[Part 13] Smoothie

4.7K 489 49
                                    

Every morning,

I make me a cup of smoothie

It helps me get through the day

Regardless of what people do to me or say

---

Errial memandang wajah Bramantya yang rupawan dengan tatapan menyelidik.

"Kenapa kau menderita adrenalin junkie separah itu?"

"Karena aku selalu ingin mendekati kematian," jawab Bram lugas.

"What do you mean? You have everything in your life. Ketampanan diatas rata-rata, darah biru, kecerdasan, dan kesempurnaan.. Orangtuamu juga perfect couple. Kau bukan tipe orang yang memiliki penderitaan karena tekanan hidup yang tinggi," tanya Errial bingung.

"Karena orang yang paling kusayangi sudah tidak ada di dunia ini dan aku memiliki kecenderungan ingin segera memasuki dunianya, bertemu dengannya," gumam Bram pelan.

"Kisah Habibie dan Ainun," Aryan duduk diantara mereka berdua dan menghela napas panjang. "Suatu saat, aku berharap kau akan membuka hatimu yang kau kira telah mati itu Bram, karena Allah tidak menciptakan hanya satu macam cinta saja, kita akan menemukan belahan jiwa kita suatu saat nanti. Tapi sekarang kita akan fokus untuk memberantas dunia narkoba supaya kehidupan generasi kita menuju ke arah yang lebih baik."

Bram melirik Aryan skeptis.

"Apa yang kau ragukan Bram? Aku percaya apapun bisa terjadi di dunia ini, begitu Tuhan mengatakan terjadi, maka terjadilah. Dia Maha membolak balikkan hati. Kebanyakan dari kalian telah kehilangan kepercayaan terhadap Tuhan, itu kelemahan kalian, padahal seharusnya Tuhan menjadi kekuatan kita untuk melangkah setiap saat..." kata Aryan tegas.

"Bukankah kamu Muslim, Aryan Mahavindra Khan? Tapi kenapa kamu memakai simbol Siva dalam Anonymous?" tanya Bram.

Aryan terkekeh.

"Kakekku berdarah India. Hmm, simbol bagiku hanya sekedar pengingat, sehebat apapun peranan kita di dunia, aku, sebagai simbol penghancur kejahatan narkoba yang luarbiasa buruknya, tetaplah sebuah 'alat' yang diciptakan oleh Tuhan, aku adalah hamba Tuhan, yang bertindak karena aturan-aturan yang dibuat olehNya, aku tidak boleh melupakan itu, karena jika aku, ataupun kalian melupakan Tuhan sebagai pimpinan tertinggi, maka semua ini tidak ada artinya. Aku memang tidak bisa menginstal Tuhan di hati kalian, kalian sendirilah yang akan menemukan Tuhan dan menginstalnya di hati kalian masing-masing. Aku tidak akan memaksa kalian melakukan shalat atau membaca Qur'an, akan tetapi kalian tidak bisa melarangku untuk mengingatkan kalian dan setiap suara Adzan terdengar, kalian akan menghormati ibadah yang kulakukan, karena itu hari Minggu bukanlah hari istirahat kita, pada schedule, jadwal ringan sudah kutempatkan di hari Jum'at."

"Memangnya kita semua muslim?" tanya Erlangga sambil menunjuk Aidan.

Aryan terkekeh geli. "Jangan lihat wajah bule dan ciri Rusianya yang khas, ibunya seorang Putri Keraton Yogyakarta, ayahnya, walaupun bangsawan Rusia, sekarang sudah menjadi mualaf dengan nama Zlatco Yousef Ivanovic bersamaan dengan Aidan saat dia berumur delapan tahun, wah, jika Tuhan sudah berkehendak, bisa jadi dia yang akan menjadi Sultan kesebelas di Yogyakarta, itu berarti dia kelak akan menjadi wali Allah disana."

Aidan melotot garang ke arah Aryan, "Oh, shut up please....itu terlalu mengerikan, itu tidak akan mungkin, sampai detik ini, kakekku tidak pernah berhubungan dengan ibuku lagi, lagipula, tidak ada salahnya jika sesekali Yogyakarta dipimpin perempuan, seorang Ratu..."

Erlangga berjengit mendengar kata-kata Aryan dan Aidan.

"Nah, begitu baru benar! Mana ada Yogyakarta dipimpin bule! Bule gila pula!"

US - Love and LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang