Prilsine Pov
Aku mengerjapkan mata ku perlahan saat kurasa tenggorokan ini butuh pembasahan. Saat mataku terbuka sempurna, akupun reflek tersenyum dengan mata mengarah ke samping. Ya, tepat di samping ku ada seorang pangeran tampan yang terlelap dalam tidur damainya. Tangan nya masih setia memeluk pinggang ku posesif. Aliand, aku sangat beruntung bisa mendapat cinta dari nya. Dia adalah hatiku, cinta ku dan nafas ku saat ini. Tanpa dia mungkin aku tak dapat merasakan ketenangan. Mungkin inilah alasan kenapa Tuhan menuntun ku untuk tinggal di negara ini. Negara yang mempertemukan ku dengan seorang pengawal yang luar biasa. Yang tanpa di duga ternyata dialah pria yang dipilih Tuhan untuk ku.
Puas memandangi wajah Liand, pandangan ku pun beralih pada beker di atas nakas. Sudah jam setengah tiga, ternyata sudah seharian aku tertidur. Terhitung dari kemarin sampai siang ini, aku sudah terlalu lama tidur. Perlahan ku pindahkan tangan Liand yang berada di atas perut ku. Bangun dengan gerakan sepelan mungkin agar tak menimbulkan bunyi apapun. Aku tak ingin membangunkan nya sekarang. Ku tahu sejak aku di rumah sakit dia tidak tidur sama sekali. Kasihan dia pasti lelah menjaga ku.
Saat keluar dari kamar, pandangan ku langsung mengedar ke seluruh ruangan di lantai dua ini. Hanya ada 3 kamar mungkin semua penghuni rumah ini sengaja membuat nya seperti ini. Langka demi langkah aku menuruni tangga bercat putih ini. Rumah ini di dominasi warna putih sampai terlihat sangat bersih dan warna nya pun dapat membuat hati tenang. Langkah ku pun berakhir di dapur dan membuka lemari es. Hey, di dalam nya terdapat susu cair kesukaan ku. Apa orang2 dalam rumah ini juga menyukai nya. Atau Liand yang sengaja menyiapkan ini untuk ku. Menuangnya dalam gelas kecil dan langsung ku teguk sampai tak bersisa. Ahh, ini segar sekali. Setelah membasahi kerongkongan ku, tak sengaja pandangan ku menangkap sebuah pintu di ujung dapur. Entah dorongan dari mana, hati ku ingin sekali membuka pintu itu.
Dengan langkah santai aku pun mengikuti kata hati. Beruntung pintu nya tidak di kunci jadi memudahkan ku untuk membukanya. Saat pintu terbuka kedua bola mata ku langsung melebar dengan kedua tangan membekap mulut ku sendiri. Satu kata yang terbesit "Amazing", halaman kecil dengan kursi panjang dan sebuah meja. Ditambah dengan bunga" warna warni. Ini sangat sangat indah, letak taman belakang ini menghadap dengan hamparan kebun teh, sayuran bahkan juga ada kebun bunga lily. Hijau nya teh membuat mata ku berbinar, belum lagi hamparan lily nya membuat ku ingin bermain disana. Eh, bermain di hamparan lily. Bukan kah itu menarik. Tanpa pikir dua kali kaki ku pun dengan kompak nya melewati taman belakang Liand. Membuka pagar kayu nya dan berjalan dengan hati" menyusuri jalanan setapak kebun teh ini.
Huaaaa,,, udara disini benar" segar. Kebetulan ini masih sore, jadi udara di sini semakin sejuk dengan angin yang berhembus lembut menerpa kulit ku. Mata ku terpejam merasakan ketenangan yang ada, merasakan belaian angin sepoi dan udara segar. Membuka mata dengan senyum mengembang, andai saja Prince juga ada disini. Pasti tambah menyenangkan. Sambil tangan kiri memegang tangan kanan ku yang diperban, aku kembali melangkah sedikit jauh dari sini. Dan berhenti di depan hamparan Lily berbagai warna. Tangan ku pun dengan lancang nya menyentuh satu persatu kelopak nya. Sebenarnya ingin sekali aku memetik satu, tapi aku sadar ini kebun orang. Kalau aku memetik nya sama saja dengan aku mencuri kan. Ah tidak" itu pikiran bodoh. Hanya melihat cantik nya saja sudah sangat senang. Jadi tak perlu harus mencuri segala.
Saat pandangan ku menyusuri lily berwarna pink, aku melihat ada seorang gadis berdiri di sana dengan keranjang di tangan nya. Seperti memetik bunga" itu, ah kurasa dia pemilik nya. Dengan semangat aku berjalan ke arah nya. Dalam hati, siapa tau dia bisa menjadi teman baru ku.
Author Pov
Bersamaan dengan senyum mengembangnya Sine terus menapaki jalanan setapak ke ujung kebun. Sesekali dia bernyanyi kecil untuk menemani langkahnya. Sine terlihat sangat bahagia dengan binar di mata. Sedangkan di ujung sana, seorang gadis manis masih sibuk dengan bunga" nya. Sambil bersenandung kecil satu persatu lily dipetiknya. Gadis manis berkulit kuning langsat dan berwajah rupawan, Ghia kembang desa kelurahan Tjilik. (Nama desa asli ngarang guys)". Kembang desa yang sejak lama sudah memendam perasaan pada salah satu pemuda di desa. Pemuda biasa yang jauh berbeda dengan dirinya sebagai putri seorang pemilik kebun terluas di Tjilik. Pemuda biasa yang sudah lebih dari sebulan tidak ia lihat dan mungkin sekarang sudah menjadi pemuda yang luar biasa di kota. Melihat perubahan ekonomi di keluarga pemuda tersebut membuat masyakarat desa termasuk dirinya yakin kalau pemuda itu telah sukses disana. Dia adalah Ali dengan nama panjang Aliand Syahputra. Seorang pemuda yang Ghia cintai diam" tanpa orang lain tau termasuk Ali sendiri.
"Hay ???"
Sapa Sine saat di sudah berada disamping Ghia. Sontak saja Ghia langsung kaget karna nya."Ups !!! Sorry, aku mengaketkan mu ya. Maaph ya" tambah Sine merasa bersalah.
"Eh,, hay. Tak apa aku hanya sedikit kaget saja" jawab Ghia lembut membuat Sine tersenyum.
"Aku Prilsine kau bisa memanggil Sine, dan kau ?" Ucap Sine menyalurkan tangan nya.
"Aku Ghia, senang berkenalan dengan mu Sine" balas Ghia menyambut uluran tangan Sine.
Saling bertukar senyum, Sine dan Ghia sudah terlihat akrab. Sine yang notaben nya memang gadis ceria mudah sekali berbaur dengan orang baru. Sedangkan Ghia yang berkarakter lembut tentu saja senang bisa berteman dengan gadis ceria seperti Sine.
"Apa kau sedang memetik bunga2 ini ? Apa ini semua milik mu ? Aku ingin sekali membantu, apa boleh ?" Berondong sine bertanya pada Ghia.
"Ahh ternyata kau benar2 cerewet ya ?" Balas Ghia sambil terkikik mendengar rentetan ucapan Sine.
"Kau benar Sine, ini semua memang milik ku lebih tepatnya milik ayah ku. Kau ingin membantu ? Silahkan saja" tambah Ghia.
"Aaaa,, senang nya aku dapat ijin untuk memetik Lily2 ini, ayo kita mulai" sahut Sine semangat dan langsung beraksi.
Ghia tertawa melihat sikap teman baru nya ini. Baru pertama ini dia mendapat seorang teman seperti Sine, cantik, manis, baik dan ceria.
"Oh iya Sine, apa kau pendatang baru disini ? Aku tak pernah melihatmu sebelumnya" tanya Ghia dengan tangan sibuk memilih Lily yang bagus.
"Hmm mungkin bisa dibilang seperti itu" jawab Sine santai sambil terus memetik Lily.
"Maksud mu ?" Tanya Ghia bingung sambil menautkan alis memandang Sine.
"Aku hanya berlibur disini Ghia, mungkin sampai beberapa minggu ke depan. Entahlah, yang pasti saat kakak ku menjemput aku akan kembali ke kota" jawab Sine berbohong agar tak membuat Ghia curiga.
"Owhh,, lalu di sebelah mana villa mu ?" tanya Ghia lagi.
"Villa ? Aaa aku tidak menginap di villa, bahkan aku tak mempunyai itu di sini" jawab Sine seadanya.
"Benarkah ? Kau terlihat seperti gadis kota kaya, biasanya keluarga kota seperti itu memiliki villa di puncak seperti desa ini. Lalu dimana kau menginap ?" Ucap Ghia mengutarakan pikiran nya.
"kau berlebihan Ghia, aku tak sekaya itu" balas Sine dengan senyum lembut.
"Lalu ?" Tanya Ghia lagi. Karna dia masih penasaran dengan Sine.
"Aku menginap di rumah itu, rumah nya Liand" jawab Sine sambil mengarahkan telunjuk nya ke arah rumah Aliand.
Saat Ghia mengikuti arah telunjuk Sine mata nya langsung melebar penuh.
"Aliand ? Maksud mu Ali ?" Tanya Ghia tak percaya.
"Iya Aliand, ah iya aku lupa bunda dan Keyla memanggilnya Ali. Apa kau kenal ? Ahh kau pasti teman nya bukan ?" Ucap Sine dengan polos nya. Dan..
Bruukkk.
Keranjang yang di pegang Ghia langsung terjatuh saat Sine mengakhiri kalimat nya. Dalam hati dia senang mungkin Ali ada disini sekarang. Tapi dalam pikiran nya dia masih bingung siapa Sine sebenarnya. Apa dia teman Ali di kota atau lebih dari itu. Mata Ghia langsung memanas memikirkan itu. Sedangkan Sine dengan wajah polos nya masih menatap Ghia bingung."Princessssss !"
#################
Holla all....
:-) pada kangen ama aku ya ?
Hehe sorry ya.. baru bisa release.
Sibuk liburan hahahha !Nih aku kasih untuk mengobati rasa kangen kalian sama Sine dan Liand.
Jangan lupa VoMent nya ya ?
Maaph yang coment nya gak aku balas. Ndak sempat.
Hehehe+ 45 vote, baru lanjut y guys !!!
See you again guys.. muaaccchhh
KAMU SEDANG MEMBACA
My Expensive Princess (End)
FanfictionAwalnya hanya bertanggung jawab karena ikatan sebuah kontrak kerja tapi entah kenapa semuanya berlalu sampai tumbuhnya perasaan yang tak biasa di hati, apakah ini cinta..... kurasa itu benar adanya bahwa aku mencintainya My Expensive Princess »» Ali...