12. What Happen

11.3K 947 1
                                    

Setelah puas berburu barang2 branded di Mall, Sine memutuskan untuk mengajak Kevin pulang bersama Liand juga tentu nya. Sine terlihat sangat bahagia hari ini karena bisa menghabiskan waktu bersama sang kakak. Sine tak berhenti berceloteh seperti anak kecil pada Kevin. Dan dengan setianya Kevin pun mendengar semua yang di ucapkan Sine tanpa ada protes. Sedangkan Liand masih setia mengawal mereka berdua bersama bodyguard Kevin lainnya. Sesekali dia ikut tertawa bersama Kevin jika mendengar ucapan Sine yang konyol. Berjalan beriringan tanpa tau kalau mereka bertiga sedang menjadi pusat perhatian di Mall ini. Terutama Sine, dialah yang paling menarik perhatian pengunjung. Bagaimana tidak Sine sedang berjalan dengan bahagia nya bersama dua pria tampan di samping kiri dan kanan. Belum lagi beberapa pengawal yang mengawalnya. Dimata semua orang Sine terlihat seperti seorang putri yang sangat sempurna. Dikeliling oleh pria yang selalu menyayangi dan menjaganya.

Tapi kebahagian Sine hari ini tidak berlangsung lama setelah dia mendapat telpon dari seseorang. Seseorang yang paling dihindarinya sejak setahun lalu.

Drttt drttt drrtttt

"Eh tunggu dulu, aku mau angkat telpon dulu" ucap Sine menghentikan langkah Kevin dan Liand. Dan semua pengawal pun ikut berhenti mendadak.

"Halloo" sahut Sine tanpa melihat nama si penelpon terlebih dulu.

"Hay sweetheart,, hahh akhirnya aku bisa menghubungi mu juga. Aku sangat merindukan mu baby, kau juga kan ?"

Tubuh Sine langsung menegang mendengar suara itu. Meski sudah setahun tidak mendengar suara itu tapi Sine masih sangat ingat akan siapa pemiliknya. Wajah Sine berubah memucat dan tangan nya pun bergetar tak karuan.

"Sweetheart ku harap hatimu masih milikku karna aku akan segera menjemput mu"

Tutttttttt

Sambungan langsung terputus setelah kalimat terakhir si penelpon yang menurut Sine itu kalimat ancaman.

Praakkk

Hanphone langsung jatuh hingga hancur bersamaan dengan tubuhnya yang limbung. Belum sampai jatuh Kevin dengan sigap menangkap tubuh Sine. Kepanikan pun menyelimuti semua pria yang mengawal Sine termasuk Kevin dan Liand.

"Hay.. sweety.. ada apa ?" Tanya Kevin panik sambil menopang tubuh Sine.

"Bawa aku pulang prince"

Setelah menjawab ucapan Kevin, Sine pun langsung tak sadarkan diri di dalam pelukan kakaknya.

"Astaga.. sweety bangun sweety, ku mohon jangan seperti ini" ucap Kevin panik.

"Tuan sebaiknya kita bawa nona pulang sekarang" ucap Liand tak kalah panik.

Kevin pun langsung berdiri membopong tubuh Sine lalu berlari menuju mobil mereka di ikuti dengan para pengawalnya.

Pak Mandra membawa mobil mereka dengan kecepatan tinggi. Karna di depan sudah ada mobil pengawal yang membuat jalan otomatis perjalanan mereka tidak terganggu. 3 mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi tanpa ada yang berani menghalangi. Bahkan mobil lain terlihat memberi jarak pada ketiga mobil tersebut.

Aliand pov

Aku sangat panik sekarang melihat nona Sine kehilangan kesadarannya. Tuan Kevin dari tadi berusaha membangunkan nona Sine, tapi si empunya masih tak mau membuka matanya. Mobil ini terasa sangat panas dengan ketidak sadarannya. Sebenarnya siapa yang menelpon nona Sine tadi. Dan apa yang dia ucapkan. Sampai membuat nya langsung pingsan.

