[Part 9] Wine

6.6K 630 38
                                    

tell me the story of youth,

wild and tender, dancing barefoot

as though we were made of nothing

less than bruises and white grapes wine;

how I'd let love destroy me

---

Errial ditemani kedua rekan dan istrinya menelusuri beberapa alamat yang diberikan oleh Delta setelah dilakukan pemetaan dan investigasi mendetail dari setiap bukti yang ditemukan Errial. Nightlord berhasil mengumpulkan data tentang beberapa Panti Asuhan yang memungkinkan Selena ditempatkan oleh penculiknya. Di beberapa tempat sebelumnya, Errial tidak menemukan apapun dan sekarang adalah rute terakhir mereka.

"Semoga kita tidak kehilangan petunjuk, tempat ini satu-satunya harapanku untuk menggali masa lalu bibiku," gumam Errial. "Semoga pencarian ini semakin meyakinkanku kalau ibu kandungku tidak bersalah, sangat sulit lepas dari mimpi buruk ini jika aku mengingat setiap saat, mama adalah pembunuh Ellisa..."

Abram mengangguk membenarkan.

"Ya, kau akan merasa lega jika Helena Alkhantara bukanlah pelakunya. Bagaimanapun Helena adalah ibu kandungmu, yang membesarkan kalian berdua penuh kasih sayang, mengherankan jika tetiba perilakunya berubah. Pasti ada alasan kuat dibalik itu, Errial."

Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya mereka sampai ke sebuah panti di Lembang. Panti yang agak jauh dari pemukiman penduduk karena letaknya yang berada di perbukitan, diantara ladang-ladang penduduk. Suasana masih sangat asri dan Errial membaca papan lusuh yang bertuliskan 'Panti Asuhan Kasih Ibu' dengan tulisan yang mulai memudar. Errial membunyikan bel cukup lama, setelah beberapa saat menanti, seorang wanita paruh baya membukakan pintu dan menepikan gorden tebal yang menutupi jendela. Ruangan untuk menerima tamu itu menjadi cukup terang saat wanita itu menyalakan lampu. Setelah mempersilahkan tamunya duduk, wanita itu memperkenalkan diri sebagai Ibu Ratih kemudian menyalami Errial dan Shirren.

Erlangga dan Abram menunggu di taman tak jauh dari panti.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya Ratih.

Shirren tersenyum pada Errial dan mengambil foto dalam tasnya lalu berakting dengan baik. Sedikit meneteskan airmata dan menyusut dengan sapu tangan.

"Maaf bu Ratih, kami mencari salah satu kerabat kami yang hilang, ini fotonya, setelah bertahun-tahun melacak akhirnya kami baru tahu beliau pernah berada di panti ini, apakah anda mengenalinya?"

Shirren menunjukkna foto Helena saat masih belia, tapi karena wajahnya mirip Selena, siapa tahu wanita ini merasa mengenali wanita di foto tersebut.

Wanita itu terbelalak karena kaget. "Ya Tuhan ... ini kan Luna. Dia..dia memang dulu di sini, dia sahabat saya. Sejak kecil kami tinggal di panti ini, saya sekarang dipercaya sebagai pengurus yayasan ..."

"Apakah ibu tahu dimana Luna sekarang?" tanya Errial.

"Tidak, dia menghilang duapuluh tahun yang lalu, usianya duapuluh lima tahun waktu itu....berarti jika dia masih hidup sampai sekarang, usianya kisaran empat puluh lima tahun sama seperti saya. Kami benar-benar kehilangan jejak, terakhir kali kami berkomunikasi, dia bertemu dengan seorang pemuda kalau tidak salah, namanya Mondy tunggu sebentar," Ratih berdiri dan menuju ke rak sebuah lemari berwarna abu-abu dan membuka laci.

"Dia meninggalkan beberapa barang, dia sahabat baik saya jadi saya masih menyimpan barang-barangnya dan saya masih berharap dia kembali ke sini...mungkin dia sudah memiliki suami dan anak, atau bahkan cucu? Walaupun dia kelihatan dingin dan acuh, siapa tahu?"

US - Love and LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang