11• Devian the confusing

405 30 10
                                    

Author Point of Views

"HE'S SAY THAT HE LOVE ME, BUT WHAT THE HELL IS THIS?" Teriak Zwe frustasi sambil mondar-mandir di depan teman-temannya

"Sabar Zwe, bukannya dia bilang suka doang?" Sheren buka suara. Tipikal Sheren, gak membantu memecahkan masalah. Seketika teman-teman Zwe yang lain pun, mengarahkan pandangannya ke Sheren.

"What? What's wrong?" Tanya Sheren. Tipikal Sheren kedua, sok polos.

"Lo gak membantu, Ren. Malah bikin tambah greget." Eisha menjitak kepala Sheren yang kebetulan duduk disebelahnya.

"Mungkin, Vian cuman tertarik ama gue kali ya? Terus dia cintanya ama cewek yang dia pacarin sekarang." Tutur Zwe, berhenti mondar-mandir dan akhirnya duduk di sebelah Eisha.

"Lo kan tau, ngerti, sifat dia kalo ama cewek tuh masih suka main-main, kek anak kecil. Jadi pacaran dianggap bercanda." Kata Aila, lalu ia memakan cemilan di depannya.

"Nah iya Zwe." Sahut Priza membenarkan perkataan Aila.

"Sifatnya belom berubah." Timpal Shilfa.

"Joke." Sambung Wyne.

Semua teman-temannya tertawa mendengar perkataan Wyne, yang memang sering keluar dari topik, bagaikan mau ke Jakarta tapi malah naik bus ke Bandung di Kampung Rambutan.

"Lagian, gue yakin, pacarannya gak bakal lama." Ucap Shilfa setelah tawanya mereda.

Zwe yang ikut tertawa, lalu berbicara lagi, "Ih, kenapa ya, semua tentang dia tuh ngebingungin."

Disaat Zwe kembali galau, Priza masih tertawa dengan keras, "HAHAHAHAHAHAH!"

"Pri, udah Pri." Eisha mendiamkan Priza. Tipikal Priza, susah menghentikan tawa dan ketawanya sangat keras kalau menurutnya topik yang dibicarakan sangat lucu. Ketawa receh.

"Ish, Pri." Aila mendumel.

"Kocak napa si Iin." Jawabnya setelah tawanya mereda.

"Tapi, by the way, kamar lo jadi rapi ama bagusan ya Zwe, udah lama gak kesini gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi, by the way, kamar lo jadi rapi ama bagusan ya Zwe, udah lama gak kesini gue." Jelas Wyne sambil memandang ke sekeliling kamar Zwe.

Zwe tersenyum sedikit menyeringai, "Iya dong, mau berubah nih gue."

"Berubah jadi apa? Vampir Puncak Curug?" Tanya Sheren. Tipikal Sheren ketiga, suka ngelawak. Semuanya tertawa lagi.

"Ouch." Ledek Aila, karena Sheren membuat cerita di wattpad menggunakan akun Wyne dan di setiap part pasti terdapat kata 'Ouch'.

"Damn! Aila!" Ancam Sheren sambil menunjuk ke arah Aila.

"Gegayaan lo, Damn-damn." Kata Shilfa sambil mendorong bahu Sheren.

Sheren bergaya layaknya orang minta ampun, "Yes, Ms., I'm sorry that I khilaf."

"Back to your world." Shilfa berlagak seperti memerintah.

Le-tititaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang