31. Devil Boys

10.3K 915 8
                                    

Micha dan Jes masih setia menunggu Sine di mobil. Hampir 2 jam mereka berdua menunggu, tapi tanda2 Sine keluar dari cafe masih belum ada. Gelisah dan cemas dirasakan kedua nya.

"Sayang,, kita masuk ajah yuk ? Aku khawatir nih" ucap Jes pada Micha dengan ekspresi cemas nya.

"10 menit lagi,, tepat 2 jam dia tidak keluar kita masuk kedalam" jawab Micha datar dengan pandangan masih ke pintu masuk cafe.

Jes pun hanya mengangguk pelan. Hatinya sudah tidak enak sejak awal. Sebagai sahabat tentu saja dia mencemaskan Sine. Hanya saja firasat buruk sejak tadi terus mengusik hati Jes. Itu yang membuat nya tidak tenang sedari tadi.

"Aku gak bisa nunggu lagi, aku masuk sekarang"

Tanpa diduga Jes keluar dari mobil Micha dengan panik. Hatinya sangat tidak tenang dan tak bisa menunggu lama. Micha yang melihat sang kekasih kalut pun langsung mengejar masuk ke dalam cafe. Sampai dalam cafe, pandangan Jes langsung bergerilya mencari keberadaan Sine yang tak ditemukan oleh kedua matanya.

"Permisi mbak, apa mbak lihat gadis yang masuk ke dalam cafe ini sekitar 2 jam lalu" tanya Jes pada seorang pelayan.

Micha sudah ada disamping Jes sekarang. Pelayan tersebut mengamati Jes dan Micha bergantian dengan alis berkerut.

"Maaf nona, 2 jam lalu banyak sekali pengunjung gadis yang keluar masuk di cafe ini. Siapa gadis yang anda maksud ?" ucap pelayan itu.

"Gadis mungil, putih dan cantik, dia kesini untuk bertemu seseorang" sahut Micha menjelaskan ciri2 Sine.

Sejenak pelayan itu pun diam sambil berpikir, menit kemudian tersenyum.

"Apa yang kalian maksud nona princess prilsine ?" tebak pelayan itu.

Serentak Jes dan Micha pun mengangguk cepat. "Iya itu yang kami maksud. Apa kamu bisa bawa kami bertemu dengan nya ? Karna saya tak melihatnya di cafe ini" ucap Jes dengan mata penuh harap.

"Maaf tuan dan nona,, anda terlambat. Nona Princess sudah pergi dengan tuan G' dari sejam yang lalu" jawab pelayan itu menjelaskan.

Wajah Jes dan Micha pun langsung berubah masam mendengar ungkapan si pelayan. Bahkan tubuh Jes langsung melemas hingga tumbang. Tapi dengan sigap Micha menahan nya sehingga tubuh Jes tidak sampai ambruk ke lantai. Sedangkan pelayan itu tampak panik bercampur bingung melihat Jes hampir pingsan.

"Sayang,,, kau baik2 saja !" Ucap Micha panik sambil menahan tubuh lemah Jes.

"Sine,, sayang cepat hubungi kak Kevin dan Liand sekarang !" ucap Jes ditengah kesadaran nya. 

Setelah mengiyakan ucapan Jes, Micha pun bergegas membopong tubuh Jes untuk didudukan nya di sebuah kursi. Ditemani oleh si pelayan tadi, Jes menunggu Micha yang sedang menghubungi orang rumah Sine.  Tak lama 15 menit kemudian 5 mobil range rover sampai di Rose's Cafe, Kevin dan Liand berlari masuk ke dalam cafe di ikuti oleh beberapa bodyguard anak buah Max. Kondisi cafe sudah sepi tanpa pengunjung, hanya pemilik dan pelayan cafe saja yang masih ada. Cafe memang langsung dikosongkan oleh Micha setelah mendapat perintah dari Kevin saat di telpon tadi. Jadi saat Kevin dan Liand sampai, Cafe pun sudah kosong.

Suasana cafe langsung berubah mencekam dengan hawa panas saat Kevin dan Liand sudah berdiri di dalam cafe dengan rahang mengeras dan pupil berkilat tajam. Tak ada yang berani mengangkat wajah memandang mereka berdua. Semua yang masih ada di dalam cafe berkumpul di hadapan keduanya. Tajam nya mata Kevin dan Liand mulai melucuti setiap orang di depannya.

"Max cepat periksa semua barang yang ada di cafe ini terutama makanan dan minuman yang dihidangkan untuk princess tadi !" Perintah keras Kevin pada Max.

Suara Kevin benar2 membuat bulu kuduk semua orang berdiri. Bahkan Micha dan Jes saling bergenggaman tangan erat. Ini kali kedua mereka melihat Kevin murka. Pertama saat incident di pesta campus. Tapi kemurkaan Kevin sekarang lebih mengerikan dari yang dulu.

"Micha,  Bawa semua rekaman cctv cafe ini padaku !" ucap Liand tak kalah dingin dengan Kevin.

Tanpa menjawab Micha pun bergegas bersama pemilik cafe untuk mengambil rekaman cctv yang ada. Semua orang milik Kevin mulai sibuk sekarang. Max dibantu seorang dokter bayaran Kevin sejak tadi sibuk mengechek makanan dan minuman yang ada. Sesuai saksi beberapa pelayan sine meninggalkan cafe dengan tubuh di gendong oleh laki2 yang ditemuinya. Itu artinya sine tidak sadarkan diri saat pria itu membawanya. Milkshake yang diminum sine kemungkinan faktor dia tak sadarkan diri. Dari situ kevin membayar dokter lab untuk membantu Max dalam penyelidikan.

Di meja lain Liand bersama seorang detektif milik Kevin sibuk dengan layar datar yang menunjukan gambaran suasana cafe beberapa jam lalu. Berbeda hal nya dengan Kevin, bersama dua orang detektif dan 3 orang SPY kiriman dari Abraham. Telah sibuk melacak gps yang sudah Kevin pasang di dalam liontin milik sang adik. Liontin yang diberikan Kevin lewat Liand saat Sine di desa. Ingatkan guys?.
Kevin sengaja memasang itu untuk berjaga2 kala itu. Dan sekarang benda kecil itu sangat bermanfaat saat ini. Sepuluh menit kemudian Liand menghampiri meja Kevin. Dia menyerahkan beberapa data yang menurutnya penting pada Kevin.

"Marcello Steven, CEO muda dari Stevenios Group - Jerman. Memiliki hubungan dekat dengan Jeslin William sahabat Prilsine" ungkap Liand pada Kevin sambil menyodorkan kertas berisi data diri pria yang ditemui Sine tadi.

"Marcello steven ? Jerman ? Apa dia juga ada hubungan dengan Maxy ? Aku belum pernah melihat bahkan mendengar nama orang ini" rentetan pertanyaan sekaligus ungkapan di ucapkan Kevin.

"Sepertinya memang iya karna dari data yang saya dapatkan, pria itu sudah beberapa kali berkomunikasi dengan bu Nina" jawab Liand dan menunjukan copyan nama contact handphone milik bu Nina.

"Brengsek !!!" Geram Kevin menggebrak meja. Amarah semakin memuncak sekarang.

"Dapat,, aku mendapat signal gps nya !" Seru Cleon pimpinan SPY yang sejak tadi mendeteksi gps Sine.

"Pertahankan signal itu, kita harus menyusul arah gps itu sekarang !" sahut cepat salah satu detektif Kevin.

"Max suruh beberapa anak buah mu tetap mengamankan cafe ini, dan suruh 2 orang pengawal mengantarkan pulang Micha dan Jes. Pastikan semua akan aman dan kau ikut dengan ku" perintah kevin lagi pada Max.

"Liand bereskan semua data2 yang kau dapat dan kita pergi sekarang !" Tambah nya pada Liand.

Liand dan Max bergegas melaksanakan perintah kevin. Dan Kevin menghubungi beberapa orang lagi untuk dia bawa dalam misi pencarian Prilsine. Saat semua nya sudah siap. Kevin, liand, max dan yang lain bergegas memacu mobil mengikuti arah gps yang dipancarkan oleh liontin sine. Pencarian dimulai.

Di lain tempat, lebih tepatnya di dalam sebuah gedung besar tak terawat seorang gadis terpejam dengan tubuh terikat kuat disebuah bangku kayu. Di sebuah ruangan gelap dan lembap itu sang gadis masih berkelana di bawah alam sadarnya. Entah kapan dia akan terbangun nanti. Dan bagaimana keadaan nya nanti kalau ternyata saat di sadar dia mendapati dirinya tak berdaya di sebuah ruangan gelap sendiri. Tanpa cahaya dan tanpa teman. Sendiri dengan tubuh lemas terikat.

__________________________________

+65 Vote lanjut !!!
Detik Last Chapter !

My Expensive Princess (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang