20. Accident

13.2K 993 8
                                    

Siapin obat jantung sebelum membaca !!!
Hehehhe..

Seperti biasa,,
+ 30 Vote -->>> Lanjut !!!

Happy reading all...


Tuns tuns piano mulai mengeluarkan suara indahnya. Kevin membuat nada indah mengawali lagu yang akan dibawa Sine. Tak ada suara lain, semua begitu menikmati permainan Kevin. Dan menunggu Sine mengeluarkan suara. Pandangan Kevin tak beralih pada adik tercinta nya. Saat nada berikutnya dia tersenyum dan menganggukan kepala pelan mengode sang adik...

Langit begitu gelap,,, hujan tak juga reda.. Ku harus menyaksikan Cinta ku terengut tak terselamatkan....

Indah. Suara Sine mengalun indah penuh penghayatan. Pikiran nya mulai kembali pada kejadian setahun yang lalu.

Ingin ku ulang hari,,, ingin ku perbaiki..

Kau sangat ku butuhkan,,, berani nya kau pergi, dan tak kembali..

Dimana,, letak surga itu,,
Biar ku gantikan tempat mu dengan ku,,,

Adakah,, tanda surga itu,,,
Biar ku temukan untuk bersamamu,,,

Biarkan senyum ku,,
Menari di udara,
Biar semua tahu bahwa,
Kematian tak mengakhiri,,
Cinta.....aaaaa...
Hoo..uoooo...

Dimana letak surga itu,,
Biar ku gantikan tempat mu dengan ku,,,
Adakah tanda surga itu,,
Biar ku temukan untuk bersama mu,,,

Apalah artinya hidup,,,
Tanpa kekasih ku,,,
Percuma ku ada disini,,,

Tanpa Kekasih by Agnes Mo


Lirik terakhir dibawakan Sine dengan sempurna. Riuh tepuk tangan dan teriakan para tamu menggema di ruangan luas itu. Tak ada yang menyangka sebelumnya. Ternyata Sine memiliki suara emas yang memukau. Lagu Tanpa Kekasih milik Agnes diselesaikan Sine dengan sempurna. Penghayatan lagu yang dalam. Membuat semua undangan yang mendengarnya pun ikut terhanyut dalam lagu. Sine memang memiliki kemampuan di bidang tarik suara. Tapi penghayatan kali ini. Bukan hanya karna kemahirannya membawakan lagu. Melainkan memang kenyataan hidupnya yang lampau. Jeslin, sosok gadis yang melebihi kekasih. Membuatnya merasa begitu kehilangan. Sampai2 keriuhan para undangan tak bisa membuat nya tersenyum. Jangankan tersenyum, sekedar mengangkat wajah ke depan pun dia tak sanggup. Air matanya telah luruh di akhir lirik. Membuatnya terunduk dalam kesedihan. Memori2 kebersamaan bersama sang sahabat berkelebatan sejak awal lirik ia nyanyikan.

Sang kakak pun yang mengiringi suara Sine sadar akan yang dirasakan sang adik saat ini. Bangun dari duduk nyaman nya, Kevin berjalan menghampiri Sine yang masih menunduk. Ditangkup nya wajah Sine dengan kedua tangan Kevin pelan. Dengan senyum menenangkan Kevin mengusap lembut air mata sang adik. Ditatap nya manik mata Sine tajam, seoalah memberikan kekuatan untuk selalu tegar pada kenyataan. Dan...

"Don't cry again Sweety,,, " bisik Kevin lembut.

"Jangan pernah merasa kesepian lagi,, kau tau kan ???"
"Ada aku disini, aku tak akan pernah membiarkan mu sendiri"
"We will always together forever, its now and to death !!!"
"It's my promised !!!" Tambah Kevin tulus.

"I miss you more Prince" sahut Sine sendu. Menghambur ke pelukan hangat Kevin. Keduanya pun berpelukan sangat erat saling mencurahkan kekuatan. Tanpa ada yang tau arti pelukan itu yang sebenarnya. Para tamu hanya tersenyum haru melihat kasing sayang kedua kakak adik itu.

Aliand Pov

Air mata ku luruh melihat drama ketulusan kedua majikan ku itu. Nyanyian Sine yang begitu dalam membuat ku ingin sekali mendekapnya erat. Aku tau lagu itu membawa pesan tersendiri bagi Sine. Jeslin, pasti lagu itu untuk nya. Disaat semua orang bertepuk tangan untuk nya. Dia malah menitikan air mata dalam diam. Meski wajahnya menunduk, aku tau kalau dia sedang menangis. Ya Tuhan,,, dada ku sangat sesak melihatnya seperti itu. Apakah cinta itu seperti ini rasanya. Hanya melihat nya bersedih saja sudah membuat hatiku remuk tak tertahan. Bagaimana jika dia hancur, mungkinkah aku akan mati saat itu juga ? Tapi aku sudah berjanji. Untuk tidak membiarkan dia bersedih lebih dari ini. Cukup masa lalu nya saja yang membuatnya hancur. Jika memang Kau ijinkan aku menjadi masa depannya. Maka aku berjanji tak akan ada air mata sedih nantinya.


Mata ku melirik ke sisi kiri ku saat mendengar suara tangisan tertahan. Sahila, gadis dewasa ini terlihat berusaha menahan air matanya sendiri. Dia pasti juga sedih seperti ku. Melihat orang yang dia sayangi sedang terluka.

"Berlari dan peluklah mereka sekarang juga jika hatimu menginginkan itu. Jangan memikirkan pandangan orang lain jika itu akan menghambat keinginan mu sendiri"

Aku berucap pelan penuh kelembutan padanya. Kini kedua mata Sahila menatapku lekat, seoalah mencari kepastian. Sesaat kemudian bibirnya tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman sendu. Air mata yang ditahannya sudah mengalir deras bak air hujan.

"Pergilah.." bisik ku lagi.

Seperti tersengat aliran listrik ribuan volt. Dengan tenaga yang dimiliki nya, dia berlari ke atas panggung dan langsung berhambur memeluk sepasang adik itu. Kini Sine, Kevin dan Sahila sudah berpelukan erat. Pandangan ku beralih pada semua tamu lainnya. Mereka terlihat bingung tak mengerti pada ketiga orang besar itu. Entah apa yang mereka pikirkan tentang majikan ku saat ini. Itu hak mereka. Dan entah kenapa juga. Saat kedua mata ku kembali pada ketiga orang yang saling menyayangi itu. Kedua tangan ku terangkat untuk bertepuk tangan pelan. Sontak saja sikap ku kali ini membuat para tamu mengalihkan pandangan mereka padaku. Tapi aku tak peduli. Aku hanya ingin bertepuk tangan sekarang. Bangga dan terharu akan ketulisan mereka bertiga. Tanpa memperdulikan pendapat orang lain. Tak lama suara tepuk tangan bertambah banyak dan memenuhi aula. Aku tersenyum senang, ternyata mereka semua melakukan hala yang sama dengan ku. Bertepuk tangan untuk ketiga orang di atas panggung itu.

Sahila dan Kevin kompak langsung membalikan badan di hadapan kami semua para undangan. Sambil tersenyum mereka berdua mengapit tubuh Sine yang berada di tengah antara mereka. Mata sembap mereka tak menghilangkan kadar pesona yang mereka miliki. Mereka memang terlahir sebagai seorang pangeran dan putri raja. Apapun keadaan mereka tak akan membuatnya kehilangan pesona dan ketertarikannya.

Dari sini pandangan ku bisa bertemu dengan kedua mata sayu Prilsine. Aku menatapnya intens menyelam ke dalam semua rasa lewat matanya. Begitupun sebaliknya, manik coklat madu Sine seolah menyeruak masuk ke dalam jantungku. Membuat dada ini berdetak 3x lebih cepat dari detakan normal. Senyum cantik di bibir tipisnya membuat ku semakin hanyut akan pesonanya. Subhanallah, sungguh begitu indah hasil karya Mu ya Allah. Engkau telah menciptakan sosok gadis dengan fisik dan hati seorang bidadari. Sosok gadis yang sudah membuat hidup ku tenggelam dalam cinta nya. Sosok gadis yang dengan mudahnya mengubah ubah perasaan ku. Di menit yang lalu dia membuat aku menangis sampai sesak. Dan sekarang hanya dengan senyuman nya. Membuat hatiku membuncah bahagia dengan jantung maraton.

Pandangan nya menyihir ku sampai tak bisa bergerak walau sekedar beralih pandangan. Aku masih diam ditempat memandangi senyum indahnya. Sampai hati ku pun merasa kehilangan saat senyum manis nya mulai luntur berganti dengan bibir terkatup rapat. Aku masih tak bergeming menatapnya yang kini menatap ku dengan pandangan cemas. Entah apa yang dia pikirkan sekarang. Semakin lama matanya semakin terlihat panik. Dan tanpa di sangka tiba2 dia berlari kencang menuruni panggung menuju arah ku. Dan...

Srrrrtttttttt... brruukkk,,,,

Kurasakan tubuhku seolah remuk terhantam lantai marmer yang dingin. Pandangan ku sedikit mengabur karna kepala terkatuk lantai. Mungkin akan lebam. Berusaha memfokuskan kembali kesadaran ku. Aku bisa mendengar suara teriakan sangat keras...

Princceessssss !!!!!!!!!!

~~~~~~~»»»»»»»

Please Vote banyak untuk kelanjutannya.




My Expensive Princess (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang