2• Meet up

932 42 14
                                    

Author Point of Views

Gadis-gadis ini sedang menunggu temannya -Shilfa-, sampai mereka dikejutkan oleh segerombolan laki-laki yang mereka kenal, itu adalah doi-doi mereka waktu SMA. Rhandy Adnan, Thel Malvin, dan Vigo

Shilfa yang ternyata dibelakang mereka, terlihat menahan nafas dikarenakan doinya -Ka Vigo- berada persis di depannya.

"Priza!" Pekik seseorang, Priza kira itu Shilfa, ternyata Ka Rhandy. Ka Rhandy memisahkan diri dan mendekat, sementara teman-temannya yang lain berhenti sebentar.

Semenjak pengakuan perasaan Priza kepadanya, ka Rhandy seperti menganggap Priza ini temannya.

"Eh, em, iya ka?" Jawab sapaan ka Rhandy. Gugup. Keringet dingin.
"Diterima dimana?" Tanyanya sambil tersenyum.
"Alhamdulillah, di STAN ka." Sambil matanya memandang sekeliling menghindari kontak mata.

Teman-temannya hanya menganga dengan heran lalu mereka seperti biasa kembali.

"Congrats ya, lo keren banget." Katanya sambil menepuk-nepuk pundak Priza.

Padahal lo dulu, buat ngucapin ulang tahun ke gue aja, nggak bisa, padahal itu temen gue yang minta. Terus nilai fisika gue jelek, makin baper aja gue mana waktu itu ujan lagi, pas banget suasananya -batin Priza-

***

Di sebuah grup rahasia tentang kejutan untuk Priza dan Sheren. Teman-temannya merencanakan sesuatu.

Shilfa:
"Eh bilangin Adiit deh, gue tau Priza pengen banget diucapin, udah ngode dari kemaren."

Eisha:
"Iya chat gih, bilang 'kak temen saa ada yang ulang tahun, bisa tolong ucapin nggak lewat vn."

Aila:
"Nah iya."

Wyne:

"Iya gue chat."

Aila:
"Udah dibales?"

Wyne:
"Belom."
"Eh udah"
"Katanya"
"Adiit jawab: Paan."

Eisha:
"Bilangin minta tolong itu."

Wyne:
"Dibalesnya singkat-singkat luh."

Zwetta:
"Cowok jaman sekarang."

Wyne:
"Dia ngebales katanya: mager."
"Terus gua bales kan."
"Eh dia bilang: jangan gajelas, kalo mau becanda ama temen gausah bawa2 orang lain."

Shilfa:
"Jleb."

Esoknya Priza meminjam ponsel Wyne dan melihat chat-an Wyne dan Adiit yang seharusnya tidak ia lihat, karena ketauan mengintip oleh Wyne ia pun tertawa namun di dalam hatinya sakit masih dirasakan.

***

"Thanks ya ka" Jawab Priza dengan senyum, matanya berkaca-kaca karena mengingat hal itu.

"Yoi. Bye." Ucap Ka Rhandy sambil mengajak pergi teman-temannya.

Shilfa yang sudah disampingnya berbicara.

"Ya Allah gak nyangka gue"
"Ada ka Vigo."

Aila bertanya, "Kenapa mereka bisa segerombolan ya?"

"Entah. Tapi mungkin si Vigo ngikut si Thel aja." Jelas Eisha sambil menatap ka Halu berbinar.

"Oohgitu." Jawab semuanya berbarengan.

"Ayo ih jalaan." Pekik Zwe tidak sabar.

❌❌❌

Priza tidak menyangka akan bertemu dengan dia.

Tok-tok-tok

Ia membuka pintu rumahnya dan menemukan Sheren di ambang pintu.

"Kok balik lagi Ren?"
Ya, tadi semua teman-temannya main dirumahnya. Sejam kemudian, Sheren pamit pulang karena dipaksa oleh Mamanya. Entah kenapa ia balik lagi.

"Iiih."
Sheren langsung masuk ke rumah Priza dan duduk di ruang tengah dimana teman-temannya yang lain duduk sambil ngemil dan nonton televisi.

"Masa."
"Gue."
"Dijodohin."
Tiga kata Sheren keluarkan dengan patah-patah.

"WHAT?" Teriak mereka semua.
"WHAT THE-" Pekik Zwe. Logatnya.
"Hahahaha." Lalu semuanya tertawa.

"Ih serius, abis S2 gue dijodohin, tapi gue belom tau dijodohin ama siapa. Soalnya gue langsung ngacir kesini."

"Setdah kawin muda." Ceplos Eisha.
"Set bentar lagi nikah." Timpal Zwe.
"Ena ena." Kata Shilfa.
"Eh gue baru aja kuliah. Jadi masih lama." Bela Sheren untuk dirinya sendiri.
"Congrats Ren hahaha." Sergah Aila.
"Anak gue satu udah mau nikah." Kata Wyne.
"Gebleeek." Priza.
"Yaudahlah terima aja Ren. Siapa tau itu emang yang terbaik, jadinya orang tua lo milih buat ngejodohin lo." Nasehat Zwe.
"Nah iya Ren." Aila.
"Jalanin aja." Eisha.

Mereka pun melanjutkan nonton film lagi.

Cteng

Priza mengambil ponselnya untuk melihat notif dari siapa itu. Betapa terkejutnya ia melihat nama 'Alzelvin Chaiden' yang mengadd-nya di line. Priza mengacceptnya, lalu tak lama kemudian muncul sebuah pesan baru.

"Ini akun Priza Davya kan?" Pesan dari Alzelvin.

"Iya ka? Kenapa?" Balas Priza.

"Lo yang waktu itu gue tabrak ya bahunya?"

"Iya ka."

"Maaf ye. Btw lo cantik." Deg. What did he say?

"Iya gapapa ka. Makasih. Btw tau idline gue darimana ka?"

"Dari answeran askfm lo."

"Oh."

"Besok gue jemput ya?"

"What? Jemput di rumah?"

"Iya, jangan ngaret ya."

Priza hanya me-readnya dan bertanya kepada teman-temannya. Teman-temannya mendukung ka Alzelvin.

Aila: "Yaudah sana."
Sheren: "Gapapa elah."
Wyne: "Kek gue ama Ferrel ae."
Zwe: "gapapa Priz"
Shilfa: "Gilak. Dijemput cogan."
Eisha: "Iya ilah."

Akhirnya aku menyetujui saran mereka. Dan melanjutkan nonton.

"Ternyata Devian suka sama gue tau guys haha. Maaf baru ngasih tau. Baru inget." Pekik Zwe tiba-tiba.

"Kan setelah kita lulus, Devian tau kalo gue suka ama dia, eh dia ngechat gue, terus semalem bilang kalo suka ama gue, tapi belom nembak sih." Jelas Zwe.

"Bentar lagi ada yang jadian nih." Sergah Wyne.

"Ehm."
"Hemz."
"Emmmmmm."
"Ouuuuuh."
"Iiiih."

"Disaat kalian ada kemajuan, gue sampe sekarang belom pernah deket ama cowok, ama ka Igo aja gaada perubahan stuck di situ-situ aja." Sedih Shilfa tiba-tiba.

"Jangan gitu lah Fa." Kata Sheren sambil mengelus punggung Shilfa.
"Ya tapi sedih aja gitu." Jawab Shilfa. Mereka melupakan film yang masih berjalan.
"Gaboleh gitu." Timpal Eisha.
Aila mengikut, "Lo cantik, lucu, pendiem, pasti suami lo nanti cogan."
"Aamiin." Teriak Shilfa.
"Ya gaboleh gitu ya Fa." Timpal Wyne.

Hal-hal yang berhubungan dengan cowok terkadang menyakitkan, tapi inilah mereka, 7 cewek Secret Admire, itulah julukan mereka ketika SMA.

◾◾◾◾◾◾◾◾◾◾◾◾◾◾

👉 On multimedia is Thakrit Hamannopjit as Rhandy Adnan.

👉 yang ada tanda *** (bintang tiganya) itu berarti scene/alur mundur.

Le-tititaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang