[Part 25] Canevenne

2.4K 382 46
                                    

They always say "it comes in waves"

Sometimes the waves are your t shirts I sleep in.

Sometimes they are your secret canevenne recipe

we will never be able to recreate

---

Delta menelusuri laporan panjang dari LCD di hadapannya. Kenapa? Kenapa seolah semua keputusannya belakangan ini terasa salah? Dia terlalu meremehkan Magdalena. Entah dimana Errial disembunyikan gadis itu sekarang.

Dalam keremangan X-odus dan suara merdu para 'mawar' yang sedang bersendau gurau dengan pria-pria elite di sekelilingnya, seorang gadis muda yang membawa pesan dari Magdalena duduk di hadapannya.

Gadis cantik bernama Lily yang tersenyum memandanginya dengan tatapan memuja terang-terangan, berkata dengan lembut.

"Apapun masalahmu dengan Magdalena, tuan yang tampan, sebaiknya lupakan. Ada aku di sini yang bersedia menemanimu, selama yang kau mau, wajah tampanmu ini..." jemari Lily hampir menyentuh wajah Delta tapi ditahan lembut oleh pria itu.

"Ada apa dengan wajahku?"

Lily menyibak rambutnya dan dengan perlahan jemarinya menyibak bagian depan gaunnya dengan erotis, mengeluarkan sebuah postcard dari belahan payudaranya dan tersenyum sepolos gadis perawan.

"Telah dilukis sempurna oleh Magdalena sehingga aku tidak akan salah mengenalimu, aku sudah mengamati klub selama beberapa waktu dan Magdalena benar. Kau akan muncul di sini, ketampananmu yang langka ini, membuatku dengan mudah mengenalimu."

Delta menatap sketsa wajahnya di postcard yang diletakkan Lily di atas meja.

"Jadi, apa pesan darinya?"

Lily tersenyum. "Jayden dan Magdalena sudah bertunangan, kau tinggal menunggu undangan pernikahannya."

"Aku tidak bisa membiarkan pernikahan itu terjadi, pria itu sudah menikah dan tidak bisa menikah lagi dengan identitas palsu yang dibuat oleh Magdalena. Penipuan ini tidak akan membahagiakan mereka berdua!"

Gadis belia yang kenyang berkubang dengan kepahitan hidup itu tertawa. "Kami sudah terbiasa hidup dalam ilusi, tuanku yang rupawan. Apa bedanya? Kami bahkan tidak memiliki tubuh kami sendiri. Oh ya, tapi ada tawaran yang cukup menarik dari seseorang, kau pasti akan suka mendengarnya," Lily terkikik lalu berbisik pelan di telinga Delta.

"Magdalena tidak tahu jika sebenarnya mereka berdua dalam pengawasan yang mulia tuan Rysander. Mereka berdua terkurung dalam sangkar emas tuan Rysan tanpa mereka sadari."

Delta menggertakkan giginya.

"Jadi, apa yang diinginkan 'tuanmu yang sebenarnya' untuk menukar Errial Alkhantara?"

"Owh!!" Lily mengerucutkan bibirnya. "Tuan seksi, kau sempurna, ternyata selain rupawan, kau memiliki otak yang jenius, kau bisa menganalisis dengan akurat!"

"Jangan buang waktuku, nona..."

"Tentu, tentu .... karena tuan Rysan tidak mau membuang waktu maka dia memiliki pertanyaan untukmu."

"Apa itu?"

"Berapa lama waktu yang kau butuhkan untuk menyiapkan Plutonium 239?"

"Aku tidak bisa menerima tawaran ini ... nyawa Errial tidak sebanding dengan ratusan juta rakyat Indonesia...kami tidak akan menyiapkan Uranium 235 ataupun Plutonium 239"

Delta berdiri tapi Lily menahannya.

"Baiklah, kami menurunkan permintaan, siapkan penembak Neutron dan kau harus menyiapkan hadiah itu untuk pernikahan Magdalena dan Jayden Arkhant."

US - Love and LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang