Princess Prilsine Abraham
Setelah menempuh perjalanan panjang dari London ke Indonesia, disinilah aku sekarang. Di sebuah rumah asri daerah pedesaan yang setahun lalu pernah ku tinggalli. Sebuah rumah yang ikut menjadi saksi bisu akan masa lalu rumit yang ku jalani. Dan sebuah rumah tempat ku mendapatkan ketenangan ku kembali. Rumah keluarga Syahputra. Setahun lalu taman inilah yang menemani ku selama disini. Taman belakang yang dulu berisi beberapa bunga mawar, kini berubah menjadi taman yang penuh warna. Ada lebih dari sepuluh macam bunga berbagai warna disini. Membuat mata ku terpejam saat semilir angin segar membelai wajah ku dengan lembut. Tenang dan damai sama seperti dulu. Hanya saja sekarang lebih terasa nyaman daripada dulu. Jelas saja lebih nyaman sekarang, setahun lalu hidup ku dipenuhi konflik yang tak mudah dipecahkan. Seolah hidup ku tak akan bertahan lama saat itu. Tapi seiring berjalannya waktu semua akan berubah bukan. Seperti sekarang, aku bisa berada ditempat ini kembali. Dengan sejuta harapan indah di depan aku kembali menemui cinta ku. Cinta tulus tiada ujung nya lah yang membuat langkah ku berhenti disini. Cinta seorang Aliand Syahputra.
"Aku merasa jatah hidup ku bertambah melihat senyum mu"
Aku langsung membuka mata mendengar suara lembut itu. Liand, entah sejak kapan dia duduk disampingku. Aku hanya melirik nya saja tanpa menanggapi ucapan nya.
"Minumlah"
ucap nya lagi sambil menyedori ku secangkir coklat panas.Aku menerima nya dan meminumnya perlahan. Hangat sekali, rasanya terasa pas di lidahku.
"Mendekatlah" ucap Liand saat aku sudah meletakkan cangkir di meja kecil.
Aku tersenyum dan bergeser ke arahnya. Tanpa meminta per setujuan nya aku langsung menyandarkan kepala di bahunya. Tapi yang terjadi dia malah menarik pinggang ku dan menenggelamkan kepala ku di dada bidang nya. Mendekap tubuh ku dari samping dengan memberikan belaian lembut di kepala ku. Aku tersenyum membalas pelukannya. Tak ada yang beda, pelukan nya selalu sama seperti dulu. Nyaman dan menenangkan, aku sangat menyukai pelukannya.
"Tidurlah,, dan mimpikan aku disana" ucap Liand dengan sangat lembut. Suara nya seakan menghipnotis ku untuk menuruti ucapan nya membuat mata ku mulai terpejam. Hembusan angin dari kebun membuat rasa kantuk seketika menyerang ku. Dan kegelapan pun datang.
Skip
Aku menggeliat saat merasakan sesuatu di wajah ku. Dengan terpaksa aku pun membuka mata perlahan. Dan ku dapati wajah tampan Liand sedang tersenyum sangat lembut pada ku. Sedangkan tangan nya masih berada di wajah ku karna ibu jarinya sibuk mengusap pipi chubby ku lembut.
"Anda menggangu tidur siang saya tuan !" ucap ku dengan nada dibuat kesal.
"Maaf,, tapi kau harus segera bersiap. Makanya aku membangunkan mu sekarang" jawab nya dengan senyum manis nya.
"Bersiap ? Kenapa harus bersiap ? Apa kita akan pergi ?"
"Pergilah mandi dan pakailah ini"
Aku mendengus dan dia berlalu dari hadapan ku setelah meletakan paper bag di ranjang. Selalu seperti itu tak ada beda nya dengan prince. Aku hanya melirik paper bag itu dan langsung berlalu ke kamar mandi.
Selesai merias diri dengan make up tipis aku pun bangun dari kursi rias dan menautkan diri pada cermin datar. Gaun putih selutut pemberian Liand sangat pas ditubuhku, simple dan cantik.
"Always beautiful"
Aku tersenyum mendengar pujian nya tanpa membalikan badan. Dia tepat berada di belakang ku, melingkarkan tangan nya memeluk ku dari belakang.
"Terima kasih,, aku memang sudah ditakdirkan cantik sejak lahir" ucap ku menyahuti pujian nya.
Liand terkekeh dan mencubit pipi kanan ku gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Expensive Princess (End)
FanfictionAwalnya hanya bertanggung jawab karena ikatan sebuah kontrak kerja tapi entah kenapa semuanya berlalu sampai tumbuhnya perasaan yang tak biasa di hati, apakah ini cinta..... kurasa itu benar adanya bahwa aku mencintainya My Expensive Princess »» Ali...