengembalikan duniamu, seperti cokelat aneka toping yang kukirimkan, aku ingin kau kembali menjadi princes kesayangan Indonesia lagi. Kau selalu terlihat sempurna dan ceria, aku ingin melihat senyum itu karena aku yang telah membuatnya pudar, semoga cokelat itu bisa mengembalikan rasa manis yang ada dalam dirimu. Begitu juga dengan macaron, aku telah melukis tempat-tempat impian yang ingin kukunjungi, aku ingin berjalan-jalan disana, denganmu," Errial menatap Shirren dengan penuh keyakinan.