1• Prolog

2.4K 60 16
                                    

"Huh"

Aku menghembuskan nafas, akhirnya impianku tercapai, sekarang aku berada disini, oh I'm so excited, bagaimana tidak, kampus ini adalah impianku, Sekolah Tinggi Akutansi Negara. Dari 4000 orang yang mendaftar, aku diterima. Aku merasa sangat beruntung. Aku mulai berjalan sambil melihat ke sekeliling.

"Aduuuh. What the-" Pekikku refleks karena bawaan dari teman SMAku. Bahuku ditabrak oleh seorang laki-laki. Laki-laki tadi berbalik arah, mungkin untuk melihat apa yang ditabraknya.

"Eh, ups, sorry, gue gak liat." Timpalnya langsung.
"Segede gini lo gak liat?" Kataku sambil menunjuk diriku sendiri.
"Serius gue gak liat, udahlah ya gue sibuk. Bhay."

"Cih. Dasar sok sibuk." Dumelku sambil melangkah ke kelas.

❌❌❌

"Jadi, gimana?Lau diterima di UI?"

"Iyaaa priz, Alhamdulillah, masuk jurusan sastra Inggris, ish gila keren banget lo bisa masuk STAN. I'm so proud of you. Aila, Sheren, Eisha, Wyne sama Zwe diterima dimana?" Jawab seseorang disebrang sana dengan excited.

"Iya Alhamdulillah banget, Shil. Sheren, Eisha, ama Zwe UI juga kan. Sheren ama Eisha di jurusan kedokteran. Zwe teknik sipil. Aila masuk UKI, jurusan kedokteran. Wyne diterima di Brawijaya, fakultas kedokteran. Eh btw, tadi pagi, pas gue mau ke kelas. Bahu gue ditabrak cowok."

"Ohgitu. Kelas bahasa sama MIPA agak jauh sih. Ohiya, Cogan nggak? Cogan nggak?" Sergahnya dengan sangat bersemangat.

"Ya tapi kan lo masih bisa ketemuan. Ganteeeenggg. Emmmmmm. Tapi kayaknya senior gue deh" Itu juga bawaan dari teman SMA-ku.

"Masih aja lo kebawa logatnya Sheren. Yak senior aja terus embat, dari SMA juga gitu." Sindirnya.

"Anjir. Pasti di UI juga banyak cogan yha?"

"Iya tapi belom ada yang membuat gue tertarik, nggak kayak pesonanya ka Igo, hahaha."

"Najis, jadi kapan reuni ama Tara, Amber, Nara, sama Citra?"

"Sabtu. Nginep. Di rumah Amber.
Jam 10."

"Sippieeee, thanks infonya, Shil. Bye."

Akupun menutup telepon satu pihak. Lalu kembali melanjutkan tugas akutansiku. Karena tekadku untuk masuk STAN, kemageran belajarku sudah lumayan menghilang.

❌❌❌

Aku sedang menyantap soto ayam sambil mengobrol dengan teman baruku, Sera.

"Lo tau nggak Ka Alzelvin?" Tanya Sera antusias. Baru 1 minggu ini kenal denganku tapi sudah akrab sekali rasanya.

"Ehm. Enggak." Jawabku singkat.

"Yah, dia cogan, Za." Katanya lagi. Dia ini seperti Shilfa: bandar cogan. Dan satu lagi, baru dia yang memanggilku dengan nama kecil 'Za'.

"Eh, serius? Senior jurusan apa?" Tanyaku yang antusias juga kalo mendengar kata cogan.

"Akuntansi-PKN kalo nggak salah. Ganteng banget. Most Wanted Male. Pinter. Badannya bagus-"

"STOP! Gue gak kuat." Kataku memotong perkataan Sera tentang Ka Alzelvin.

"Alisnya tebel. Manis juga. Putih." Tapi Sera tetap melanjutkan kalimatnya.

Le-tititaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang