17. Night Party (1)

12.7K 952 3
                                    

25 Vote lebih baru lanjut !!!!

:-D

>
>
>
>
>
>
>

Prilsine Pov

Di depan cermin aku menatap bayangan ku sendiri dalam diam. Gaun ini, gaun kenangan terakhir ku bersama Jeslin setahun lalu. Gaun yang harusnya ku pakai saat ulang tahun ku yang ke 18, tapi berakhir di dalam kotak box bersama barang2 kenangan Jeslin.

Jeslin apa kau bahagia disana ? Apa kau bertemu dengan mommy ? Apa kau tak merindukan ku ?
Aku saja disini sangat merindukan mu, batin ku berseru.

Tok.. tok.. tookk

"Sweetty.. apa kau sudah siap !!!"

"Ya.. aku mau keluar !!" Jawab ku pada Prince yang sudah menunggu di depan pintu kamar.

"Semoga malam ini berjalan lancar" batin ku positif.

Saat membuka pintu kudapati Prince sudah berdiri tegak menyambutku dengan senyum mengembang. Aneh sekali bukan, semoga dia tak membuat rencana tanpa sepengetahuan ku.

"Apa kau sakit Prince ?" Tanya ku heran.

"Ya sweety kau tau mata ku saat ini sedang sakit karna tak bisa berkedip melihat kecantikan mu malam ini" jawab nya dengan kerlingan mata genit membuat ku melotot.

"You crazy !!! Aku tak akan tersipu oleh gombalan usang seperti itu Prince" jawab ku datar.

"Usang ??? So, menurut kamu gombalan modern itu kayak gimana !" Tambah nya membuat ku memutar bola mata jengah.

"Ouhhh.. ayolah Prince lebih baik kita pergi sekarang" ucap ku malas, langsung mengapit lengan kanannya menuruni tangga menuju ruang tamu.

"Eh.. eh.. kamu belum menja.."

Belum selesai berucap ucapan prince langsung ku potong agar tak mengoceh lagi, "stoped prince ! Jangan diteruskan lagi okay !".

Prince pun hanya mendengus mendengar ku, pasti dia kesal. Salah sendiri kenapa juga ngomongan hal gak mutu kek gitu.

"Woww is amazing, you so very beautiful sweety !!!" Seru Sahila saat aku dan Prince sampai di ruang tamu.

"Thank you so much sister, you more than me" sahut ku lembut padanya.

"No no no.. you more sweety, aku yakin kamu akan jadi ratu semalam di pesta nanti" tambahnya membuat pipi ku memanas.

"Keep your eyes Liand !" Sahut prince datar.

Pandangan ku langsung beralih pada sosok bodyguard di samping Sahila, Liand malam ini terlihat tampan dan gagah dengan setelan jas yang ku pilih. Sengaja ku pilih warna dan model nya agar sesuai dengan gaun ku. Tidak ku sangka kalau hasilnya sebagus ini.

"Terpesona pada my sweety heh !"

Lagi2 suara datar milik prince mengintruksi ku untuk kembali ke alam sadar. Aku tau kali ini dia ingin menggoda Liand, tapi eh,, kenapa Liand malah salting begitu.

"Eh.. maaf tuan nona saya tidak bermaksud kurang ajar dengan nona muda" jawab Aliand merasa bersalah.

"Hey.. aku tidak bilang kau kurang ajar"

"Aku tanya apa kau terpesona pada princess ?" Tambah prince semakin gencar membuat Liand ketar ketir kayak cacing kepanasan. Di balik sikap tegasnya ternyata dia begitu menggemaskan.

"Sudahlah Liand jangan hiraukan mereka berdua, kau bisa ketularan gila nanti" ucap ku menengahi dan langsung menarik tangan Liand menuju mobil kami.

Bisa ku dengar pasangan gila itu sedang cekikikan di belakang tak ku hiraukan, mungkin malam ini mereka sudah terserang gangguan jiwa.

Saat tiba di pelataran rumah ku lihat ada 5 mobil sudah terjejer rapi, 3 mobil type ranger di kelilingi beberapa pengawal yang akan mengawal ku dan prince. Dan 2 lamborgini warna kuning dan pink yang akan membawa kami berempat ke tempat tujuan.

"Mari nona, pak mandra sudah menunggu kita"

Suara lembut Liand menyita perhatian ku dari deretan mobil mewah ini padanya. Lengan kanannya sudah siap menyambut tangan ku dengan senyum yang tak pernah ketinggalan. Tanpa menunggu lama aku pun langsung menyakutkan tangan ku di lengannya berjalan beriringan ke arah lamborgini pink yang pintunya sudah terbuka lebar menyambut ku dan Liand.

Setelah memposisikan diriku nyaman dalam mobil kulirik lamborgini kuning samping ku ternyata sudah ada Prince dan Sahila di dalam nya. Menit kemudian ranger rover paling ujung memimpin perjalanan, disusul lamborgini Prince, lamborgini ku dan 2 ranger rover tepat di belakang ku. Melihat pengawalan ketat ini saja pasti sudah akan menyita perhatian semua orang di parkiran nanti. Belum lagi jika nama ku dan prince di sebut, hmm tak tau deh ya bakal gempa mungkin tuh acara ntar.

"Jangan cemas nona saya yakin semua akan baik2 saja" ucap Liand lembut seakan bisa membaca pikiran ku.

Aku pun tersenyum gelisah menanggapinya, dan entah setan darimana yang merasuki ku sehingga dengan gampangnya aku bersandar di bahu kanannya dengan tenang. Nyaman, bersama nya aku selalu merasa nyaman dan damai.

"Jangan pernah jauh dariku" ucap ku pelan seraya memeluk erat lengan nya.

"Tak akan pernah, bukan kah aku sudah berjanji untuk selalu bersama mu bukan ?" Jawab nya lembut membelai kepala ku dan aku hanya bisa mengangguk saja.

"Jadi jangan ragukan itu" tambah nya lagi sambil mengecup puncak kepala ku dalam. Membuat ku merasa melayang karna dicintai.

"Terima kasih untuk semuanya Liand, jangan pernah berhenti mencintai ku karna Kurasa aku pun sudah mulai mencintai mu" batin ku.

Author pov

Seperti dugaan Sine sebelumnya kedatangan nya bersama sang kakak di pesta kampus membawa kehebohan. Di parkiran saja sudah heboh apalagi di dalam. Dan benar saja, saat dua pasangan itu memasuki pintu besar aula utama semua mata langsung terpusat ke mereka. Pemandangan cengoh para tamu undangan sama sekali tak dihiraukan oleh mereka. Termasuk Prilsine, tampilan dan posisinya malam ini adalah sosok princessnya. Cantik, anggun, berwibawa dan berkelas. Sangat berbeda saat dia kuliah yang lebih terlihat sederhana. Tak hanya itu, sosok tampan yang biasa mengawal Prilsine pun terlihat berbeda 180°. Penampilan Aliand berselimut jas membuat mata para hawa berbinar melihatnya. Bahkan sampai ada yang terang2an membuka mulutnya karna terpesona. Sosok bodyguard itu berubah menjadi sosok pangeran tampan yang menemani putri nya. Sungguh pasangan yang sangat serasi.

"Oh my God... you are so beautiful Sine !!!" Ucap Jes setengah berteriak saat menghampiri sahabat nya itu bersama Micha tentunya.

"Jangan berlebihan Jes, kau lebih cantik dariku" sanggah Sine sambil tersenyum merendah.

"No no no.. you know ? Loe terlihat sangat berbeda, cantik, anggun, manis dan berkelas. Dan satu lagi, gaun mu ini. Astaga ini sangat2 indah, aku sangat menyukai desain dan detailnya" seru Jes lagi dengan ekspresi yang terlihat berlebihan. Tapi juga terlihat menggemaskan.

"Ohh ayolah Jes,, jangan berlebihan. Ini biasa saja lagian ini juga gaun lama hanya aku tak pernah memakainya" jelas Sine.

"Huhh pantas saja loe gak mau gue ajak ke butik ternyata gaun loe udah siap" kesal Jes.

"Astaga Jes.. aku tak bermaksud begitu percayalah" sahut Sine.

"Baiklah aku percaya, eh tunggu dulu kenapa kak Sahila dan Kak kevin ikut juga" tambah Jes heran sambil mengerutkan dahinya.

Sontak Sine, Liand dan Micha mengalihkan pandangan ke orang yang dimaksud Jes. Mereka berempat menatap pasangan itu dengan tatapan yang berbeda. Micha menyiratkan kebingungan. Jes menyiratkan penasaran. Sedangkan Sine dan Liand menatap mereka berdua dengan keraguan. Jangan sekarang tunggu saat acara dimulai, itulah arti tatapan Sine. Mengerti akan itu, kevin dan sahila pun tersenyum misterius. Dan itu membuat Jes dan Micha semakin penasaran.

"Oh.. kami ikut karena.....

My Expensive Princess (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang