10• A Little Birthday Party

376 27 8
                                    

Priza Point of Views

Getsuyoubi: Hari Senin. Kalau sebagian besar orang membenci hari Senin, tidak denganku. Apalagi hari Senin ini, aku sangat excited, bagaimana tidak? Hari ini ka Ifa akan mengajakku ke rumahnya.

"Jadi ke rumah kan, Pri?" Tanya ka Ifa sambil menepuk pundak kiriku.
"Iya jadi, ka." Jawabku sambil tersenyum.
"Temenin gue dulu tapi ya, ke Mall. Mau beli balon, nyari hadiah, ama kue buat ade gue." Tutur ka Ifa sambil mengarahkan telunjuknya ke arahku.
"Okidoki, ka. Ade lo yang mana ka?" Tanyaku sambil bergaya hormat.
"Ade gue yang pertama, si Rhandy." Jawabnya sambil melangkah pergi entah kemana.

Aku baru mengingatnya, berarti nanti ada perayaan kecil di rumahnya, untungnya aku selalu membawa 'buku' itu, jadi nanti aku tinggal membeli kotak hadiah dan coklat untuknya. Semoga saja dia membacanya.

"Hei, Pri, ngapain merem?" Tanya Ka Ifa yang ternyata sudah ada di depanku. Aku pun baru menyadari kalau aku sedang merem ketika tadi berkata dalam hati, "semoga saja dia membacanya."

"Eh, enggak ka." Jawabku sambil tersenyum malu. Ka Ifa hanya memandangku heran.

❌❌❌

"Mending yang mana ya, Pri? Yang ini atau yang itu?" Kata Ka Ifa sambil menunjuk dua kue ulangtahun.

"Mending yang ini, Ka." Kataku sambil menunjuk kue yang lain.

"Pilihan yang tepat!" Seru Ka Ifa sambil menjentikkan jari telunjuk dan jempolnya.

"Pilihan yang tepat!" Seru Ka Ifa sambil menjentikkan jari telunjuk dan jempolnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ka Ifa pun ke kasir dan kembali ke hadapanku.

"Kita ke lantai 2 yuk, mau beli jam tangan buat dia." Sahutnya sambil menarik tanganku.

"Oke, ayok ka, sekalian gue mau beli coklat ama kotak hadiah buat adek lo." Timpalku.

"Loh?" Heran Ka Ifa lagi sambil berhenti melangkah.

"Gak enak kali ka, ke ulangtahun orang tapi gak bawa hadiah." Tuturku menjawab keheranan Ka Ifa.

"Oh, oke deh." Kata Ka Ifa setelah keheranannya terjawab dan mulai melangkah lagi.

Selama diperjalanan, Ka Ifa selalu membicarakannya.

"Gue heran, dia tuh sebenernya ganteng, gua yakin pasti dia ada yang suka, tapi kenapa ya belom punya pacar?" Jelas Ka Ifa sambil mengernyitkan dahinya.

"Belom ada yang cocok ka, atau mungkin lagi ngejar orang yang dia suka." Jawabku sekenanya.

"Dia juga pinter, jago basket, famous, pokoknya menurut cewek dia perfect deh kayaknya." Kata Ka Ifa lagi.

That's Right, Ka.

"Menurut gue dia cocok ama lo!" Pekik Ka Ifa tiba-tiba saat kami baru menaiki eskalator. Aku yang sedang melamun pun terkaget.

"Hah? Siapa, Ka?" Tanyaku sambil menengok.

"Dia cocok ama lo, Pri! Lo cantik, pinter, kreatif, inovatif, cekatan, gigih, baik, sopan, pokoknya cocok deh. Gue shipper lo berdua, PrizAndy." Tuturnya sambil menepuk-nepuk pundakku.

Le-tititaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang