[Part 12] Lemonade

5.9K 531 109
                                    

You can be yourself

I can be myself

Strawberry lemonade

I want to chill with you

---

Errial membuka amplop hitam dengan stempel pengunci berlogo ular merah yang membelit tumpukan pil berbentuk kapsul berwarna hitam.

"Need new adventure chef? I'll give you Mortax."

Sebuah alamat e-mail membayang di latar kertas hitam yang dipegang Errial.

Mortax adalah perusahaan besar yang mengganjal Errial untuk menguasai saham-saham ayahnya. Segala kekuatan Errial kerahkan tapi belum bisa menggempur putra angkat Raymond, Jullian Alkhantara untuk menyerahkan semua kepemilikan Reynald yang diambil alih Raymond. Errial hampir putus asa dan bermaksud mengorbankan dirinya untuk menghabisi Jullian saat surat itu muncul dan menjanjikan Mortax untuknya.

Bagi Errial, dendam belum sempurna jika puzzle terakhir belum diambil alih olehnya, dan Errial akan melakukan apapun untuk menggenapkan puzzle terakhir itu. Tapi si pengirim amplop seolah menegaskan kalau dirinya berasal dari badan keamanan yang dimiliki pemerintah. Errial ragu untuk menerima tantangan itu, tapi apa salahnya dicoba? Dihubunginya pemilik alamat email itu dan melihat gambar Dewa Siva di akun tersebut dan mulai melakukan chatting.

"I need Mortax," tulis Errial dan si pemilik akun memberikan sebuah alamat di kota Bandung untuk dikunjungi Errial.

What the hell is here?

Alih-alih membayangkan menemukan sekelompok orang yang berwajah sadis dan garang seperti Rambo dan semacamnya, di markas besar baret Jingga wilayah Margahayu, Errial justru disambut pria yang terlihat ringkih dan berwajah halus melankolis seperti vokalis band.

"Hi, just call me D for Delta," pria itu tersenyum manis dan pandangan matanya menyipit saat dia tertawa kecil.

Errial meraih belatinya dan menyerang leher pria itu, tidak disangka, pria yang terlihat rapuh itu dengan cepat mengunci lengannya, membanting tubuh Errial seolah dia seringan bulu dan berjongkok di punggung Errial.

"Not bad, chef, tapi aku belum mau dimasak olehmu..."

Detik itu juga Errial tahu, pria itu sangat mengerikan.

Wajahnya mungkin seperti malaikat, tapi ada iblis di dalam tubuhnya. Seperti Michaelis pada tubuh Errial.

"Selamat datang di Hell Class..." lelaki itu bangkit dari punggung Errial dan mengulurkan tangannya. "Sebenarnya kita pernah bertemu di restoranmu sebelumnya...aku..."

Errial hampir menyambut uluran tangan lelaki itu tatkala tiba-tiba terdengar derakan menggetarkan dan pagar pembatas halaman yang terbuat dari besi rubuh. Seorang pria berbadan tinggi besar yang wajahnya tertutup brewok dan cambang seperti Wolferine menyeringai dari balik Jeep Hummer yang entah dimodifikasi menjadi apa, beberapa orang berbaret jingga mendekati mobil itu dan mengacungkan senjata. Si Wolverine hanya terkekeh pelan.

"So sorry, jalan menanjak tadi begitu licin, tapi sengaja sih, bemper titanium itu cukup kuat atau tidak untuk mengoyak baja, yah, lumayan lah...." tubuhnya yang seperti beruang grizzly menerobos masuk dan memandang Delta.

"Kukira kau satu-satunya yang tidak bisa kubujuk, tapi ternyata beruang bisa dipancing dengan madu?"kata Delta sambil tersenyum manis.

"Tergantung kau bisa menyediakan fasilitas untukku atau tidak untuk mengembangkan monster-monsterku di sini," lelaki itu nyengir dan menghantam Delta dengan tangannya yang kekar, tapi Delta hanya berkelit ringan dan menendang tulang rusuk si beruang dengan cepat dan akurat sehingga pria besar itu meringis.

US - Love and LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang