Edisi sing song !!!
Jangan lupa Vote nya ya...
30 keatas ~~~> LAnjUT !!!!
:-)
Semua undangan siap menyambut Sine di atas panggung. Begitu pula Kevin, melirik Maxy sebentar memberi kode. (Maxy ini adalah asisten pribadi Kevin, Max panggilannya. Bukan Maxy mantan Sine).
"Sweet come here please ! It's time for you !" seru Kevin di atas panggung. Dan...
Laaabbpp
Tiba2 lampu ruangan semua mati. Membuat para tamu gelisah. Menit kemudian lampu sorot menyala di atas panggung. Kini Kevin tak sendiri lagi, tangan kanan nya melingkar sempurna pada pinggang seorang gadis. Sontak semua orang pun menatap pemandangan di depan dengan mata terbelalak. Mulut mereka ada yang terang2an terbuka.
Labbpp laabbpp
Lampu2 ruangan pun kembali menyala setelahnya. Dan jelas sudah sekarang. Diatas panggung Prilsine sudah berdiri tegak di samping Kevin. Dalam rengkuhan nya, Sine mengumbar senyum terbaik nya. Meski jantungnya tak berhenti berdisko ria. Dia berusaha tampil setenang mungkin.
"Inilah gadis yang kalian tunggu2. Gadis yang mungkin sudah kalian kenal selama 2 minggu terakhir ini. Gadis yang sudah membuat kehebohan sejak kedatangan nya. Gadis baru yang sudah menjadi gadis populer di kampus ini. Gadis keras kepala yang sudah berhasil menyembunyikan identitas aslinya. Ya,, gadis ini adalah Princess Prilsine Abraham. Putri bungsu pewaris tunggal Abraham University. Sekaligus adik kandung saya tentunya".
Hening.
Tak ada satu pun suara yang terdengar. Semua orang masih terpanah dengan apa yang dilihatnya. Mereka masih berusaha menyadari kenyataan yang ada. Bahwa gadis baru itu adalah putri pemilik kampus."Kalian semua pasti kaget dan tak percaya bukan ? Tapi tak apa, saya mengerti. Adik saya ini memang sedikit gila. Karna sudah membungkam semua pekerja disini untuk menutupi identitas nya" tambah Kevin.
Sekarang gantian para dosen dan pekerja kampus yang mendapat tatapan aneh para mahasiswa. Ternyata para dosen sudah tau diawal kalo Sine memang putri Abraham. Namun Sine malah menajamkan matanya pada Kevin.
"Tapi jangan salah kan mereka guys. Bagaimana pun itu mereka lakukan karna Sine sendiri yang meminta. Awalnya saya juga tidak setuju bahkan menentang. Tapi mendengar alasan logisnya saya pun menerima. Sine melakukan ini hanya ingin dapat berbaur dengan kalian secara alami. Tanpa ada embel2 Abraham di belakangnya"
Ekspresi tenang kembali membungkus wajah mahasiswa. Setelah mendengar kalimat akhir Kevin. Dalam hati mereka salut dengan pemikiran Sine. Di era modern sekarang memang sangat sulit untuk mencari orang yang tulus. Meski hanya teman.
"Tapi meskipun begitu saya tetap kecewa dengan kalian semua. Terutama para dosen. Karna se-logis dan sekeras permintaan Sine. Tak seharusnya anda semua menurutinya. Karna ini menyangkut keamanan nya selama di sini"
Seperti seorang tokoh besar, Kevin berhasil mengobrak abrik suasana aula. Setelah membuat tamu gelisah dan tenang kembali. Sekarang dengan santainya dia kembali membuat para dosen gelisah. Begitupun para mahasiswa lainnya.
"Apa tuan Kevin akan mengungkapkan nya juga" bisik Liand pada Sahila.
"Ku rasa begitu" jawab Sahila seadanya.
"Mengingat accident yang dialami Princess beberapa hari lalu. Membuat saya berasumsi kalau kekerasan terhadap sesama ternyata berlaku di kampus ini. Dan parahnya tak ada penyelesaian setelahnya"
"Salah kalau kalian diam menyembunyikan ini dari kami. Karna kami akan mengetahuinya dengan cepat meski sudah tertutup rapi menurut anda semua. Mungkin saya masih bisa menanggapai itu dengan kepala dingin. Tapi tidak untuk daddy saya. Beliau benar2 murka saat itu. Sebagai seorang ayah tentu saja beliau tidak bisa menerima. Jika putri kesayangan nya sengaja dilukai oleh orang lain"
"Kami kecewa terutama pada si pelaku. Saya tidak ingin menyebut namanya. Karna pasti semua orang disini sudah tau. Saya harap kejadian seperti itu tidak terjadi lagi di kampus ini. Tidak hanya terhadap adik saya Sine. Ini berlaku pada semua mahasiswa. Jangan sampai terjadi hal memalukan seperti itu. Karna nanti saya sendiri yang turun menyelesaikan nya"
"Satu lagi yang ingin saya sampaikan. Sebelum itu, saya persilahkan kepada nona Sahila Piters untuk naik ke atas panggung dulu."
Riuh tepuk tangan mengantar Sahila menuju panggung. Dengan senyum terbaiknya. Sahila berjalan anggun menyambut uluran tangan Kevin yang membantunya naik.
"Ok, kalian semua pasti sudah tidak asing dengan gadis di samping kiri saya. Sebagai top model internasional dan pewaris tunggal Piters Group. Tapi disini saya akan mengenalkan dia, Sahila Piters sebagai tunangan saya. Calon menantu keluarga besar Abraham."
Tepuk tangan dan kejutan kembali tersiar. Semua orang begitu takjub pada kenyataan malam ini. Selama ini kisah asmara Sahila memang tidak pernah terekspos oleh media. Namun sekarang rasa penasaran para fans Sahila sudah terjawab. Bahwa top model idola semua orang sudah memiliki tunangan. Dan yang lebih menarik, ternyata tunangan nya adalah anak dari orang yang berpengaruh besar di bisnis dunia.
"Sesuai keputusan pertemuan dengan para pengurus kemarin. Saya memutuskan untuk memasukan dua orang lagi di kampus ini. Tugasnya disini sebagai atasan langsung bapak rektor kita. Karna memang tugas ini seharusnya dia lakukan sejak awal datang. Dia adalah adik saya sendiri Princess Prilsine Abraham sebagai pewaris AU. Dan Sahila Piters sebagai wakilnya. Jadi untuk para pengurus mohon kerjasama nya agar kedua gadis ini bisa melaksanakan tugas mereka dengan baik. Dan untuk para mahasiswa sekalian, mohon agar bisa menghormati dan menghargai mereka selayaknya"
"Ok saya kira sudah cukup. Terima kasih atas perhatian anda semua. Dan saya mohon maaf apabila ada beberapa ucapan saya tadi yang tidak berkenan di hati anda semua. Sekali lagi terima kasih"
Akhirnya setelah berpidato panjang kali lebar kali tinggi. Kevin mengakhiri nya juga. Hehehe... lebay dikit gak apa kan guys.
"Terima kasih pak Kevin atas sambutan nya. Benar2 banyak kejutan ya guys" sahut MC setelahnya.
"Dan untuk nona Prilsine, mewakili anak2 saya mohon maaf yang sebesar besar nya. Atas sikap kami selama ini yang tidak sopan dan membuat anda tidak nyaman di sini" tambah MC dengan ekspresi menyesal terdengar tulus.
Sedangkan Sine hanya tersenyum ramah. Dan "no problem, saya mengerti" ucap Sine lembut. Sang MC dan semua mahasiswa pun senang mendengarnya.
"Ok guys udahan kali ya mello2 nya.. ini kan party baiknya kita nikmati aja malam ini" seru MC di sambut sorakan ceria mahasiswa.
"Eitz .. kalian semua pada pengen lihat kakak beradik duet gak ?" Tambah MC lagi langsung membuat Sine melongo.
Dia menatap Kevin tak setuju. Namun sang kakak malah nyengir menunjukan deretan gigi rapinya. Dan itu membuat Sine semakin kesal. Sedangkan para tamu sudah berteriak teriak menunggu penampilan mereka berdua.
Duet !!!! Duet !!! Duet !!!
"Wow.. Wow.. gimana nih bapak Kevin ? Anda bersedia tampil kan ?" Ucap MC meminta persetujuan. Dan Kevin pun langsung mengangguk antusias. Dan menyeret tangan Sine ke tengah panggung yang telah disediakan sebuah piano mahal.
Kevin sedikit mengangkat tubuh mungil Sine dan langsung mendudukan nya di single kursi samping piano. "Keluarkan suara emas mu sweety" bisik Kevin dan menatap lembut manik mata Sine.
"Jeslin,,, kau lihat bukan ? Prince dg seenaknya memaksa ku bernyanyi. Apa menurut mu aku bisa bernyanyi lagi ? Entah kenapa hatiku gelisah sekarang. Aku akan bernyanyi untuk mu. Semoga kau suka, Miss you sis" batin Sine.
Setelah memberi kecupan manis di pelipis Sine. Kevin langsung mengambil posisi nya. Duduk tenang bersiap menampilkan pertunjukan nya.
Ting ting..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Expensive Princess (End)
FanficAwalnya hanya bertanggung jawab karena ikatan sebuah kontrak kerja tapi entah kenapa semuanya berlalu sampai tumbuhnya perasaan yang tak biasa di hati, apakah ini cinta..... kurasa itu benar adanya bahwa aku mencintainya My Expensive Princess »» Ali...