Sesampainya di halaman rumah aku langsung membukakan pintu mobil untuk tuan Kevin. Dan dia pun keluar mobil sambil berlari masuk rumah dengan nona Sine yang digendongannya. Aku pun ikut berlari menyusulnya.

"Sayang,, sahila cepatlah kemari" teriakan tuan Kevin membuat seisi rumah berhamburan ke ruang tamu.

"Oh my god... apa yang terjadi ? Kenapa princess bisa pingsan ?"

"Nina cepat bawakan minyak kayu putih !"

Nona Sahila yang kaget melihat kondisi Sine pun langsung ikutan panik. Dia memerintah dengan teriakan pada bu Nina. Semua pembantu juga ikutan panik tapi bingung harus berbuat apa. Begitupun dengan ku, aku tak tau harus berbuat apa.

"Please.. please. . Ku mohon bangunlah sweety"

Tuan Kevin masih terus saja bergumam, bahkan aku melihat sudut matanya sudah berair sekarang. Inikah sisi lain darinya, dia terlihat sangat hancur melihat adiknya seperti ini.

5 menit setelah nona Sahila memancing penciuman Sine dengan minyak kayu putih, Sine pun mulai mengerjapkan matanya. Sontak semua orang di ruangan ini bernapas lega termasuk aku.

"Sweety kau sudah sadar,, ya Tuhan syukurlah" ucap tuan Kevin langsung memeluk tubuh adiknya.

"Prince.. prince.. dia kembali prince.. aku takut di-dia bilang akan membawa ku aahhhh"

Sine berteriak histeris setelah kesadarannya penuh. Dia berteriak ketakutan sambil menutup telinganya. Kenapa dia jadi begini. Aku tidak kuat melihatnya seperti ini.

"Hey.. hey.. tenang lah lihat aku disini, dia tidak akan berani menyentuh mu"

"Ssttt.. tenanglah sweety aku akan menjaga mu" ucap Kevin menenangkan Sine. Dia terlihat paham apa yang di takuti Sine. Aku benar2 bingung.

"Hiks.. hiks.. a aku takut prince, jangan tinggalkan aku"

Sekarang Sine malah menangis sambil menyembunyikan tubuhnya di pelukan Kevin. Dia meringkuk seperti bayi yang ketakutan. Sedang Kevin masih berusaha menenangkannya, tapi tatapan nya begitu tajam seakan menaham amarah besar.

"Bawa kotak obat di lemari Sine sekarang, cepat" perintah nona Sahila dingin pada bu Nina. Dan bu Nina pun langsung berlari ke kamar nona Sine.

"Aliand cepat carikan copyan semua cctv di Mall tadi dan cari juga data semua mahasiswa dan pekerja di AU. Aku ingin data itu secepatnya dan ingat semua data jangan sampai ada yang terlewat"

Perintah tuan Kevin kembali membuat ku bingung. Sudah pasti ada yang tidak beres. Tak ingin membuat suasana semakin dingin aku pun segera pamit melaksanakan perintahnya. Meski berat meninggalkan Sine, aku tetap pergi juga.

"Baik tuan saya akan segera kembali membawa semua permintaan tuan" pamit ku dan langsung beranjak pergi.

Cctv dan data orang kampus apa itu semua ada hubungannya dengan perubahan Sine. Telpon ? Perubahan Sine bermula setelah menerima telpon tadi. Pasti si penelpon itu yang gak beres. Ahh pusing,, itu urusan nanti. Aku harus dapetin dulu semua yang diminta tuan Kevin, aku yakin semua data itu nanti yang menjadi petunjuk atas semua kejadian ini.

*************

Ho ho ho....
Dikit dulu ya, lom dapat ancang2 yang pas nih.

Vote terus jangan lupa yaahhh....

Follow gue juga ya,
Oh ya.. chapter ini adalah chapter awal menuju last chapter of MEP.

So tongkrongin terus setiap chapter nya, ok ???

Setelah ini aku udah siapin judul baru dengan gaya cerita baru juga. Tungguin aja ok.

See you all...
Muaacchhhh :-D

My Expensive Princess (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang